Perseteruan Wagub Jabar dan Sekda Selesai, Berpelukan di Gedung Dewan, Herman Kencangkan Semangat

Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman, mengaku tidak akan mengendorkan semangat meski sudah diultimatum Wakil Gubernur Jabar, Erwan.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Giri
Dok. Tim Wagub Jabar
BERPELUKAN - Sekda Jabar. Herman Suryatman (ketiga dari kiri), dan Wagub Jabar, Erwan Setiawan, berpelukan saat bertemu di DPRD Jabar, Selasa (1/7/2025). Keduanya berdamai setelah berseteru. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman, mengaku tidak akan mengendorkan semangat meski sudah diultimatum Wakil Gubernur Jabar, Erwan Setiawan

Dua pejabat Pemprov Jabar ini sebelumnya sempat bersitegang. Erwan menganggap Herman sudah offside sebagai ASN dalam menjalankan tugasnya. Erwan merasa pekerjaan yang harus dia lakukan diambil alih oleh Herman. 

Namun, konflik keduanya tidak berlangsung lama. Di hadapan publik, Erwan dan Herman sudah terlihat akrab dan menghadiri kegiatan rapat paripurna di Gedung DPRD Jabar bersama-sama, Selasa (1/7/2025). 

Herman mengaku sudah bertemu dengan Erwan dan pada prinsipnya, ketegangan yang sempat terjadi tidak akan mengendorkan semangat Herman untuk bekerja sebagai Sekda Jabar.

“Harus tambah kencang, persoalan kita kan sangat kompleks. Kita punya banyak pekerjaan rumah (PR), pengangguran, kemiskinan, stunting, dan lain sebagainya,” ujar Herman, Selasa.

Baca juga: Konflik Wagub Jabar Versus Sekda, Erwan Sudah Beri Arahan kepada Herman Sebelum Bertemu di DPRD

Menurutnya, sejak awal Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, sudah memerintahkan agar semua pejabat di Pemprov Jabar bekerja totalitas.

“Kita harus totalitas untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, untuk mendorong mengakselerasi pembangunan, dan tentu sembari memberdayakan masyarakat,” katanya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jabar, Erwan Setiawan, mengungkapkan kekesalannya terhadap Sekda Jabar, Herman Suryatman seusai rapat di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (30/6/2025).

Sebelumnya, Erwan mengungkapkan kekesalannya terhadap Sekda Jabar, Herman Suryatman, seusai rapat di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (30/6/2025).

Erwan menyebut jika Sekda Jabar sudah melampaui kewenangannya sebagai ASN. Sebab, banyak pekerjaan yang harusnya menjadi tugas Wagub, diambil alih oleh Sekda. 

Menurutnya, Sekda sebagai ASN harusnya lebih banyak bekerja di kantor untuk mengonsolidasikan kepala dinas atas temuan gubernur dan wakilnya di lapangan. 

"Sebenarnya perlu dipahami, namanya sekretaris daerah itu mengoordinir sekretariat daerah. Seharusnya Pak Sekda selalu ada di kantor. Pak Gubernur di lapangan, saya ke lapangan," ujar Erwan, di Gedung Sate, Senin (30/6/2025). 

FOTO BERSAMA - Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman; Wakil Gubernur Jabar, Erwan Setiawan; dan Wakil Ketua DPRD Jabar, MQ Iswara, berfoto bersama sebelum rapat paripurna DPRD Jabar, Selasa (1/7/2025).
FOTO BERSAMA - Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman; Wakil Gubernur Jabar, Erwan Setiawan; dan Wakil Ketua DPRD Jabar, MQ Iswara, berfoto bersama sebelum rapat paripurna DPRD Jabar, Selasa (1/7/2025). (Dok. Tim Wagub Jabar)

Tak cuma itu, Erwan mengaku tidak diberikan informasi soal pelantikan sejumlah kepala dinas di lingkungan Pemprov Jabar. 

Mohon maaf ya, di sini enggak apa-apa, terserah sampaikan. Saya sangat kecewa, ini akumulasi dari kekecewaan saya. Beberapa kali ada pelantikan kepala dinas, jangankan dilibatkan, diberitahu saja saya tidak," katanya. 

Padahal, kata dia, tugas sekretaris daerah salah satunya menginformasikan kepada gubernur dan wakil gubernur, termasuk rotasi dan mutasi jabatan kepala dinas.

Baca juga: Sekda Herman Suryatman Tegaskan Loyal pada Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar, Konflik Cuma Dinamika

"Kan seharusnya seorang sekda itu memberitahu, minimal ngasih tahu lah, Pak hari ini akan ada pelantikan dinas ini, dinas itu. Saya tidak pernah diinformasikan. Silakan Pak Gubernur dan Pak Sekda yang ngatur itu. Tapi minimal saya dikasih tahu," ucapnya. 

Sebenarnya, Erwan dan Herman sudah bekerja sama saat sama-sama di Sumedang. Erwan menjadi wakil bupati dan Herman menjadi sekda.

"Ketika ingin jadi Sekda Sumedang, dia memelas tengah malam ke rumah saya. Bupati saat itu tidak mau Herman menjadi sekda. Saya tiga kali lobi bupati untuk menerima Saudara Herman jadi sekda," ucap Erwan. 

Erwan menegaskan, sekda bukan tak boleh kerja di lapangan.

"Tetapi, ya sekda itu kan seharusnya mengoordinasi, rapim dengan kepala dinas, bagaimana mengoordinasikan program-program yang dibuat oleh Pak Gubernur, oleh saya. Bukan di lapangan," kata Erwan.

Dengan banyaknya sekda turun ke lapangan, Erwan menilai hal itu sudah mengambil peran yang seharusnya dilakukannya.

"Sekda itu jangan seperti itu loh. Jangan ambil alih kerjaan orang. Sementara kerjaan sendiri enggak dikerjakan. Mohon maaf. Saya selama ini diserang oleh netizen-netizennya sekda. Silakan serang lagi saya sekarang, saya enggak takut," katanya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved