Adhikarya Parlemen

Tina Wiryawati: Kampung Haji yang Diperjuangkan Presiden RI Prabowo Bisa Bawa Pulang Devisa

Gagasan besar ini dinilai bukan sekadar proyek fisik, melainkan peluang strategis yang bisa berdampak luas bagi perekonomian nasional.

DPRD Jabar
Anggota Komisi 3 DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj. Tina Wiryawati, S.H., M.M. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Rencana pembangunan Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi yang tengah dikaji secara teknis oleh dua negara pasca kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto, mendapat perhatian dari legislatif daerah.

Gagasan besar ini dinilai bukan sekadar proyek fisik, melainkan peluang strategis yang bisa berdampak luas bagi perekonomian nasional—mulai dari penyerapan devisa, efisiensi biaya ibadah haji, hingga keterlibatan sektor UMKM dan IKM.

Anggota Komisi 3 DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj. Tina Wiryawati, S.H., M.M., menyambut baik wacana yang kini tengah dalam tahap pembentukan tim oleh pemerintah RI.

Ia menilai, bila terealisasi, keberadaan kawasan khusus jemaah haji asal Indonesia tersebut bisa menjadi pintu masuk penguatan ekonomi haji yang berdampak balik ke dalam negeri.

“Bunda berharap dengan adanya Kampung Haji Indonesia, devisa negara akan bisa kembali ke Indonesia lagi juga,” ujarnya, Jumat (4/7/2025).

Politisi Fraksi Gerindra ini juga melihat potensi Kampung Haji sebagai gerbang distribusi produk pangan buatan Indonesia untuk langsung dinikmati oleh para jemaah haji asal Tanah Air.

Rantai pasok logistik makanan dinilai bisa diperkuat dengan mengandalkan produksi lokal.

“Mungkin Kampung Haji ini bisa jadi gerbang produk-produk pangan Indonesia bisa dinikmati jamaah haji Indonesia sendiri. Domino effect ke UMKM dan IKM kita,” ucapnya.

Apalagi, menurutnya, sejumlah perusahaan pelat merah dikabarkan telah menyatakan kesiapannya untuk berinvestasi dalam proyek ini.

Ini bisa menjadi sinyal bagi pemerintah daerah dan BUMD untuk turut terlibat dalam rantai penyediaan barang dan jasa, terutama untuk kebutuhan logistik di lokasi Kampung Haji ke depan.

Tina menambahkan, saat ini jemaah haji asal Indonesia masih mengandalkan akomodasi yang tersebar di apartemen atau hotel milik warga setempat.

Dengan pembangunan Kampung Haji yang dikelola sendiri oleh Indonesia, akan muncul kepastian akomodasi dengan harga yang lebih terjangkau, dan bisa mengurangi tekanan akibat tingginya permintaan selama musim haji.

“Kalau sekarang ini kan penginapan selama ibadah haji menyewa di apartemen atau hotel-hotel setempat. Bunda berharap dengan adanya Kampung Haji Indonesia, ada devisa yang bisa kembali ke Indonesia dan bisa mengurangi biaya naik haji secara signifikan dengan kepastian kapasitas penginapan tanpa harus berebut akomodasi yang tentunya karena demand-nya besar pasti harganya mahal,” jelasnya.

Ia meyakini, jika proyek tersebut dikelola secara profesional dengan tata kelola yang baik dan diawasi secara ketat, maka efek ganda terhadap devisa negara dan efisiensi biaya haji akan sangat terasa.

Namun, ia juga mengingatkan pentingnya integritas dalam pelaksanaan proyek ini agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved