Tragedi Nikahan Anak KDM di Garut

Wagub Jabar Erwan Setiawan Semangati Anak Dedi Mulyadi setelah Tragedi Makan Gratis di Garut

Wagub Jabar Erwan Setiawan memberikan semangat kepada putra Dedi Mulyadi, Maula Akbar, setelah tragedi meninggalnya tiga orang di Pendopo Garut.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Tribunjabar.id/Eki Yulianto, Adi Sasono
MEMBERIKAN SEMANGAT - Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan (kiri) memberikan semangat kepada Maula Akbar (tengah) setelah tragedi meninggalnya tiga orang di rangkaian pernikahan putra Dedi Mulyadi di Garut. 

TRIBUNJABAR.ID - Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan turut memberikan semangat kepada putra sulung Dedi Mulyadi, Maula Akbar, setelah tragedi meninggalnya tiga orang di Pendopo Garut.

Ketiga korban meninggal dunia saat mengantre pembagian makan gratis yang bertepatan dengan pesta pernikahan Maula Akbar dengan Wakil Bupati Garut, Jawa Barat.

Peristiwa itu terjadi di Pendopo Garut, Jumat (18/7/2025) lalu.

Tiga hari setelah kasus tersebut, Maula Akbar mengunggah latar berwarna hitam di Instagram pribadinya, Senin (21/7/2025).

Anggota DPRD Jabar tersebut meminta maaf atas tragedi memilukan yang terjadi dalam rangkaian acara pesta pernikahannya tersebut.

"Semua seiring dengan garis takdirnya, tugas kami sekarang adalah menjalani apa yang sudah direncanakan oleh sang maha. Mohon maaf untuk segalanya," tulis Maula Akbar.

Unggahan tersebut pun mendapatkan berbagai komentar dari warganet, termasuk Erwan Setiawan.

"Semangat A Ula," tulis Erwan Setiawan di kolom komentar.

BERI SEMANGAT - Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan turut memberikan semangat kepada putra sulung Dedi Mulyadi, Maula Akbar, setelah tragedi meninggalnya tiga orang di Pendopo Garut.
BERI SEMANGAT - Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan turut memberikan semangat kepada putra sulung Dedi Mulyadi, Maula Akbar, setelah tragedi meninggalnya tiga orang di Pendopo Garut. (Tangkapan layar Instagram @maula_akbar08)

Baca juga: Hoaks, KDM Bantah Ada di Lokasi Pesta Rakyat Nikahan Anaknya di Garut saat Tragedi Maut Terjadi

Polisi periksa saksi

Sementara itu, polisi telah memeriksa berbagai pihak berkaitan tragedi yang terjadi dalam rangkaian acara pernikahan Maula Akbar dengan Putri Karlina

Kasus ini ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jawa Barat.

Kasatreskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, mengatakan, bahwa perkara tersebut sudah dilimpahkan ke Polda Jabar sejak Minggu (20/7/2025) pukul 10.30 WIB.

"Kita sudah melakukan serangkaian penyelidikan untuk kejadian yang di Pendopo, mengenai makan gratis. Kita sudah melakukan serangkaian penyelidikan dan langkah-langkah," ujar Joko kepada wartawan, Senin (21/7/2025).

Ia menegaskan, semua proses awal penyelidikan dan berkas perkara telah diserahkan ke pihak Polda Jabar.

Setidaknya, 10 orang telah diperiksa dalam tahap awal penyelidikan. 

Mereka terdiri atas berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut, termasuk tim pengamanan, event organizer atau wedding organizer (WO), anggota Satpol PP, petugas kesehatan, hingga tim ambulans yang ada di lokasi.

"Dan sudah kita serahkan semua ke Krimum Polda Jabar," kata Joko.

Gerbang Timur Pendopo Garut, Jawa Barat, Jumat (18/7/2025). Sejumlah aparat kepolisian dan Satpol PP berjaga usai insiden sejumlah warga tewas usai mengantre makanan di Pesta Rakyat yang merupakan rangkaian pernikahan Maula Akbar, putra dari Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dan Wakil Bupati Garut Putri Karlina.
Gerbang Timur Pendopo Garut, Jawa Barat, Jumat (18/7/2025). Sejumlah aparat kepolisian dan Satpol PP berjaga usai insiden sejumlah warga tewas usai mengantre makanan di Pesta Rakyat yang merupakan rangkaian pernikahan Maula Akbar, putra dari Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dan Wakil Bupati Garut Putri Karlina. (KOMPAS.COM/ARI MAULANA KARANG)

Joko menyampaikan, pelimpahan perkara ini merupakan perintah langsung dari Kapolda Jabar Irjen Rudi Setiawan.

Ia menjelaskan, Polres Garut tetap siap mendukung dan membantu proses penyidikan yang dilakukan oleh Polda Jabar.

"Kita juga siap membantu melakukan apabila dilakukan oleh Polda Jabar," tutup Joko.

Bantah Makan Gratis

Sebelumnya, Maula Akbar dan Putri Karlina melakukan konferensi pers di rumah dinasnya pada Sabtu (19/7/2025) atas insiden makan gratis.

BERBICARA DI DEPAN WARTAWAN - Maula Akbar dan Putri Karlina berbicara di depan para wartawan di rumah dinasnya di Kab Garut, Sabtu (19/7/2025).  Mereka memberikan keterangan terkait tragedi maut dalam rangkaian pernikahannya di Pendopo Garut pada Jumat (18/7/2025).
BERBICARA DI DEPAN WARTAWAN - Maula Akbar dan Putri Karlina berbicara di depan para wartawan di rumah dinasnya di Kab Garut, Sabtu (19/7/2025). Mereka memberikan keterangan terkait tragedi maut dalam rangkaian pernikahannya di Pendopo Garut pada Jumat (18/7/2025). (Tribunjabar/Adi Sasono)

Baca juga: UPDATE Tragedi Maut di Nikahan Anak Dedi Mulyadi di Garut, Polisi Periksa 10 Orang Termasuk EO

"Padahal niatan kami bukan untuk makan gratis," kata Maula Akbar.

Menurut Maula Akbar, agenda pemberian makanan tersebut awalnya hanya untuk warga yang telah menantikan acara pada Jumat malam.

Adapun, acara tersebut adalah panggung kesenian yang diselenggarakan oleh Gubernur Jawa Barat sekaligus ayah Maula Akbar, Dedi Mulyadi.

"Niat kami hanya ketika warga sudah mulai berkumpul pada siang hari menunggu acara kegiatan hiburan yang diadakan oleh orang tua kami pada malam hari, saya berpikir daripada warga cuman hanya menunggu berdiri dan juga makanan masih banyak," kata Maula Akbar.

Anggota DPRD Jabar ini juga mengaku bahwa awalnya ia ingin Pendopo Garut tetap dibuka tanpa penyekatan.

"Karena dalam konsep saya bersama istri itu dilakukan secara terbuka tanpa ada penutupan, tanpa ada penyekatan, tanpa ada pengumuman," tutur dia.

Maula Akbar juga menjelaskan bahwa pihaknya tidak pernah memberikan pengumuman adanya makan gratis pada waktu tersebut.

"Jikalau memang rekan-rekan melihat ada flyer yang bertuliskan di jam 1 siang itu bukan untuk kegiatan tersebut," ucap Maula AKbar.

"Sebelumnya, kebetulan istri saya memang fokus terhadap UMKM, jadi meminta agar ada lapak-lapak untuk Car Free Night," sambung dia.

Sejalan dengan ucapan Maula Akbar, Putri Karlina pun mengatakan bahwa ia tidak pernah mengumumkan adanya agenda makan gratis.

Selama merencanakan adanya "pesta rakyat" ini, Putri Karlina pun begitu hati-hati dalam menyematkan kata "gratis".

"Saya tahu agak sulit menciptakan ruang kondusif di keramaian dengan keadaan seperti ini," tutur Putri Karlina.

"Maka, saya sangat berhati-hati dalam menyebarkan untuk acara di tanggal 18. Kami baru berani mengungkapkan ketika sudah ada lampu hijau dari orang tua kedua belah pihak," jelasnya.

Putri menegaskan bahwa saat ini bukan waktunya untuk mencari siapa yang mesti disalahkan. 

Baginya, yang paling penting adalah bagaimana ia dan suaminya menunjukkan tanggung jawab moral dan empati kepada para korban.

"Bukan maksud dan tujuan kita untuk mencari siapa yang salah, tapi tentang bagaimana saya dan suami saya sebagai pemangku hajat bertanggung jawab, terutama terhadap korban, keluarga korban yang ditinggalkan," jelasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya bersama Maula telah menyambangi keluarga para korban, menyampaikan belasungkawa secara langsung, dan menyerahkan bantuan.

Namun ia menyadari bahwa tidak ada bantuan apa pun yang bisa menebus nyawa yang telah hilang.

"Kami akan bersedia membersamai keluarga korban, membersamai selama mereka melalui masa-masa sulit," tegas Putri.

Lebih jauh, ia menyampaikan bahwa dirinya dan Maula siap menjalani seluruh proses hukum yang akan dijalankan oleh aparat kepolisian terkait insiden tersebut.

"Saya siap bertanggung jawab penuh. Kalau ada prosedur-prosedur yang harus dijalani, saya siap menjalani dan siap bertanggung jawab," ujarnya penuh tekad.

(Tribunjabar.id/Rheina, Sidqi Al Ghifari)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved