Jelang Tahun Ajaran Baru, Orang Tua Lebih Suka Beli Perlengkapan Secara Langsung, Ini Kelebihannya

 Orang tua murid mulai sibuk mempersiapkan segala kebutuhan sekolah anak menjelang dimulainya tahun ajaran baru yang ditandai dengan MPLS.

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Giri
TRIBUN JABAR
BERBURU SERAGAM - Orang tua berburu seragam sekolah di Pasar Kosambi, Bandung.  Orang tua murid mulai sibuk mempersiapkan segala kebutuhan sekolah anak menjelang dimulainya tahun ajaran baru yang ditandai dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada Senin (14/7/2025).  

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Orang tua murid mulai sibuk mempersiapkan segala kebutuhan sekolah anak menjelang dimulainya tahun ajaran baru yang ditandai dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada Senin (14/7/2025). 

Bagi orang tua yang anaknya akan masuk sekolah dasar (SD), persiapan ini tak sekadar soal membeli perlengkapan, tapi juga merancang ulang anggaran keluarga.

Tina, warga Moh Toha, Bandung, satu orang tua murid yang anaknya akan masuk SD tahun ini, mengaku membeli semua perlengkapan sekolah dari awal. 

“Saya memang beli baru semua, dari mulai seragam, sepatu, sampai alat tulis karena ini tahun pertama anak saya bersekolah,” kata Tina saat ditemui di Jalan Moh Toha, Bandung, Kamis (10/7/2025).

Di awal mula sekolah ini, kata Tina, segala kebutuhan harus baru, dan itu berarti harus ada pengeluaran ekstra. 

Baca juga: Sekolah Swasta di Purwakarta Krisis Siswa Baru, Kini Berharap pada Siswa yang Gagal Seleksi Negeri

“Untuk seragam, saya tetap beli langsung di toko, karena kalau online khawatir ukurannya enggak pas. Selain itu juga beli perlengkapan lainnya seperti tas, buku tulis, tempat pensil,” ucapnya.

Tina mengatakan, ia pun membeli kebutuhan peralatan tulis untuk anak pertamanya yang duduk di bangku SMP pada tahun lalu.

“Kalau dilihat harga perlengkapannya pada naik, ya sekitar lima persen dibanding tahun lalu,” ucap Tina.

Tina mengaku telah mengantisipasi pengeluaran besar ini sejak jauh-jauh hari. 

“Sebenarnya sudah diprediksi, jadi saya menyiapkan anggaran khusus, menabung dari sebelumnya, menyisihkan sedikit demi sedikit dari penghasilan suami,” katanya.

Namun, bukan berarti persiapan ini berjalan tanpa tantangan. Tina menyoroti proses pendaftaran sekolah negeri yang kini berbasis daring. 

Ia menyebut sistem online itu cukup menyulitkan, terutama bagi para ibu rumah tangga yang tidak terbiasa berurusan dengan teknologi.

“Yang bikin ribet tuh sistem online. Harus unggah berkas-berkas, bolak-balik ke sekolah, dan ngurus email segala. Ibu-ibu kan biasanya tinggal pakai, enggak terbiasa dengan hal teknis begitu,” ucapnya.

Meski begitu, Tina menyadari bahwa ini bagian dari konsekuensi menjadi orang tua. 

Baca juga: RAMAI MAN 1 Cianjur Minta Sumbangan Rp 3 Juta ke Orangtua Siswa, Sekolah Bilang Sudah Sesuai Aturan

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved