Persib Bandung

SOSOK Umuh Muchtar Orang Paling Royal dan Loyal di Persib, Tolak Bonus Persib Hasil Patungan PNS

HAJI Umuh Muchtar, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) adalah yang paling royal dan loyal kepada Persib.

|
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Ravianto
zoom-inlihat foto SOSOK Umuh Muchtar Orang Paling Royal dan Loyal di Persib, Tolak Bonus Persib Hasil Patungan PNS
deni denaswara/tribun jabar
UMUH MUCHTAR - HAJI Umuh Muchtar, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) adalah sosok yang paling royal dan loyal kepada Persib. Ini sudah dilakukan jauh sebelum kehidupannya semapan sekarang.

"Saya tolak," kata Umuh Muchtar

Harusnya, kata Umuh, jika ingin memberikan bonus, rinciannya harus jelas, dari siapa saja uang tersebut terkumpul.

Jangan mempersulit diri, kata Umuh Muchtar kepada Herman Suryatman. "Sudah cukup. Ditolak," kata Umuh lagi.   

Sosok Umuh Muchtar

Lalu siapa Umuh Muchtar bos Persib itu?

Dalam wawancaranya dengan Tribun Jabar yang dimuat 21 Desember 2021, terungkap siapa sosok Umuh Muchtar.

HAJI Umuh Muchtar, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) adalah yang paling royal dan loyal kepada Persib. Sifat royal tersebut tenyata sudah dimiliki Umuh sejak lama. Bahkan sebelum kehidupan ekonominya sebaik sekarang.

Dulu, Uwa Haji Umuh, begitu pria kelahiran Bandung, 2 Juni 1948 itu biasa disapa, hanyalah pekerja biasa di perusahaan pembuatan televisi dan transistor radio di Kota Bandung.

Namun, sejak dahulu, meski hanya sebagai bobotoh, Umuh selalu memberikan uangnya kepada para pemain Persib jika Persib menang dalam bertanding.

"Adeng Hudaya, Robby Darwis, Yusuf Bachtiar, dan yang lain, selalu saya beri bonus sejak dahulu. Bisa ditanyakan langsung," kata Umuh saat ditemui di kediamannya di Ciluluk, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Senin (13/12).

Lantas, bagaimana kisah suksesnya hingga kini menjadi orang nomor satu di Persib Bandung?
Umuh memulai kariernya sebagai pekerja biasa di perusahaan milik Belanda, NV Philips Fabricageen Handels Maatschappij. Dia dibawa seorang bersuku Minangkabau yang sudah dia anggap sebagai keluarga untuk bekerja di perusahaan itu pada 1970, setahun setelah dia menikah.

"Saya pertama bekerja di bagian mesin kayu. Mesin kayu itu maksudnya untuk membuat boks televisi. Tetapi di situ saya tidak lama, kemudian saya ditarik untuk duduk di meja administrasi gudang," kata Umuh.

Dengan tugas itu, dia memegang kendali pengiriman televisi dan radio ke sejumlah afdeling atau daerah administratif setingkat kabupaten/kota.

Cukup lama Umuh di bagian ini. Namun, pengalaman ini juga yang membuat Umuh berani mengambil langkah pertama sebagai pengusaha.

Dari meja administrasi, dia memperhatikan jumlah karyawan perusahaan itu yang jumlahnya sekitar 500 orang. Dia kemudian terpikir untuk menjual celana kepada para karyawan. Sistem yang ia gunakan sistem kredit. Celana ia berikan lebih dulu, dan pembayarannya dicicil.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved