Suasana Lembur Pakuan Subang Bikin Wisatawan Takjub, 'Pokoknya Keren Banget Kampung Bapak Aing Ini'
Lembur Pakuan berubah menjadi destinasi wisata baru di Subang, Jawa Barat. Ribuan orang datang setiap hari.
Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Giri
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Ahya Nurdin
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Lembur Pakuan berubah menjadi destinasi wisata baru di Subang, Jawa Barat. Ribuan orang datang setiap hari untuk melihat suasana tempat yang terletak di Kampung Sukadaya, Desa Sukasari, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, itu.
Bahkan, saat momen akhir pekan, pengunjung kampung tempat kelahiran Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, itu mencapai puluhan ribu.
Nama Lembur Pakuan dicetuskan oleh Dedi Mulyadi sejak dia tidak menjabat lagi sebagai Bupati Purwakarta. Dedi saat itu mulai menata kampung tempat ia dilahirkan dengan berbagai ornamen dan bangunan bernuansa Sunda.
Akibatnya, banyak orang menyebut Lembur Pakuan ini Bali-nya Subang.
Selain nuansa adat Sunda, nuansa adat dan kebudayaan Bali juga begitu terasa di Lembur Pakuan. Terlihat banyak pohon dibalut kain poleng khas Bali hingga berbagai patung arca, patung macam putih, dan janur khas Bali. Begitu juga dengan ornamen bangunan rumah Dedi, mulai dari dindingnya hingga gapuranya bernuansa Bali.
Baca juga: Lembur Pakuan Subang Jadi Tempat Wisata dan Mengadu Nasib, Ada yang Tak Punya Ongkos Pulang
Sementara nuansa budaya Sunda di Lembur Pakuan juga terlihat dari pagar-pagar di kawasan Lembur Pakuan, mulai dari penerangan jalan berbentuk kujang, pagar menggunakan bambu dihiasi payung hias, dan atap rumah Dedi berbentuk joglo. Rumah itu di sekelilingnya dipenuh pepohonan sehingga semakin terlihat sejuk dan asri serta enak di pandang mata.

Tak hanya itu banyak juga balong yang dibuat Dedi, sehingga nuansa di desanya semakin terasa di Lembur Pakuan. Hal inilah yang menarik banyak warga berdatangan dari berbagai daerah untuk menikmati keindahan Lembur Pakuan.
Di Lembur Pakuan, wisatawan juga bisa menikmati permainan tradisional seperti egrang, bakiak, dan juga pentas seni seperti jaipongan. Ada juga seni tutunggulan atau tumbuk halu di lisung yang menghasilkan nada musik untuk mengiringi penyanyi.
Selain itu, wisatawan juga bisa menikmati sajian kuliner yang berjajar di sepanjang jalan Lembur Pakuan, mulai dari sate maranggi, aneka gorengan, serta cemilan khas Sunda. Banyak juga pedagang menjajakan iket khas yang dipakai Dedi Mulyadi, serta penjual aneka kerajinan tangan khas Sunda.
Pada Sabtu (12/7/2025), wisatawan dari pagi hingga siang terus berdatangan memadati kawasan Lembur Pakuan. Mereka berswafoto karena banyak spot-spot menarik serta bisa makan sambil menikmati pemandangan pesawahan.
Wehelmus Bame yang datang jauh-jauh dari Papua mengatakan, ingin menikmati keindahan Lembur Pakuan selain itu juga ingin ketemu Dedi Mulyadi.
"Lembur Pakuan viral di media sosial sehingga bikin penasaran saya untuk datang ke sini sekaligus berharap bisa bertemu Kang Dedi Mulyadi," ujar Bame, Sabtu.
Bame mengatakan, suasana Lembur Pakuan sangat asri dan sejuk, dibalut ornamen bangunan bernuansa budaya Sunda kebali-balian.
"Sepanjang jalan banyak taman hijau, dengan ornamen budaya khas Sunda Bali. Jalannya juga mulus serta bersih. Kampung ini benar-benar tertata dan rapi," katanya.
Hal senada juga dikatakan Nenti Ismayanti (45) yang datang dari Ciparay, Bandung. Dia juga mengaku kagum dengan Lembur Pakuan tempat kediaman Dedi Mulyadi.
"Kampung ini tertata banget, dibalut budaya dan seni, serta nuansanya asri banget, hijau lingkungannya sangat sejuk," tuturnya.
Baca juga: Puluhan Pengunjung Lembur Pakuan Telantar Tak Bisa Pulang Berharap Bantuan KDM, Dinsos Subang Pusing
Yang paling indah di Lembur Pakuan, kata Nenti, adalah persawahannya serta hiasan pagar bambunya.
"Sawahnya indah banget, banyak saung-saung khas Sunda, unik banget. Begitu juga jembatan dan gapura, sehingga sangat asyik untuk berswafoto," katanya.
Selain itu, di Lembur Pakuan juga banyak jajanan dan kuliner yang enak di lidah dan ramah di kantong harganya.
"Tadi sempat nyobain Sate Maranggi Si Bungsu yang antrenya minta ampun padat banget," ucapnya.
Ayu Andini (43), wisatawan asal Bekasi, datang bersama rombongan untuk liburan menikmati keindahan Lembur Pakuan Subang.
"Indah banget kampungnya bersih tertata, banyak spot berswafoto lagi," katanya.
Menurutnya banyak bangunan unik khas Bali seperti rumah dinding pagar hingga gapura mirip bangunan kerajaan, sawahnya juga indah dan sejuk.
"Datang ke Lembur Pakuan serasa kayak di Bali. Pokoknya keren banget kampung Bapak Aing ini. Semoga ke depan, KDM bisa membangun kampung seperti Lembur Pakuan di tempat lain di Jawa Barat," ungkapnya.
Lembur Pakuan ini Kata Ayu, bisa dijadikan percontohan untuk menata lingkungan yang bersih dan indah sehingga menjadi daya tarik wisata bagi wisatawan. (*)
Pria di Subang Ini Nekat Aniaya Mantan Istri karena Terbakar Cemburu |
![]() |
---|
Fakta-fakta Dedi Mulyadi Temui Yai Mim di Malang, Suami Sahara Bingung Usai Salaman dengan Kyai |
![]() |
---|
Wali Kota Cimahi Dukung Iuran Seribu Rupiah Gagasan Dedi, Kenang Hal Serupa Saat Jabat Ketua RW |
![]() |
---|
Puluhan Kendaraan di Kabupaten Bandung Terjaring Razia karena Masih Menunggak Pajak |
![]() |
---|
Dugaan Korupsi Dana Desa, Kades dan Kaur Desa Gunungaci Kuningan Jadi Tersangka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.