Tragedi Nikahan Anak KDM di Garut

"Semoga Allah Mengampuni" Curhat Wabup Garut Putri Karlina setelah Insiden Makan Gratis

Wakil Bupati Garut Putri Karlina kembali muncul di media sosial setelah tragedi yang menewaskan tiga orang dalam acara "makan gratis".

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Tribunjabar.id/Adi Sasono, Instagram @putri.karlina14
CURHATAN PUTRI KARLINA - Kolase foto Wakil Bupati Garut Putri Karlina. Foto kiri: Maula Akbar dan Putri Karlina berbicara di depan para wartawan di rumah dinasnya di Kab Garut, Sabtu (19/7/2025). Mereka memberikan keterangan terkait tragedi maut dalam rangkaian pernikahannya di Pendopo Garut pada Jumat (18/7/2025). Foto kanan: catatan Putri Karlina tentang tragedi makan gratis yang ia bagikan di Instagram @putri.karlina14, Senin (21/7/2025). 

TRIBUNJABAR.ID - Wakil Bupati Garut Putri Karlina kembali muncul di media sosial setelah tragedi yang menewaskan tiga orang dalam acara "makan gratis" di Pendopo Garut.

Putri Karlina yang pada Rabu (16/7/2025) baru melangsungkan pernikahan dengan putra sulung Dedi Mulyadi, Maula Akbar, membagikan curahan hatinya melalui sebuah catatan.

Catatan tersebut ditulis pada Senin (21/7/2025) dan dibagikan pada hari yang sama melalui Instagram pribadinya, @putri.karlina14.

"Bismillah... Tentang menjadi manusia yang hidupnya dari satu masalah ke masalah lainnya. Tentang takdir yang tidak selamanya baik. Tentang menjadi sabar dan tawakal ketika musibah datang. Tentang bersedia bertanggung jawab ketika salah atau pun dalam masalah," tulis Putri Karlina.

Putri dari Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto tersebut mengungkapkan belasungkawa mendalam atas insiden yang terjadi pada Jumat (18/7/2025).

Dalam insiden tersebut, tiga orang meninggal dunia karena berdesakan ketika mengantre untuk mendapatkan makanan gratis dari acara pernikahan Putri Karlina dan Maula Akbar.

Adapun, ketiga orang yang meninggal dunia tersebut adalah dua warga yakni VA (8) dan Dewi Jubaedah (61) serta satu anggota Polres Garut, Bripka Cecep Saeful Bahri (39).

"Tidak ada sedikit pun terbayang dalam benak, atau terselip dalam hati, niat buruk untuk mencelakakan siapa pun," tulisnya lagi.

Baca juga: Maula Akbar Bantah Agendakan Makan Gratis, Beber Alasan Bagikan Makanan ke Warga: Daripada Terbuang

"Belasungkawa dan duka terdalam saya atas insiden yang terjadi di hari Jumat, 18 Juli 2025 lalu. Sepenuhnya segala upaya tindak lanjut kami serahkan kepada pihak berwajib," sambung dia.

Putri Karlina pun meminta maaf atas insiden yang terjadi dalam rangkaian acara pernikahannya tersebut.

Ia berjanji untuk selalu menemani keluarga korban melewati masa-masa sulit setelah kehilangan anggota keluarga mereka.

"Saya memohon maaf utnuk apa yang terjadi. Saya dan keluarga telah dan akan selalu membersamai para korban melalui masa sulitnya," tutur Putri Karlina.

Di tengah situasi sulit ini, Putri Karlina bertekad tetap memberikan yang terbaik dengan berbagai peran yang ia lakoni saat ini.

"Namun, di tengah masalah yang dihadapi, saya akan tetap memberikan yang terbaik sebagai wakil pimpinan daerah, sebagai seorang ibu, seorang anak, seorang istri, dan seorang manusia yang bermanfaat dan harus memberi manfaat kepada manusia lainnya," kata Putri Karlina.

"Semoga Allah mengampuni," tutupnya.

Agenda Makan Gratis Tak dalam Rencana

Sebelumnya, Putri Karlina dan Maula Akbar melakukan konferensi pers di rumah dinasnya pada Sabtu (19/7/2025) atas insiden makan gratis.

BERBICARA DI DEPAN WARTAWAN - Maula Akbar dan Putri Karlina berbicara di depan para wartawan di rumah dinasnya di Kab Garut, Sabtu (19/7/2025).  Mereka memberikan keterangan terkait tragedi maut dalam rangkaian pernikahannya di Pendopo Garut pada Jumat (18/7/2025).
BERBICARA DI DEPAN WARTAWAN - Maula Akbar dan Putri Karlina berbicara di depan para wartawan di rumah dinasnya di Kab Garut, Sabtu (19/7/2025). Mereka memberikan keterangan terkait tragedi maut dalam rangkaian pernikahannya di Pendopo Garut pada Jumat (18/7/2025). (Tribunjabar/Adi Sasono)

"Padahal niatan kami bukan untuk makan gratis," kata Maula Akbar.

Menurut Maula Akbar, agenda pemberian makanan tersebut awalnya hanya untuk warga yang telah menantikan acara pada Jumat malam.

Adapun acara tersebut adalah panggung kesenian yang diselenggarakan oleh Gubernur Jawa Barat sekaligus ayah Maula Akbar, Dedi Mulyadi.

"Niat kami hanya ketika warga sudah mulai berkumpul pada siang hari menunggu acara kegiatan hiburan yang diadakan oleh orang tua kami pada malam hari, saya berpikir daripada warga cuman hanya menunggu berdiri dan juga makanan masih banyak," kata Maula Akbar.

Anggota DPRD Jabar ini juga mengaku bahwa awalnya ia ingin Pendopo Garut tetap dibuka tanpa penyekatan.

WARGA BERDESAK-DESAKAN - Warga berdesak-desakan di gerbang pendopo Garut menunggu gelaran makan gratis yang merupakan rangkaian kegiatan pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dan Maula Akbar putra dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Jumat (18/7/2025) siang.
WARGA BERDESAK-DESAKAN - Warga berdesak-desakan di gerbang pendopo Garut menunggu gelaran makan gratis yang merupakan rangkaian kegiatan pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dan Maula Akbar putra dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Jumat (18/7/2025) siang. (Istimewa)

Baca juga: Tragedi Nikahan Anak KDM di Garut Jadi Ujian bagi Penegak Hukum, Praktisi Sarankan Diambil Alih

"Karena dalam konsep saya bersama istri itu dilakukan secara terbuka tanpa ada penutupan, tanpa ada penyekatan, tanpa ada pengumuman," tutur dia.

Maula Akbar juga menjelaskan bahwa pihaknya tidak pernah memberikan pengumuman adanya makan gratis pada waktu tersebut.

"Jikalau memang rekan-rekan melihat ada flyer yang bertuliskan di jam 1 siang itu bukan untuk kegiatan tersebut," ucap Maula AKbar.

"Sebelumnya, kebetulan istri saya memang fokus terhadap UMKM, jadi meminta agar ada lapak-lapak untuk Car Free Night," sambung dia.

Ia sendiri mengaku tidak mengetahui dari mana asalnya orang-orang mengetahui adanya kegiatan makan gratis.

"Setelah jam 1 siang, posisi saya setelah Jumatan membuka YouTube ada thumbnail berjudul makan gratis, itu sih yang sedang saya dalami," tutur Maula AKbar.

"Saya pun sudah berkoordinasi dan sudah mendalami di beberapa pihak dari mana mulainya ini ada kesan makan gratis," lanjutnya.

Ia pun kembali menegaskan bahwa pembagian makanan tersebut pada awalnya agar makanan tidak terbuang sia-sia.

"Murni hanya untuk masyarakat yang sambil menunggu lalu dipersilakan makan tanpa ada penutupan, kebetulan di situ banyak petugas yang berjaga," ungkap Maula Akbar.

"Itu memang untuk itu, daripada makanan terbuang sia-sia, daripada makanan entah ke mana terubangnya, lebih baik kami sajikan saja," imbuh dia.

Sejalan dengan ucapan Maula Akbar, Putri Karlina pun mengatakan bahwa ia tidak pernah mengumumkan adanya agenda makan gratis.

Selama merencanakan adanya "pesta rakyat" ini, Putri Karlina pun begitu hati-hati dalam menyematkan kata "gratis".

"Saya tahu agak sulit menciptakan ruang kondusif di keramaian dengan keadaan seperti ini," tutur Putri Karlina.

"Maka, saya sangat berhati-hati dalam menyebarkan untuk acara di tanggal 18. Kami baru berani mengungkapkan ketika sudah ada lampu hijau dari orang tua kedua belah pihak," jelasnya.

Putri Karlina menjelaskan bahwa ia pun sudah memberikan arahan kepada tim teknis di lapangan agar tidak menyematkan kata "gratis".

"Saya sudah bilang ke semua tim teknis di lapangan, di jalan, jangan sampai tersebar kata gratis sedikit pun, karena itu tidak akan kondusif," tuturnya.

Pada awalnya, Putri Karlina berharap bahwa acara tersebut bisa mengalir apa adanya.

"Di media sosial saya, saya tidak pernah memposting apa pun karena saya menginginkan semuanya mengalir saja. Tidak boleh ada yang bersusah payah datang hanya untuk sekadar mencari hal tersebut," kata dia.

Putri menegaskan bahwa saat ini bukan waktunya untuk mencari siapa yang mesti disalahkan. 

Baginya, yang paling penting adalah bagaimana ia dan suaminya menunjukkan tanggung jawab moral dan empati kepada para korban.

"Bukan maksud dan tujuan kita untuk mencari siapa yang salah, tapi tentang bagaimana saya dan suami saya sebagai pemangku hajat bertanggung jawab, terutama terhadap korban, keluarga korban yang ditinggalkan," jelasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya bersama Maula telah menyambangi keluarga para korban, menyampaikan belasungkawa secara langsung, dan menyerahkan bantuan.

Namun ia menyadari bahwa tidak ada bantuan apa pun yang bisa menebus nyawa yang telah hilang.

"Kami akan bersedia membersamai keluarga korban, membersamai selama mereka melalui masa-masa sulit," tegas Putri.

Lebih jauh, ia menyampaikan bahwa dirinya dan Maula siap menjalani seluruh proses hukum yang akan dijalankan oleh aparat kepolisian terkait insiden tersebut.

Ia menuturkan bahwa keduanya bahkan telah mendatangi Polres Garut untuk pemeriksaan lanjutan yang dipimpin langsung oleh Kapolda Jawa Barat.

"Saya siap bertanggung jawab penuh. Kalau ada prosedur-prosedur yang harus dijalani, saya siap menjalani dan siap bertanggung jawab," ujarnya penuh tekad.

(Tribunjabar.id/Rheina, Sidqi Al Ghifari)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved