Berita Viral

Kisah Tragis Bu Tumini Belasan Tahun Tinggal di Toilet, Setahun Bayar Rp 1 Juta

Kisah pilu Tumini (47), warga yang menjadikan ponten atau toilet umum sebagai tempat tinggal, mendadak ramai diperbincangkan warganet.

|
Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Ravianto
(KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH)
TINGGAL DI TOILET - Ponten umum yang diduga digunakan warga Ngagel sebagai tempat usaha dan tinggal, Rabu (2/7/2025). Inilah Kisah Tumini (47) dan ibunya yang tinggal di ponten atau toilet umum, diminta pindah setelah viral di media sosial. 

“Ya jual kopi, minuman gitu. Karena dulu itu ramai banget 24 jam. Orang duduk, pacaran di taman. Tapi sekarang sepi banget,” jelasnya.

Sebelumnya, Tumini bisa mendapatkan pendapatan Rp 200.000 sehari dari toilet dan warungnya.

Namun, belakangan maksimal hanya Rp 100.000.

Pendapatan itu pun digunakannya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, membayar listrik toilet dan biaya perawatan lain toilet.

“Di sini ya gak bersih-bersih saja. Listrik ikut saya, kalau ada apa-apa yang rusak ya manggil orang, diputer uangnya. Tidak apa-apa,” pungkasnya. 

Kini, pendapatan sehari-harinya terancam. 

Setelah viral, perabotan Tumini dan ibunya di toilet umum itu ditertibkan oleh Satpol PP Surabaya dan dilarang digunakan sebagai tempat tinggal

“Tadi pagi sudah diangkati sama Satpol PP. Dibersihkan taruh rumah,” katanya.

Baca juga: Kondisi Rumah yang Dirusak Massa di Sukabumi, Polisi Tetapkan 7 Orang Jadi Tersangka dan Ditahan

Bingung Cari Pekerjaan Baru

Tumini pun hanya bisa pasrah dan bingung mencari pekerjaan di usianya yang sudah tidak muda lagi.

“Ya pusing, kita harus kerja di mana. Lapangan pekerjaan sempit, apalagi sudah tua gini,” katanya.

Satu anaknya telah berumah tangga dan satu anak lainnya bekerja sebagai kurir makanan online. 

“Anak saya yang terakhir juga sebelumnya kena PHK, terus jadi kurir diberhentikan juga, sekarang Shopee Food. Nyari kerjaan sekarang susah,” ungkapnya.

Kini, ia masih menjaga toilet umum tersebut selagi belum ada keputusan resmi dari Pemkot Surabaya dan Kecamatan Ngagel.

Sebab, sebelumnya Camat Ngagel menjanjikan akan memberikan gerobak dan modal untuk usaha. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved