Lion Keramik, Perajin Lokal yang Tembus Pasar Jerman Lewat Motif Batik Unik
. Produk-produk dari Lion Keramik, usahanya yang berbasis di Bogor, kini bahkan telah menembus pasar ekspor, khususnya Jerman dan Belanda.
Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Di tengah derasnya produk keramik industri, Taurisia Y. T. Wijaya hadir membawa alternatif yang berbeda: keramik handmade dengan sentuhan batik khas Indonesia. Produk-produk dari Lion Keramik, usahanya yang berbasis di Bogor, kini bahkan telah menembus pasar ekspor, khususnya Jerman dan Belanda.
“Kami nggak produksi massal, semua handmade dan berbasis seni,” ujar Taurisia, saat berbincang dengan TribunJabar.id, di Trans Convention Centre, Sabtu (19/7/2025).
Produk buatannya mulai dikenal di luar negeri berkat relasi teman yang membawa beberapa koleksi ke Eropa seperti negara Jerman.
“Mereka suka karena tiap barang punya keunikan, tidak ada yang benar-benar sama.” Katanya.
Daya tarik utama Lion Keramik terletak pada penggabungan teknik membatik dengan media keras seperti keramik.
Baca juga: Jajang Junaedi, Pengusaha Keramik Plered Rugi Ratusan Juta Tak Bisa Ekspor ke AS, Korban Kebijakan
Teknik ini dikembangkan sendiri oleh Taurisia dan telah resmi terdaftar dalam hak cipta.
“Biasanya batik hanya di kain. Saya ingin bawa nilai itu ke medium baru,” jelasnya.
Proses pembuatannya tidak sebentar. Satu cangkir bisa memakan waktu antara 30 menit hingga satu jam, tergantung tingkat kerumitan desain, ukiran, dan pewarnaan. Tidak heran jika setiap barang terasa lebih personal dan eksklusif. Best seller-nya? Gelas batik.
Produk keramik ini dibuat dari tanah liat putih yang diambil dari kawasan Bogor Barat. Jenis ini tahan suhu tinggi hingga 1.200 derajat Celcius, cocok untuk finishing glossy berbahan dasar kaca.
Baca juga: Ekspor Keramik Plered Purwakarta Terhambat: Tarif Impor 32 Persen dari AS Rugikan Pengrajin Lokal
“Kalau tanah merah nggak bisa dapat hasil seperti ini, karena titik lelehnya rendah,” kata Taurisia.
Dengan harga produk mulai dari Rp5 ribu hingga Rp1,5 juta, Lion Keramik mampu menjangkau berbagai segmen pasar. Usaha ini juga aktif di e-commerce dan memiliki galeri fisik di Bogor, memperkuat kehadirannya di pasar lokal dan digital.
Meski tidak bersaing langsung dengan produk industri, Lion Keramik justru menemukan kekuatannya di segmen seni dan souvenir budaya. Banyak pelanggan menjadikannya pilihan untuk hampers, cinderamata, atau koleksi pribadi karena nilai artistiknya yang tinggi.
“Saya tidak menjual produk pabrikan. Saya menjual karya seni yang bisa digunakan. Bagi saya, itu bentuk kepuasan batin,” kata dia.
Deni Nursani Resmi Jadi Anggota DPRD Kota Bandung Gantikan Yudi Cahyadi yang Terjerat Korupsi |
![]() |
---|
Pemkab-Polres Sumedang Kerja Sama Sediakan 1.600 Loker |
![]() |
---|
Ronny Hermawan: Jabar Harus Lebih Ramah Investasi, Jangan Biarkan Investor Lari |
![]() |
---|
Serikat Pekerja & PBNU: Boikot Harus Tepat Sasaran, Jangan Korbankan Pekerja dan Ekonomi Nasional |
![]() |
---|
DPRD Jabar Minta Pemerintah Lebih Serius Awasi Bangunan Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.