Kisah Inspiratif

Kisah Riko Jandika Driver Ojol Lolos di IPB University Tanpa Tes, Buang Gengsi Ternyata Berprestasi

Siapa sangka driver ojol satu ini bisa lolos masuk di IPB University tanpa tes. Awalnya gengsi ternyata berprestasi

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Laman IPB University
DRIVER OJOL KULIAH: Riko Jandika driver ojol lolos masuk IPB University tanpa tes. Berikut kisahnya cara Riko lolos ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN). 

TRIBUNJABAR.ID - Siapa sangka driver ojol satu ini bisa lolos masuk di IPB University tanpa tes.

Driver ojol bernama Riko Jandika ini membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil selama ada usaha.

Riko Jandika merupakan lulusan SMAN 9 Kota Bogor.

Setelah 3 bulan lulus SMA, Riko memutuskan bekerja.

Baca juga: Kisah Fauzan Jadi Penghulu Muda di Bandung 4 Kali Gagal Jadi CPNS, Intip Perjuangannya

Ia sadar hidupnya tak bisa terus bergantung kepada orangtuanya.

Meski awalnya gengsi menjadi driver ojol, Riko terpaksa mengambil jalan tersebut karena kondisi.

Sebelum bekerja menjadi driver ojol, Riko sempat ingin bekerja di restoran.

Namun niatnya dia urungkan setelah mempertimbangkan sistem kontrak kerja dan gaji yang menurutnya tidak jelas.

“Saya berpikir untuk mencari pekerjaan. Awalnya ingin kerja di restoran, tapi saya khawatir dengan sistem kontrak dan gaji yang tidak jelas,” ujar Riko Jandika dikutip dari laman IPB University, Kamis (17/7/2025) via Kompas.com.

Hingga akhirnya Riko memilih menjadi driver ojol karena pekerjaannya yang lebih fleksibel.

Riko mengaku bekerja menjadi driver ojol karena juga untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Selain itu, ia juga memilih bekerja hasil usahanya sendiri demi meraih kemandirian finansial.

Riko mengaku tak ingin terus menerus membebani orangtuanya.

“Saya ingin mandiri dan tidak dimanja oleh kehidupan. Saya juga ingin membantu orang tua,” ujarnya.

Paling tidak dengan dirinya bekerja, Riko masih bisa berusaha membantu orangtunya meski tak seberapa.

Hasil kerja sebagai ojol digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi serta membantu keluarga.

“Saya beli kebutuhan sendiri, seperti makanan dan transportasi. Kadang saya juga kasih orang tua beras, minyak, atau uang,” jelasnya.

Ternyata bekerja menjadi driver ojol, di sela-sela waktu luang, Riko juga berusaha masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN).


Hingga akhirnya jerih payahnya terbayar dengan keberhasilannya lolos masuk IPB University.

Riko lolos menjadi mahasiswa di Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian.

Baca juga: Kisah Pilu Dea Anak Nelayan di Bali Diterima di ITB Rumahnya Mau Digusur, Punya Tumpukan Piagam

Menariknya, Riko Jandika lolos masuk IPB University tanpa tes karena berkat Jalur Talenta.

Semasa sekolah, Riko ternyata berprestasi di bidang Pramuka.

Sebagai informasi, Jalur Talenta tersebut memberi kesempatan siswa atau lulusan SMA sederajat, mengembangkan potensi secara akademik dan non-akademik. 

Peserta yang diterima wajib mengikuti pelatihan dan pengembangan sesuai bidang prestasinya.

Jalur Talenta ttersebut erdiri dari beberapa kategori seleksi. 

Kategori tersebut di antaranya Juara Olimpiade/Prestasi Akademik, Hafizh Quran, Pramuka (Kwarda Jawa Barat), Olahraga, Seni, Debat Bahasa, dan Talent Scouting (khusus penerima Golden Ticket IPB). 

Adapun Debat Bahasa mencakup bahasa Inggris, Arab, Mandarin, Rusia, Prancis, dan Spanyol

Setelah masuk menjadi mahasiswa IPB University, Riko mengaku akan mengurangi aktibitasnya sebagai driver ojol.

Riko mengaku enggan kehilangan fokus pada pendidikannya.

“Untuk sekarang, saya akan berhenti sementara. Mungkin nanti saya lanjutkan saat libur atau jika ada waktu luang,” ujarnya.

Riko menceritakan bahwa ia sempat merasa gengsi menjadi driver ojol di usia muda. 

Namun, pengalamannya itu kini justru membentuk mental dan kemandirian.

“Awalnya gengsi, tapi saya sadar harus kuat. Saya tidak bisa terus dimanjakan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Riko menyampaikan pesan untuk mahasiswa lain yang sedang berjuang.

“Tetap semangat. Saya yakin, teman-teman yang berada dalam kondisi sulit punya mental yang kuat dan tidak mudah menyerah,” tuturnya.

Dari cerita Riko Jandika menjadi kisah inspiratif dan contoh nyata bahwa tekad dan kerja keras bisa membuka jalan menuju pendidikan tinggi.

Perjuangannya sebagai driver ojol tak hanya membentuk kemandirian, tapi juga membentuk karakter tangguh dalam menghadapi masa depan.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved