Tangisan Kecewa Atlet PON Dijanjikan Bonus Rp 200 Juta Ternyata Tak Sesuai, Pemprov Minta Maaf
Sejumlah atlet dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2025 meluapkan kekecewaannya hingga menangis, dijanjikan bonus Rp 200 juta tak sesuai
TRIBUNJABAR.ID - Sejumlah atlet dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2025 meluapkan tangisan kekecewaannya.
Hal itu lantaran jumlah bonus yang diterima tidak sesuai jumlah yang dijanjikan hingga menimbulkan gelombang kekecewaan para atlet.
Seorang Atlet Karate, Nadya Baharuddin sampai menangis saat menyampaikan kekecewaannya terkait bonus yang diberikan Pemprov Sulsel.
Atlet Karate lainnya, Nur Rizka Fauziah nampak menyeka air matanya.
Nasib ini dialami oleh para atlet di Provinsi Sulawesi Selatan.
Baca juga: Viral Wali Kota Pematang Siantar Dianggap Rendahkan Atlet, Diungkap Atlet MMA: Tolong Hargai Ya Pak
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyalurkan bonus senilai Rp6,75 miliar kepada atlet peraih medali pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
Penyerahan secara simbolis dalam kegiatan "Sulsel Anti Mager" yang berlangsung di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Makassar, Jumat (27/6/2025).
Para atlet Provinsi Sulsel berhasil meraih total 61 medali pada ajang tersebut, terdiri dari 10 medali emas, 19 perak, dan 32 perunggu.
Bonus diberikan kepada atlet berdasarkan perolehan medali, yakni Rp150 juta untuk medali emas, Rp100 juta untuk perak, dan Rp50 juta untuk perunggu.
Nadya mengatakan, jika dirinya merasa kecewa karena jumlah bonus yang diterima tidak sesuai janji awal, yakni setara dengan bonus pada PON sebelumnya.
“Tanggapan kami, terus terang, masih cukup kaget karena sebelumnya kami dijanjikan bonus setara dengan PON Papua," katanya.
"Saat itu peraih emas mendapatkan Rp200 juta, perak Rp150 juta, dan perunggu Rp100 juta,” tambah dia, seperti dikutip TribunJatim.com dari Tribun-Timur.com, Sabtu (27/6/2025).
Namun, kata Nadya, yang diumumkan oleh Kadispora Sulsel, bonus hanya diberikan dari total anggaran Rp6,7 miliar.
Jumlah itu, jauh dari yang dijanjikan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Sulsel yang disebut akan diperjuangkan melalui perubahan anggaran.
“Kami sempat berpikir mungkin memang akan dicairkan secara bertahap," ungkapnya.
"Tapi saat datang ke sini, tiba-tiba disampaikan bahwa itu sudah final. Kami bingung dan kecewa,” tambah Nadya.
Nadya juga menyoroti ketimpangan pembagian bonus untuk atlet beregu yang harus berbagi dengan anggota tim lainnya.
Menurutnya, dengan nominal saat ini, atlet beregu akan menerima jauh lebih sedikit.
“Kami juga memperjuangkan rekan-rekan kami, bukan hanya diri sendiri,” ujarnya.
Meski begitu, ia menyebut jika Ketua KONI Sulsel telah berjanji akan memperjuangkan kembali agar bonus sesuai dengan harapan awal.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulawesi Selatan (Sulsel), Suherman, menyampaikan permohonan maaf kepada para atlet yang merasa kecewa terhadap besaran bonus peraih medali di ajang PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Pasalnya, saat ini Pemprov Sulsel memberikan bonus untuk para atlet PON XXI Aceh-Sumut dibawah bonus PON XX Papua 2021.
Baca juga: Sosok Chico Aura Dwi Wardoyo, Atlet Bulu Tangkis yang Mundur dari Pelatnas PBSI, Tetap Bela Timnas
Pada PON XX Papua 2021, Pemprov Sulsel memberikan bonus sebesar Rp200 juta untuk peraih emas, Perak Rp150 juta dan Perunggu 100 juta.
Pembagian itu berdasarkan peraihan medali yang diterima dari individu maupun per tim.
Namun, pada PON XXI Aceh-Sumut, Pemprov Sulsel hanya memberikan sebesar Rp150 juta untuk peraih emas, Perak Rp100 juta dan Perunggu Rp50 juta.
“Terkait adanya keluhan dari beberapa pihak soal besaran bonus yang dianggap tidak sesuai, kami pahami bahwa memang ada perbandingan dengan bonus PON sebelumnya,” kata Suherman, usai kegiatan Sulsel Anti Mager, Jl Jendral Sudirman, Kota Makassar Jumat (27/6/2025).
Ia mengaku bahwa pada PON sebelumnya, bonus yang diberikan memang lebih tinggi.
“Dulu peraih emas mendapat Rp200 juta, perak Rp150 juta,” ungkapnya.
Namun, kata Suherman, kondisi anggaran saat ini tidak memungkinkan pemberian bonus dengan nominal serupa.
Total dana yang tersedia hanya memungkinkan pemberian bonus sebesar Rp150 juta untuk emas, Rp100 juta untuk perak, dan Rp50 juta untuk perunggu.
“Besaran bonus memang sangat bergantung pada anggaran yang disiapkan dalam setiap periode PON," ujarnya.
"Kami berharap ke depan, nilainya bisa ditingkatkan dan kami bisa memberikan yang lebih baik lagi,” tambah dia.
Meski begitu, Suherman tetap berharap bonus yang diberikan saat ini dapat membantu dan memenuhi kebutuhan dasar para atlet, walaupun belum maksimal.
“Kami juga mohon maaf dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan jika bonus yang diberikan belum sesuai harapan, ini yang bisa kami berikan untuk saat ini,” jelasnya.
Kini persoalan bonus yang didapatkan oleh para atlet juga ditanggapi masif oleh KONI.
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan (Sulsel) akan kembali membahas ulang polemik bonus bagi atlet peraih medali di ajang PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua KONI Sulsel, Yasir Mahmud, saat ditemui di Rujab Gubernur Sulsel, Jl Sungai Tangka, Kota Makassar, Jumat (27/6/2025).
Yasir mengatakan, sebelumnya telah digelar rapat bersama pihak terkait, membahas pembagian bonus atlet.
Dari hasil rapat itu, diketahui bahwa total dana yang tersedia hanya sebesar Rp6,75 miliar.
“Waktu rapat kemarin, saya sudah sampaikan bahwa kondisi seperti ini jauh dari yang sebelumnya saya utarakan secara langsung," katanya.
"Saya sempat mempertanyakan, bagaimana dengan nasib atlet-atlet kita?," tambah dia.
Ia mengungkapkan, dana yang tersedia dari Pemerintah Provinsi Sulsel memang terbatas, sehingga harus dibagi habis untuk para atlet yang meraih medali.
Yasir juga telah berkoordinasi dengan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulsel.
Dimana, kata Yasir, Sekprov menjelaskan bahwa nilai bonus dalam Peraturan Gubernur (Pergub) adalah batas maksimal.
Artinya, besarannya masih bisa di bawah itu, menyesuaikan kemampuan keuangan daerah.
“Saya sampaikan juga, kalau memang masih ada ruang, sekiranya bisa ada penambahan,” ujarnya.
KONI Sulsel, kata Yasir, akan kembali merapatkan hal ini secara internal sebelum mengajukan kembali permintaan tambahan ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel maupun ke Gubernur.
“Mudah-mudahan masih bisa ada tambahan. Mudah-mudahan,” jelasnya.
Diketahui, Pemprov Sulsel mengalokasikan anggaran sebesar Rp6,75 miliar untuk para atlet.
Bonus itu, dirasa dibawah dari bonus PON XX Papua 2021.
Pada PON XX Papua 2021, Pemprov Sulsel memberikan bonus sebesar Rp200 juta untuk peraih emas, Perak Rp150 juta dan Perunggu 100 juta.
Pembagian itu berdasarkan peraihan medali yang diterima dari individu maupun per tim.
Namun, pada PON XXI Aceh-Sumut, Pemprov Sulsel hanya memberikan sebesar Rp150 juta untuk peraih emas, Perak Rp100 juta dan Perunggu Rp50 juta.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Tangis Atlet Kecewa Dijanjikan Bonus Rp 200 Juta Cuma Dapat Rp 150 Juta, Pemprov: Kami Mohon Maaf
Jabar Juara Umum Fornas VIII, Gubernur Dedi Mulyadi Beri Bonus Ratusan Juta Rupiah |
![]() |
---|
Kisah Eifie, Atlet Disabilitas Anak Tukang Kayu Diterima Kuliah Gratis di UGM, Prestasinya Mentereng |
![]() |
---|
PLN dan Kejati Jabar Gelar Adhyaksa Electric Woman Run, Donasi Rp100 Juta untuk Atlet Paralimpik |
![]() |
---|
Dukung Ekonomi Inklusif, Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan Raih Gold Award Di INTECHSEA 2025 |
![]() |
---|
Kisah Ayi Anak Penjual Pulsa Diterima di ITB, Piagam dan Medali Penuhi Dinding Buat Dosen Terkesima |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.