Bulus Belawa yang Langka di Desa Wisata Cirebon, Diliputi Mitos dan Sempat Terdampak Krisis Ekologi

Keberadaan bulus yang oleh masyarakat disebut kura-kura Belawa itu memang menyimpan keunikan. 

Penulis: Nappisah | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
tribunjabar.id / Nappisah
Belawa yang diperlihatkan kepada para pengunjung di Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung. 

Objek wisata ini kini menjadi tempat belajar luar ruang yang banyak dikunjungi siswa sekolah dari Cirebon, Kuningan, hingga mahasiswa yang melakukan penelitian. 

“Sekarang kegiatannya untuk outing class, observasi alam, dan edukasi konservasi,” kata Awod.

Di tengah udara segar dan pemandangan hijau, Objek Wisata Cikuya dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang berada di bawah naungan pemerintah desa dan Dinas Pariwisata Kabupaten Cirebon.

Menurutnya, apa yang dilakukan masyarakat Belawa sesungguhnya lebih dari sekadar mengelola destinasi. 

Mereka sedang menjaga warisan alam yang hampir punahdengan cara mereka sendiri. Mitos, pengalaman, hingga edukasi anak-anak sekolah menjadi bagian dari upaya mempertahankan ekosistem lokal.

“Kalau tidak kita jaga, bisa punah. Dengan adanya wisata ini, orang jadi tahu bahwa di Cirebon ada satwa unik, dan itu harus dilestarikan,” ujar Awod.

Ia menambahkan, dengan daya tarik satwa langka, nuansa desa yang asri, serta muatan edukatif yang kuat, Cikuya menawarkan wajah baru pariwisata berbasis konservasi. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved