Gaji Guru SMK Veteran Cirebon Cuma Rp 300an Ribu, Menyesakkan karena Jumlah Murid Baru Makin Turun

Potret miris guru ini diungkapkan kepala SMK Veteran Cirebon, Wahyu Hidayat, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (11/7/2025). 

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
Tribun Cirebon/Eki Yulianto
GAJI MINIM- Kepala SMK Veteran Cirebon, Wahyu Hidayat mengakui gaji para guru hanya Rp 300an ribu. 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Gaji tak memadai diterima para guru SMK Veteran Cirebon.

Para guru sekolah yang terletak di Jalan Pemuda itu disebut hanya digaji Rp 300an ribu.

Potret miris guru ini diungkapkan kepala SMK Veteran Cirebon, Wahyu Hidayat, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (11/7/2025). 

KOSONG - Kepala SMK Veteran Cirebon, Wahyu Hidaya memperlihatkan kondisi ruang kelas rusak di SMK Veteran Cirebon yang sudah lama tidak digunakan akibat minimnya jumlah siswa baru setiap tahunnya. Foto diambil Jumat 11 Juli 2025.
KOSONG - Kepala SMK Veteran Cirebon, Wahyu Hidaya memperlihatkan kondisi ruang kelas rusak di SMK Veteran Cirebon yang sudah lama tidak digunakan akibat minimnya jumlah siswa baru setiap tahunnya. Foto diambil Jumat 11 Juli 2025. (eki yulianto/tribun jabar)

SMK Veteran Cirebon diketahui memiliki 28 guru.

“Sedih rasanya. Seorang guru lulusan S1 yang mengabdikan diri mendidik anak bangsa, tapi gajinya tidak sampai Rp 300 ribu. Apakah itu pantas?” kata Wahyu, dengan suara bergetar.

Nasib para guru SMK Veteran Cirebon ini makin menyesakkan setelah jumlah murid yang masuk makin menurun.

Baca juga: Kisah Sedih SMK Veteran Cirebon, Dulu Punya Ribuan Siswa Kini Hanya 11, Guru Bertahan dengan Ikhlas

Tahun lalu, jumlah murid yang mendaftar masuk mencapai 50an siswa.

Tahun ini, hanya 11 siswa yang mendaftar.

Jumlah yang menyedihkan bagi sekolah swasta yang pernah berjaya di era 90-an dengan ribuan murid.

“Kondisinya memang sangat-sangat prihatin banget."

"Kami hanya bisa banyak berdoa dan terus mencari siswa baru, meskipun kami bingung, apakah masih ada siswa yang bisa kami cari,” ujar Wahyu Hidayat,.

Wahyu mengaku, tahun ini menjadi salah satu masa terberat bagi SMK Veteran.

Kebijakan terbaru yang memperbolehkan sekolah negeri menerima hingga 50 siswa per kelas, berdampak langsung terhadap turunnya jumlah pendaftar di sekolah swasta.

“Yang gelombang satu saja informasinya ditarik kembali ke negeri."

"Sekolah negeri bahkan yang biasanya menerima sekian siswa, sekarang malah nambah. Kami makin bingung,” ucapnya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved