Telusuri Bagas Korban TPPO di Kamboja asal Sukabumi, SBMI Datangi Penyalur ABK di Tegal Jateng

Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) menelusuri kasus dugaan eksploitasi terhadap seorang warga negara Indonesia (WNI) Muhamad Bagas Saputra (22).

Tribunjabar.id / Dian Herdiansyah
POTRET - Muhamad Bagas Saputra (22) asal Kota Sukabumi. Bagas saat ini dilaporkan terjebak di Kamboja diduga jadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) usai dibuang dari posisi anak buah kapal (ABK). 

Namun, pada Juni 2024, keluarga menerima kabar bahwa Bagas diturunkan di sebuah pelabuhan di Cina setelah terjadi perselisihan dengan warga lokal.

"Dia berangkat pelayaran April 2024. Tapi Juni sempat ngabarin kalau dia diturunin di pelabuhan Cina karena ada masalah dengan warga lokal. Katanya dia dan beberapa temannya ditinggal tanpa uang sepeser pun," tuturnya, Selasa (01/07/2025). 

Menurut Rangga, kapten kapal yang berkebangsaan Cina memilih memihak warga lokal dan meninggalkan Bagas bersama tiga atau empat temannya di pelabuhan tersebut.

Sejak saat itu, keluarga tidak lagi mendapat kabar hingga Bagas kembali menghubungi mereka pada 27 Juni 2025. 

Dalam pesan terakhirnya, Bagas mengaku telah berada di Kamboja dan berencana pulang ke Indonesia pada Agustus 2025.

Namun, tak lama setelah itu keluarga menerima video call yang memperlihatkan aksi penyiksaan terhadap Bagas oleh pihak perusahaan.

"Siangnya adik saya ngabarin baik-baik saja. Tapi sorenya, bosnya langsung video call, ngelihatin adik saya lagi disetrum dan dicambuk," ungkap Rangga.

Bagas diduga disiksa karena tidak mampu mencapai target kerja yang ditetapkan oleh perusahaan. Rangga menyebut adiknya terlibat dalam pekerjaan yang mengarah pada penipuan daring atau scam.

"Setahu saya kerjaan di sana scam gitu. Intinya adik saya nggak kekejar target, jadi kena denda dan disiksa," katanya.

Pihak keluarga berharap ada bantuan dari pemerintah Indonesia melalui perwakilan di luar negeri untuk menyelamatkan dan memulangkan Bagas secepatnya.

"Kalau keluarga di sini udah pasti kaget, sedih juga ga terima kalau adik saya diperlukan begitu, khawatir udah pasti. Makanya saya pengen cepet-cepet mudah-mudahan adik saya bisa ketemu lagi dengan selamat bisa pulang dengan keadaan utuh," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved