SPMB 2025
Masih Ada SD Negeri di Kota Bandung yang Kekurangan Murid, Cuma 5 yang Daftar SPMB Online
Sebagian besar siswa yang mendaftar itu, orangtuanya merupakan warga pendatang dan anak-anak panti asuhan
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - SDN 120 Kotabaru di Kelurahan Ciateul, Kecamatan Regol, Kota Bandung masih kekurangan siswa setelah seleksi penerimaan murid baru (SPMB) tahun 2025 selesai dilaksanakan.
Sekolah yang diapit perumahan-perumahan mewah di sepanjang Jalan Kota Baru Raya yang bisa tembus hingga ke Jalan Moch Ramdan itu memiliki bangunan yang sederhana dan hanya terdapat 6 ruangan kelas.
Rata-rata per kelas hanya berisi belasan hingga 20-an siswa untuk rombongan belajar (rombel).
Meski sepi selama SPMB, guru yang menjadi petugas piket tetap setia untuk melayani pendaftar yang akan datang ke sekolah.
Kepala Sekolah SDN 120 Kotabaru, Feni Febryani Zaman mengatakan, selama tahapan SPMB online hanya ada 5 pendaftar, kemudian saat ini jumlahnya bertambah 13 orang karena banyak siswa yang mendaftar secara offline.
"Sekarang sudah ada 18 murid baru, jumlahnya terus bertambah. Jadi buat saya, saya akan menerima yang daftar offline maupun online demi anak-anak itu sekolah semua," ujarnya di SDN 120 Kotabaru, Jumat (11/7/2025).
Kurangnya siswa di sekolah tersebut, kemungkinan besar karena banyak orangtua siswa yang lebih memilih untuk memasukkan anaknya ke beberapa sekolah favorit di lokasi yang berdekatan dengan SDN 120 Kotabaru.
Ia mengatakan, sebagian besar siswa yang mendaftar itu, orangtuanya merupakan warga pendatang dan anak-anak panti asuhan, sehingga dia memilih cara pendekatan lain agar anak-anak itu bisa mendapatkan hak pendidikan dasar.
"Misalnya kalau tidak punya KK Kota Bandung, terus anaknya jadi enggak sekolah, itu jadi lebih berdosa untuk saya. Sedangkan kalau memilih swasta, kan perlu biaya, kalau di negeri kan gratis," kata Feni.
Bagi siswa yang belum memiliki KK Kota Bandung, dia akan meminta saran ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung supaya anak-anak tersebut bisa difasilitasi masalah dokumen administrasinya.
"Administrasi bisa disusul, tapi bukan dikesampingkan karena pendidikan itu hak semua anak, kalau saya tidak menerima cuma karena administrasi, bagaimana nasib mereka," ucapnya.
Saat ini, SDN 120 Kotabaru, sedang bersiap untuk menghadapi masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) 2025 yang ramah anak, anti bulying dan tidak diskriminasi sesuai amanat Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
"Nanti ada ide yang kami siapkan, dan dipastikan bakal menggugah siswa baru di tahun ajaran baru ke depan," ujar Feni.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Asep Saeful Gufron mengatakan, terkait kurangnya siswa di SDN 120 Kotabaru ini pihaknya sedang menyiapkan solusi nantinya bisa memenuhi rombel.
"Ke depan ini akan jadi catatan kami. Apakah ini ada kekhususan, misalnya nanti lebih diperbanyak jumlah siswanya," ujar Asep belum lama ini.
Asep mengatakan, pihaknya sudah memperpanjang masa pendaftaran hingga 11 Juli 2025 bagi sekolah yang masih kekurangan siswa agar bisa mendapat tambahan siswa dengan jumlah yang lebih banyak.
"Kita beri kesempatan terutama bagi (sekolah) yang kuotanya masih kurang," katanya.(*)
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
Buntut Kebijakan Dedi Mulyadi, Sekolah Swasta di Tasikmalaya Mengeluh Jumlah Pendaftar Anjlok |
![]() |
---|
Guru Honorer di Depok Nekat Buka Praktik Jual Beli Bangku SMP Negeri, Begini Nasib Kariernya |
![]() |
---|
Viral, Siswa Ranking 1 Gagal Masuk SMP Negeri saat SPMB karena Usia Baru 12 Tahun, Sang Ibu Kecewa |
![]() |
---|
Curhatan Orangtua Calon Murid, Gagal Daftarkan Anak di Jalur Prestasi karena Terkendala Akun SPMB |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.