SOSOK Niknik Mediyawati Kuntarto: Ahli Linguistik Asal Majalengka Berprestasi Mendunia
Pengalamannya membawakan makalah dan menjadi narasumber seminar internasional membuat nama Majalengka harum di mata dunia.
Penulis: Adhim Mugni Mubaroq | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Lahir dari sudut jalan kecil di Jalan Kehutanan, Kelurahan Majalengka Kulon, Kabupaten Majalengka, sosok Niknik Mediyawati Kuntarto menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk meraih prestasi mendunia.
Nama Niknik kini berkibar di dunia pendidikan dan linguistik internasional.
Ia penulis, dosen, ahli bahasa, dan pendiri komunitas bahasa yang kiprahnya melintasi benua.
Meski sempat kehilangan ayah di usia 12 tahun, Niknik tak pernah berhenti melangkah.
Ia tumbuh menjadi pribadi tangguh dan kini dikenal luas sebagai pakar linguistik forensik, dosen internasional, dan penulis produktif dengan lebih dari 50 judul buku.
Baca juga: Kades di Majalengka Tolak Salurkan Bansos Beras, Protes Banyak Warga yang Meninggal Masih Tercantum
“Saya belajar untuk berdiri sendiri dan terus melangkah,” kata Niknik saat berbincang dengan Tribun melalui sambungan telepon, Rabu (23/7/2025).
Lalu apa itu linguistik forensik? Linguistik forensik adalah cabang ilmu linguistik yang menerapkan pengetahuan tentang bahasa dan analisis kebahasaan untuk membantu memecahkan masalah-masalah dalam ranah hukum dan peradilan.
Ini adalah perpaduan antara ilmu bahasa (linguistik) dan ilmu forensik (ilmu yang berkaitan dengan bukti-bukti yang digunakan di pengadilan).
Perjalanan Karier Niknik
Perjalanan karier akademik dan profesional Niknik begitu luar biasa. Selain mengajar di Universitas Multimedia Nusantara (UMN), ia juga pernah menjadi dosen tamu di sejumlah kampus ternama dunia seperti Melbourne University, Damascus College Ballarat, dan Flinders University di Australia, hingga Silla University dan Hankuk University for Foreign Studies di Korea, serta Keio University di Jepang.
Pengalamannya membawakan makalah dan menjadi narasumber seminar internasional membuat nama Majalengka harum di mata dunia.
Ia pernah tampil di Konferensi ASILE (Australian Society of Indonesian Language Educators) dan seminar internasional di Osaka, Jepang, membawa topik seputar pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA).
Tak hanya mengajar, Niknik dikenal sebagai penulis ulung. Ia telah menerbitkan 52 judul buku lintas bidang, mulai dari linguistik forensik, pendidikan, jurnalistik, hingga sastra. Beberapa karyanya antara lain Selisik Linguistik Forensik, 99 Cara Menjadi Guru Kreatif, Menjadi Guru BIPA Kreatif? Siapa Takut!, dan Cermat dalam Berbahasa, Teliti dalam Berpikir.
Ia juga memegang 20 Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atas aplikasi dan buku-buku yang dikembangkannya, termasuk U-Tapis, alat penapis ejaan otomatis yang mirip dengan Grammarly versi Bahasa Indonesia.
Berjasa dalam Dunia Hukum dan Pendidikan Bahasa
3 Bulan ke Depan, Hujan Masih Akan Mengguyur Majalengka, Tak Ada Lagi Ancaman Kekeringan |
![]() |
---|
TOK Paripurna Pemkab dan DPRD Sepakati Hari Jadi Majalengka Berubah dari 7 Juni ke 11 Februari |
![]() |
---|
PTDI Bakal Dipindahkan ke BIJB Kertajati Majalengka, Dedi Mulyadi: Saya Punya Gagasan |
![]() |
---|
Anak Muda Majalengka Bangkitkan Ekonomi Lokal melalui Hiphoria Fest 2025 |
![]() |
---|
APBD Perubahan Majalengka 2025 Defisit Rp55,2 Miliar, Pemerintah Pusat dan Pemprov Jadi Sebabnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.