Sekda Jabar Tegur PPSGHD soal Insiden Siswi SLBN A Pajajaran, Herman Sebut Kesalahan Teknis
Herman menyebut yang terjadi hanyalah kesalahan teknis, saat petugas PPSGHD melakukan realokasi para siswi penghuni asrama.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Nazmi Abdurrahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sekretaris Daerah Provinsi Jabar, Herman Suryatman menyebut tak ada pengusiran terhadap dua siswi SLBN A Pajajaran yang tinggal di asrama Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel (PPSGHD), di Kota Cimahi.
Dikatakan Herman, dalam peristiwa itu yang terjadi hanyalah kesalahan teknis, saat petugas PPSGHD melakukan realokasi para siswi penghuni asrama.
"Itu rencananya baik, hanya teknis pelaksanaannya yang jadi masalah. Dan kami sudah tegur keras ya (kepala UPTD) nya," ujar Herman, Kamis (24/7/2025).
Dikatakan Herman, selama ini dua siswa tersebut tinggal di Wisma Caruban bersama pembimbing mereka, Anggita Pratiwi.
Baca juga: Orang Tua Siswi SLBN A Pajajaran sebut Pengusiran Terhadap Anaknya dari Asrama Tak Manusiawi
Wisma tersebut, kata dia, memiliki kapasitas sembilan orang, namun sudah beberapa tahun, hanya dihuni tiga orang.
"UPTD setempat mau mengoptimalkan agar wisma bisa lebih efisien dan efektif karena di sana saudara kita yang difabel banyak dan perlu pelayanan terbaik," katanya.
Hanya saja, dalam proses pemindahannya terjadi masalah karena petugas PPSGHD memindahkan barang-barang penghuni asrama tanpa sepengetahuan siswi maupun pembimbing.
"Yang jadi persoalan, pada saat pergeseran dari wisma itu harusnya barang milik peserta didik maupun pendampingnya harus diketahui, disaksikan langsung yang bersangkutan kan ada barang pribadi, etikanya kan begitu," katanya.
Tindakan petugas PPSGHD itu, kata dia, tidak dapat dibenarkan meksipun sebelumnya telah ada pemberitahuan kepada pendamping para siswi.
"Makanya saya tegur kepala UPTD nya, Andina Rahayu," katanya.
Kini, kata dia, dua siswi SLBN A Pajajaran itu akan direlokasi ke asrama lain, bersama pembimbing mereka.
"Kita siapkan tempat apakah di wisma itu atau yang lain, yang jelas dua anak ini harus bersama Anggita (pembimbing). Saya sendiri sudah bertemu dengan anaknya, memang perlu dibimbing, dengan Anggita juga bertemu, kita nanti siapkan tempat," ucapnya.
Baca juga: Viral Dua Siswi SLBN A Wyata Guna Pajajaran Diduga Diusir dari Asrama PPSGHD Dinsos Jabar
Herman juga meminta Kepala UPTD PPSGHD menyampaikan permintaan maaf secara langsung atas kekeliruan tersebut. Selain itu, ia menegaskan bahwa kebutuhan dasar seperti makan dan logistik lainnya akan menjadi tanggung jawab pemerintah.
"Berikutnya tentu Andina kepala UPTD saya minta menyampaikan permohonan maaf atas insiden ini dan soal lain, makan dan sebagainya kami sepakat jadi tanggung jawab kami," katanya.
Sebelumnya, kisah pilu dialami dua siswi SLBN A Wyata Guna Pajajaran yang tinggal di asrama Pusat Layanan Sosial Griya Harapan Difabel (PPSGHD) Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, di Jalan Amir Machmud, Kota Cimahi.
Dua siswi bernama Kristina, kelas 6 SDLB, dan Wilda Ramdhaniawati, Kelas 11 SMALB, yang sekolah di SLBN A Wyata Guna Pajajaran, Kota Bandung, diduga diusir oleh petugas PPSGHD Dinsos Jabar, Selasa 22 Juli 2025.
Video dugaan pengusiran itu tersebar di aplikasi percakapan WhatsApp, Rabu 23 Juli 2025. Dalam video tersebut, terlihat dua siswi SLBN A yang menghuni Asrama tersebut tengah duduk, sambil menangis dengan kondisi kamar sudah berantakan.
Pembimbing Asrama Putri, Anggita Pratiwi, mengatakan permintaan mengosongkan asrama datang dari PPSGHD, Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.
"Mereka sampaikan bahwa memang asrama itu harus dikosongkan dan terakhir itu besok (Rabu 23 Juli 2025). Tapi ternyata setelah saya konfirmasi ulang, sudah dikosongkan asrama itu (kemarin)" ujar Anggita, Rabu (23/7/2025).
Ternyata, kata dia, tanpa pemberitahuan sebelumnya petugas PPSGHD Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat sudah memindahkan barang-barang dari asrama putri itu lebih cepat satu hari dari pemberitahuan sebelumnya.
"Barang-barang anak-anak sudah dikeluarkan dan kunci gembok yang ada di kamar pembimbing itu dibongkar, dibobol secara paksa. Terus mereka juga langsung masukin barang-barang milik dari klien atau alumni PPSGHD itu sendiri," katanya.
Perbuatan dari PPSGHD, Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat itu membuat para siswi disabilitas kaget, karena barang-barang dikeluarkan secara paksa tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.
Baca juga: Soal Polemik Sekolah Rakyat di Gedung SLBN A Pajajaran Bandung, Gus Ipul Sebut Ada Kesalahpahaman
"Itu pas sudah sampai ke sana ya memang keadaan anak-anak itu syok, kaget gitulah. Mereka juga mengatakan bahwa kayak, Bu, kirain teh pulang cepat mau jalan-jalan tapi kok ternyata malah diusir, malah dibongkar, malah kayak gini," katanya.
Anggita belum mengetahui secara pasti, alasan para siswi diusir dari Asrama tersebut. Namun, kata dia, akibat peristiwa ini para siswi yang tinggal di Asrama tersebut terancam tidak dapat melanjutkan pendidikannya.
"Iya, dampak siswanya memang satu terganggu ya secara mental kayak kaget kan dan sebagainya. Ya, mungkin akan terancam enggak ke sekolah. Kan kalau di asrama itu kan nanti ada yang jemput, antar jemput ke sekolah. Sedangkan untuk di rumah kan mereka juga belum tentu," ujarnya.
Saat ini, kata dia, seluruh barang-barang dari siswi itu sudah dikembalikan kepada orang tua masing-masing sejak kemarin.
"Kemarin pemberitahuannya sudah dikosongkan. Jadi kami juga mengkonfirmasi ke orang tua mendadak. Iya, karena kunci gembok dibongkar juga bobol. Saya juga ada video bekasnya gitu. Jadi tiba-tiba ini asmara harus dikosongkan saja," katanya.
SLBN A Pajajaran
Kota Bandung
Kota Cimahi
Sekretaris Daerah Provinsi Jabar
Herman Suryatman
Wisma Caruban
PPSGHD
Siap-siap Bandung Macet Akhir Pekan Ini 20-21 September 2025, Ada Pameran Mesin, Musik hingga CFD |
![]() |
---|
Cuaca Bandung Kadang Panas Terik dan Hujan Bisa Merusak Kulit, Begini Cara Merawatnya |
![]() |
---|
2 Reklame Raksasa di Bandung Dibongkar Satpol PP, Dipasang di Median Jalan |
![]() |
---|
Pemprov Jabar Sudah Bergerak, Identifikasi Penyebab Keracunan Akibat MBG di Garut dan Cianjur |
![]() |
---|
FK Unjani Tingkatkan Kapasitas Bidan dalam Kontrasepsi Pascapersalinan di Pangandaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.