TEGAS, Hotman Ingin Direksi RSUD Linggarjati Kuningan Jawa Barat Dicopot Imbas Dugaan Malapraktik

Pengacara kondang di Tanah Air, Hotman Paris, turun tangan atas kasus yang menimpa Irmawati.

Editor: Giri
Tribunnews/Marie Christian Sumampow
BERTEMU IRMA - Pengacara Hotman Paris saat bertemu dengan Irmawati yang diduga menjadi korban malapraktik di RSUD Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat, yang menyebabkan anaknya meninggal, Sabtu (16/7/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Pengacara kondang di Tanah Air, Hotman Paris, turun tangan atas kasus yang menimpa Irmawati. Irma kehilangan kehilangan nyawa bayi yang baru dilahirkan karena dugaan kasus malapraktik di RSUD Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat.

Peristiwa itu terjadi pada pertengahan Juni 2025.

Meninggalnya bayi yang dilahirkan Irma diduga karena penanganan yang lambat dan tidak profesional.

Kasus ini viral di media sosial.

Irma dan suaminya, Andi, berjuang mencari keadilan. Andi dan Irmawati minta bantuan kepada pengacara kondang Hotman Paris karena sadar akan berhadapan dengan institusi besar.

Hotman yang mendengar laporan dan kronologi kasus pun siap mengobrak-abrik RSUD Linggarjati.

Wajah Irmawati pun sedikit gembira ketika Hotman Paris mengungkap kesediaannya membantu mencari keadilan.

"Harapannya (ketemu Hotman) mendapatkan keadilan untuk anak saya," kata Irmawati kepada wartawan, Sabtu (12/7/2025). 

Baca juga: Komentar Hotman Paris Soroti Perceraian Paula Verhoeven & Baim Wong, Sebut Ada Keanehan Minta Hakim

Irmawati dan Andi bertemu Hotman bersama tim di satu pusat perbelanjaan di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. 

Sambil duduk di kursi roda, Irmawati mengungkapkan segala isi hatinya kepada Hotman ihwal bagaimana proses yang ia alami selama di rumah sakit.

"Saya di sini cuma berharap meminta keadilan buat anak saya, karena selama saya di rumah sakit, saya merasa ditelantarkan," ujarnya.

Dia mengungkap tak ada tindakan buat operasi caesar setelah mengalami pecah ketuban.

"Sehingga mengakibatkan bayi saya meninggal," ucap Irma.

Hotman mendorong agar dugaan malapraktik ini segera ditangani oleh seluruh pihak terkait.

Baca juga: Curhatan Pilu Paula Verhoeven Kini Hak Asuh Anak Jatuh ke Tangan Baim Wong,  Hotman Paris Heran

Selain itu ia juga mengatakan kasus ini bakal dibawa ke ranah pidana.

"Di samping laporan pidana, juga akan mengajukan gugaran perdata kepada semua pihak terkait. Termasuk kepada susunan direksi Rumah Sakit Linggarjati Kuningan agar semua dicopot," tegas Hotman.

Kronologi

Peristiwa menyedihkan ini menimpa pasangan Andi dan Irma, pasangan asal Desa Gandasoli, Kecamatan Kramatmulya.

Kisah pilu tersebut menjadi viral di media sosial setelah ayah bayi, Andi, membeberkan kronologi kejadian.

Ia mengungkapkan bahwa sang istri mengalami kontraksi hebat pada 14 Juni 2025 dan telah mengalami pecah ketuban. 

Irmawati kemudian diperiksa oleh bidan desa yang menyarankan agar segera dibawa ke rumah sakit.

"Sekitar jam 11 malam saya antar ke RSUD Linggarjati karena ketuban sudah pecah. Kata bidan harus cepat ditangani," tutur Andi, Minggu (6/7/2025).

Setiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Lingarjati, Irmawati mengalami keluarnya air ketuban dalam jumlah besar. 

Namun menurut Andi, tidak ada tindakan cepat yang diambil oleh petugas medis.

“Bahkan air ketuban sempat dibersihkan oleh petugas kebersihan, bukan tenaga medis,” ucap dia.

Baca juga: Ada Warga Kuningan Tinggal di Kandang Ayam, Yanto Sentil Dedi Mulyadi dan Pemkab

Irmawati lalu dipindahkan ke ruangan lain tanpa penanganan lanjutan. 

Rasa sakit semakin menjadi, namun keluarga mengaku hanya mendapat respons seadanya dari perawat. 

Bahkan saat cairan lendir keluar sekitar pukul 03.00, Irma justru mendapat teguran.

“Waktu itu saya lapor ke perawat, tapi istri saya malah dimarahi,” kenang Andi.

Setelah dua hari dirawat tanpa tindakan operasi, barulah proses persalinan dilakukan. 

Sayangnya, bayi mereka dinyatakan meninggal tak lama setelah dilahirkan.

Dokter menyebut bayi sempat menunjukkan tanda-tanda kehidupan, namun tidak bertahan lama. 

Keluarga menduga keterlambatan tindakan medis menjadi penyebab utama.

"Dokter bilang anak saya sempat hidup, tapi tidak lama, dan akhirnya meninggal. Saya yakin ini karena lambatnya penanganan," ucap Andi.

Direktur RSUD Linggarjati Kuningan, Eddy Syarief, membenarkan adanya kasus tersebut. 

Baca juga: Aksi Cepat Damkar Kuningan Selamatkan Balita yang Tangannya Terjepit di Pintu ATM RSUD 45

Ia telah menemui keluarga korban dan menyampaikan permintaan maaf serta belasungkawa secara langsung.

“Kami turut berduka dan memohon maaf atas kejadian ini,” kata Eddy.

Eddy juga menegaskan, rumah sakit telah mengikuti prosedur standar operasional (SOP) dalam penanganan pasien.

Namun demikian, pihak rumah sakit akan segera melakukan audit internal untuk mengevaluasi sejauh mana SOP dijalankan oleh tim medis saat itu. (*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Hotman Paris Marah, Minta Direksi RSUD Linggarjati Dipecat Terkait Kasus Malapraktik Ibu Melahirkan

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved