Tragedi Nikahan Anak KDM di Garut

Sosok Dewi Warga Jakarta Korban Tragedi Pernikahan Anak KDM, Kerja Serabutan untuk Sambung Hidup

Dewi Jubaedah (61) adalah salah satu korban meninggal dunia dalam rangkaian pesta pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina di Garut.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino, Tribunjabar.id/Sidqi Al Ghifari
TRAGEDI NIKAHAN ANAK KDM - (Kiri) Siti Khodijah menunjukkan kontrakan tempat tinggal Dewi Jubaedah (61) di Jalan Lontar II, Koja, Jakarta Utara, sebelum pindah ke Garut. (Kanan) Warga mengantre di gerbang pendopo Garut menunggu gelaran makan gratis yang merupakan rangkaian kegiatan pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dan Maula Akbar putra dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Jumat (18/7/2025) siang. 

TRIBUNJABAR.ID - Dewi Jubaedah (61) adalah salah satu dari tiga korban meninggal dunia dalam rangkaian pesta pernikahan putra sulung Dedi Mulyadi, Maula Akbar dan Wakil Bupati Garut Putri Karlina.

Dewi Jubaedah meninggal dunia ketika mengantre mendapatkan makan gratis dari pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina di Pendopo Garut pada Jumat (18/7/2025).

Setelah berdesakan, Dewi Jubaedah sempat dilarikan ke RSUD dr Slamet Garut, namun dinyatakan tidak selamat.

Sempat tinggal di Jakarta

Dewi Jubaedah adalah ibu tunggal tiga anak yang tercatat sebagai warga Jalan Lontar II, RT 009, RW 04, Koja, Jakarta Utara.

Saat tinggal di Jakarta, Dewi Jubaedah menempati kontrakan berukuran 3x3 meter bersama mantan suaminya serta dua dari tiga anaknya.

Dulu, mantan suami Dewi Jubaedah bekerja sebagai sopir angkut barang yang pulang dua minggu sekali.

Setelah bercerai, Dewi Jubaedah berpindah ke kampung halamannya di Garut pada 2020.

TRAGEDI GARUT - (kiri)  Gerbang Barat Pendopo Garut, Kabupaten Garut, Jawa Barat, titik lokasi tragedi maut saat warga berdesak-desakan dalam pembagian makanan pada rangkaian acara pernikahan Wakil Bupati Luthfianisa Putri Karlina dan Maula Akbar, Jumat (18/7/2025). (kanan) Warga berdesak-desakan di gerbang pendopo Garut menunggu gelaran makan gratis yang merupakan rangkaian kegiatan pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dan Maula Akbar.
TRAGEDI GARUT - (kiri) Gerbang Barat Pendopo Garut, Kabupaten Garut, Jawa Barat, titik lokasi tragedi maut saat warga berdesak-desakan dalam pembagian makanan pada rangkaian acara pernikahan Wakil Bupati Luthfianisa Putri Karlina dan Maula Akbar, Jumat (18/7/2025). (kanan) Warga berdesak-desakan di gerbang pendopo Garut menunggu gelaran makan gratis yang merupakan rangkaian kegiatan pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dan Maula Akbar. (Kolase Tribun Jabar)

Baca juga: "Semoga Allah Mengampuni" Curhat Wabup Garut Putri Karlina setelah Insiden Makan Gratis

Tetangga Dewi Jubaedah, Siti Khodijah (48) bercerita bahwa korban pernah bekerja sebagai asisten rumah tangga di lingkungan tempat tinggalnya.

Dewi Jubaedah juga harus bekerja serabutan demi bisa menyambung hidup setiap harinya.

"Kadang disuruh-suruh, Bu Dewi mau ini nggak, ya mau aja. Serabutan gitu aja," kenang Ijah, Sabtu (19/7/2025), dikutip dari TribunJakarta.

Kehidupan Dewi Jubaedah di Jakarta memang memprihatinkan. Tak jarang, ia harus menunggak sewa kontrakan sebesar Rp500.000 per bulan.

Salah satu anaknya, Hendrik, harus putus sekolah karena keterbatasan biaya.

Satu-satunya anak Dewi Jubaedah yang berhasil menamatkan pendidikan hingga SMA adalah Asep yang mendapatkan bantuan keringanan biaya.

Setelah berpindah ke Garut, Dewi Jubaedah tetap menggunakan alamat domisili di Jakarta untuk keperluan administratif, termasuk menerima bantuan sosial (bansos).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved