Makna Teras Cihampelas bagi Pengunjung Setianya, Diharapkan Tidak Dibongkat Seperti Usulan KDM

Langkah Rian (29) tak surut walau harys berhadapan dengan rintik hujan yang membasahi kawasan Cihampelas, Kota Bandung, Minggu (6/7/2025) sore.

Penulis: Nappisah | Editor: Giri
Tribun Jabar/Gani Kurniawan/arsip
ILUSTRASI - Sejumlah pekerja mengerjakan pembangunan fasilitas di Teras Cihampelas (Skywalk Cihampelas) Tahap Dua, di atas Jalan Cihampelas, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/6/2023). Pengunjung dan pedagang berharap agar Teras Cihampelas tidak dibongkar. 

“Pastinya kami tidak terima. Padahal kemarin saat kampanye janji politik, waktu itu ada wacana mau direvitalisasi. Kami sangat menunggu momen itu dan senang,” ujar Ana, Minggu.

Menurut Ana, kondisi Teras Cihampelas memang sudah perlu diperbaiki. Atap bocor, lantai rusak, dan air hujan yang menetes ke jalan di bawah kerap membuat pengendara terganggu.

“Memang fasilitas harus dibenahi. Tapi bukan berarti harus dibongkar total,” ucap dia.

Teras Cihampelas, yang dulu menjadi ikon wisata kreatif Kota Bandung, memang tak seramai dulu. Tapi bagi Ana dan puluhan pedagang lainnya, tempat ini masih menyimpan harapan.

“Pengunjung masih ada, walau tak sebanyak dulu. Tapi kalau dibongkar, kita harus dagang di mana? Di bawah itu katanya bikin macet. Saya melihat ini seperti ngawang-ngawang, tidak pasti. Dibongkar atau direvitalisasi,” tuturnya.

Kekhawatiran Ana bukan tanpa alasan. Banyak pedagang yang trauma dengan relokasi yang tidak berjalan mulus. Mereka takut kehilangan pelanggan, pendapatan, bahkan kehilangan mata pencaharian.

“Jujur takut kalau harus dibongkar. Kalau nanti pindah, apa lebih baik atau justru makin sepi?” ucap Ana.

Ia berharap pemerintah tidak gegabah dalam mengambil keputusan. Menurutnya, Teras Cihampelas bukan sekadar tempat berdagang, tetapi juga bagian dari identitas wisata Kota Bandung.

Baca juga: Ketua DPRD Bandung Minta Usulan Bongkar Teras Cihampelas Dikaji dengan Libatkan Ahli Tata Kota

“Harapannya pemerintah tegas memperhatikan ini sebagai salah satu objek wisata. Jangan langsung dibongkar. Lebih baik dibenahi,” katanya.

Alasannya bertahan di tempat itu sederhana, ia masih ingin tetap mencari nafkah untuk keluarganya. 

"Namanya juga dagang, pasti sepi atau ramai itu biasa," ujarnya. 

Ia menuturkan, saat Teras Cihampelas masih berjaya, Ana meraup omzet jutaan setiap harinya. 

Keuntungannya pun tak ingin ia nikmati seorang diri, Warga asal Cihampelas ini mengajak keluarganya untuk ikut membuka lapak. 

"Dulu sampai jualan tape di sini, sekarang udah enggak. Laris manis, semakin malam semakin ramai. Kalau sekarang jam delapan kadang sudah tutup." 

"Sebetulnya masih ada yang datang malam ke sini. Tapi nongkrong nya di sini dikawasan yang dagang, kalau ke depan atau belakang, kan, lampunya suka padam jadi gelap," jelas dia. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved