Dedi Mulyadi Gelisah soal Masa Depan Generasi Muda, Khawatir Lulusan Perbankan dan IT Bakal Nganggur

Dedi Mulyadi menegaskan pentingnya kembali ke sektor yang lebih tahan terhadap otomatisasi, yaitu pertanian, peternakan, dan pengelolaan lingkungan.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Deanza Falevi
PANEN CABAI - Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat melihat perkembangan program Agroforestri seluas 200 hektare di Desa Gunung Hejo, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Sabtu (5/7/2025). Dedi Mulyadi kembali menyuarakan kegelisahannya soal masa depan generasi muda di tengah gelombang otomatisasi dan kecerdasan buatan (AI) yang makin merambah berbagai sektor pekerjaan.  

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali menyuarakan kegelisahannya soal masa depan generasi muda di tengah gelombang otomatisasi dan kecerdasan buatan (AI) yang makin merambah berbagai sektor pekerjaan. 

Dalam kunjungan ke kawasan Agroforestri Gunung Hejo, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, bersama Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, pria yang akrab dipanggil Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu, mengingatkan bahwa ancaman AI terhadap lapangan kerja bukan lagi isapan jempol.

"Saya khawatir, anak-anak muda kita yang sekolah di bidang perbankan, marketing, dan IT bisa jadi pengangguran. Karena sekarang, banyak pekerjaan itu sudah digantikan oleh AI," kata KDM pada sambutannya, Sabtu (5/7/2025).

Menurut KDM, transformasi besar-besaran sedang terjadi di dunia kerja.

Bahkan profesi di dunia digital seperti influencer dan model kini mulai digantikan oleh sosok virtual berbasis kecerdasan buatan.

"Perempuan cantik di media sosial bisa diganti AI. Semua peran manusia bisa direplikasi. Ini bukan hanya perkembangan teknologi, tapi ancaman nyata pengangguran," ucapnya.

KDM Nilai Pertanian Sebagai Jalan Keluar

Melihat kondisi ini, Kang Dedi menegaskan pentingnya kembali ke sektor yang lebih tahan terhadap otomatisasi, yaitu pertanian, peternakan, dan pengelolaan lingkungan.

Ia menyoroti bahwa ketahanan pangan harus menjadi prioritas utama bangsa, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto. 

"Negara akan kuat kalau pangan dan sandang rakyatnya cukup. Orang Sunda bilang, uang akan lahir kalau di rumah ada makanan dan gudang-gudang penuh beras," ucapnya.

KDM juga menyoroti salah kaprah di kalangan anak muda yang menganggap bekerja itu hanya sebatas di pabrik atau kantor. 

Padahal, katanya, banyak potensi besar yang belum tergarap dari tanah subur Jawa Barat.

"Jawa Barat punya masalah pengangguran besar, terutama di kalangan muda. Padahal, pertanian dan pariwisata bisa jadi masa depan mereka," ujarnya.

KDM Minta Masyarakat Ubah Pola Pikir, Jadikan Tanah Sumber Rezeki

KDM menceritakan kisah keponakannya yang justru sukses berjualan makanan daripada menjadi pegawai honorer. 

"Dia penghasilannya lebih tinggi. Kita harus ubah cara berpikir bahwa kerja itu hanya pakai seragam dan ngantor," katanya

Ia juga mengapresiasi inisiatif TNI dalam membuka dan membina lahan pertanian, yang dinilainya sebagai contoh nyata bagaimana negara bisa hadir memperkuat desa dan ketahanan pangan.

"Tanah kita luas dan subur, tapi dibiarkan nganggur. Harusnya tiap rumah punya tanaman atau ternak. Bahkan ada daerah yang berhasil turunkan kemiskinan hanya dengan program bagi-bagi ayam," ucap KDM.

Dengan segala tantangan ke depan, KDM mengajak semua pihak, terutama dunia pendidikan, untuk membuka mata dan mulai mengarahkan masa depan generasi muda ke sektor-sektor yang lebih tahan banting dan berdampak langsung bagi kehidupan.(*)

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved