Dulu Ditolak PTN di Indonesia, Pieter Lolos 6 Kampus Top di Jerman, Kuliah Gratis Tanpa Beasiswa

Inilah kisah Pieter Patonedi yang sempat ditolak Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia, namun kini diterima banyak kampus di Jerman.

Dok. Pieter via Kompas
LOLOS KAMPUS JERMAN - Inilah kisah Pieter Patonedi yang sempat ditolak Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia, namun kini diterima banyak kampus di Jerman. 

Ketika mendaftarkan diri di tahun 2019, program S1 Computer Science di RWTH Aachen, tempat Pieter mendaftar, tidak memiliki NC.

Hal ini pun menjadi salah satu jalan yang mempermudah proses penerimaan.

Dilansir dari laman DAAD, NC (numerus clausus) atau dalam Bahasa Inggris 'limited number', berarti program studi tersebut mempunyai penerimaan yang terbatas.

Misalnya, ada kriteria nilai, tes bakat, wawancara, pengalaman magang, hingga kuota kelas.

Sementara, non NC berarti penerimaanya terbuka dan tidak ada kuota yang membatasi seleksi masuk.

Seperti Pieter yang langsung diterima di jurusan dan kampus yang dipilihnya.

“Kalau program non-NC itu pasti keterima asalkan daftarnya tepat waktu dan dokumen kalian lengkap. Jadi nilai kalian itu benar-benar ga diliat,” jelas Pieter. 

Baca juga: Kisah Nauli Anak Penjual Pakaian Bekas Lolos ITB, Rektor Nangis Sesenggukan Datangi Rumahnya

Biasanya, program studi seperti kedokteran, farmasi, kedokteran hewan, dan kedokteran gigi pasti memiliki NC. 

Sedangkan, untuk jurusan dan universitas lain bisa berbeda-beda tergantung kebijakan yang berlaku. 

Sebagai tambahan informasi, Pieter juga menjelaskan bahwa NC dan non NC umumnya berlaku untuk jenjang S1. 

Sementara, jenjang S2 memiliki kriteria khusus untuk seleksi masuk. 

Bagi kamu yang bertanya-tanya apakah program studi non NC akan terkesan sangat ramai dan penuh, universitas Jerman ternyata mempunyai cara untuk mengatasi ini. 

Berdasarkan pemaparan Pieter, dalam satu kelas biasanya bisa sampai ratusan mahasiswa. 

Namun, ruangan kelas yang disediakan juga besar sehingga daya tampungnya sangat mencukupi. 

Selain itu, pengajar juga diberikan mikrofon dan perlengkapan lainnya untuk menyampaikan materi secara memadai. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved