Adhikarya Parlemen
Dede Kusdinar Diganjar Penghargaan oleh Bupati Garut: Buah Dukungan untuk Koperasi Merah Putih
Penghargaan itu menjadi penanda betapa besar peran Dede dalam mendorong lahir‑berdirinya Koperasi Merah Putih (KMP).
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Suasana pendopo Kabupaten Garut pada Sabtu, 12 Juli 2025, terasa hangat ketika Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, secara resmi menyematkan piagam apresiasi kepada Anggota DPRD Jawa Barat dari Daerah Pemilihan Garut, Dede Kusdinar.
Penghargaan itu menjadi penanda betapa besar peran Dede dalam mendorong lahir‑berdirinya Koperasi Merah Putih (KMP), inisiatif yang kini berkembang pesat di hampir setiap sudut desa Garut.
Menurut data terbaru Dinas Koperasi Kabupaten Garut, jejaring KMP telah berdiri tegak di 421 desa dan 21 kelurahan. Seluruhnya dinyatakan 100 persen siap operasional, sehingga masyarakat desa kini memiliki gerbang layanan ekonomi lokal yang semakin mudah dijangkau.
Kehadiran koperasi tersebut tidak lepas dari kolaborasi lintas aktor, mulai pemerintah daerah hingga tokoh legislatif. Dede Kusdinar, yang memulai karier sebagai pegawai Koperasi Sasakadana sebelum memimpin Desa Pangauban, Cisurupan, tercatat sebagai pendorong utama.
Kepemimpinan desa yang pernah membawanya meraih Juara 1 Lomba Desa Tingkat Provinsi Jawa Barat 2009 kini bertransformasi menjadi program pemberdayaan ekonomi yang lebih luas.
Fondasi Penghargaan
Piagam prestisius dari Bupati Garut diberikan atas “kontribusi nyata Dede dalam membangun desa, memperkuat kelembagaan ekonomi lokal, dan membina perangkat desa sebagai bagian dari ekosistem pelayanan publik.”
Selain memajukan koperasi, ia juga dikenal teguh menanamkan akuntabilitas aparatur desa selama belasan tahun kariernya.
Dalam sesi keterangan pers, Dede menyebut dukungan terhadap pembentukan KMP sebagai wujud komitmen menjalankan Instruksi Presiden Prabowo Subianto yang menitikberatkan peran strategis BUMDes dan Koperasi Desa Merah Putih guna ketahanan pangan serta pemerataan ekonomi di wilayah perdesaan.
“Pelibatan aktif badan usaha milik desa dan koperasi mutlak diperlukan agar kesejahteraan warga tidak sekadar wacana, tetapi betul‑betul dapat dirasakan di dapur mereka,” ujarnya mantap.
Untuk memperjelas arah kebijakan, Dede menekankan empat pokok agenda:
- Partisipasi BUMDes dan koperasi dalam supply chain Program Makan Bergizi Gratis (MBG), memastikan bahan baku berasal dari petani lokal.
- Kolaborasi koperasi–BUMDes sehingga tercipta ekosistem ekonomi desa yang saling menopang dan tidak terfragmentasi.
- Optimalisasi Dana Desa untuk membangun cold storage, dapur sehat, serta fasilitas logistik yang menjaga kesegaran komoditas pertanian dan peternakan.
- Peningkatan layanan dasar: akses kesehatan dan pendidikan diperkuat agar kualitas hidup warga naik seiring kemajuan ekonomi.
Komitmen Berkelanjutan
Dede kembali menegaskan, “perangkat desa merupakan bagian integral dari pembinaan yang ia lakukan, sebagai mitra dalam mewujudkan pelayanan publik yang efektif dan berintegritas.”
Dengan penghargaan yang baru saja diterimanya, ia menambahkan bahwa dirinya “berkomitmen untuk menjadikan desa sebagai pusat pembangunan nasional.”
Terakhir, ia berharap kebijakan Presiden Prabowo—terutama terkait kedaulatan pangan—“dapat diimplementasikan secara tepat sasaran dan menyentuh kebutuhan riil masyarakat desa.”
Desa Jadi Sentral Pengelolaan Sampah, DPRD Jabar: Solusi Atasi Krisis Lingkungan |
![]() |
---|
Pesantren Garut Masih Kekurangan Fasilitas, DPRD Jabar Dorong Program Berkelanjutan |
![]() |
---|
Pesantren di Jabar Kian Berdaya, DPRD Jabar: Perda Jadi Kunci Penguatan Peran Program Pembangunan |
![]() |
---|
Dede Kusdinar: Penghargaan Miliaran Rupiah Dorong Desa dan Kelurahan di Jabar Kian Berdaya |
![]() |
---|
Tina Wiryawati Dorong 6 Insentif Ekonomi Prabowo untuk Perkuat UMKM hingga Ketahanan Pangan di Jabar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.