Janda di Sukabumi Tinggal di Rumah Hampir Roboh, Ketua RW Mohon ke KDM: Ngantos Program Mah Lami

Kisah Ida Farida, janda dua anak penjual gorengan di Sukabumi menjadi potret nyata masih banyaknya masyarakat yang hidup dalam kemiskinan.

Tribun Jabar/ Dian Herdiansyah
RUMAH LAPUK - Kondisi rumah Ida Farida di wilayah Sukamanah RW 06, Desa Sukamanah, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Rumah panggung berukuran tak lebih dari beberapa meter persegi itu menjadi satu-satunya tempat berteduh bagi dirinya dan anak-anaknya meski sudah lapuk dan nyaris roboh. 

Meski hidup dalam keterbatasan, Ida tak pernah kehilangan harapan. Ia berharap ada perhatian dari pemerintah maupun masyarakat luas terhadap nasib warga miskin yang tinggal di rumah tidak layak huni.

"Kita berharap bisa sih dibantu ya dari pemerintah," katanya. 

Baca juga: Kabarnya Ramon Tanque Juga sudah Deal dengan Persib Bandung, Bobotoh Cek Faktanya

Ketua RW 06 Ferly Perdiansyah, Desa Sukamanah mengatakan, untuk menyambung hidup, Ida berjualan gorengan keliling dan sesekali bekerja sebagai buruh cuci. 
Pendapatan yang tak menentu membuatnya kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi untuk memperbaiki rumah yang hampir ambruk itu.

"Kadang makan, kadang tidak. Kalau hujan, atap bocor, tidur pun takut-takut. Sekarang tidur di tengah rumah, bukan di kamar, karena khawatir rumah rubuh sewaktu-waktu," ungkapnya, Rabu (25/06/2025).

Karena khawatir rumah itu sewaktu-waktu roboh, Ferly akhirnya membuat video singkat berdurasi 43 detik hingga viral. 

Dalam video itu, ia menyampaikan permohonan langsung kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi agar membantu memperbaiki rumah ibu Ida.

"Ngantosan program mah lami, pak. Kaburu rugrug manten (menunggu program resmi terlalu lama, rumah keburu ambruk),” ujar Ferly dalam video yang kini beredar luas di WhatsApp.

Ferly mengatakan bahwa rumah ibu Ida sebenarnya sudah diajukan dalam berbagai program bantuan, termasuk program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Namun hingga kini, belum satu pun bantuan terealisasi.

"Sudah diajukan tahun lalu, tapi program TMMD-nya tidak jadi dilaksanakan. Kalau diajukan lagi ke program lain, kata pihak desa takutnya dobel. Akhirnya ya tidak dapat dari mana-mana,” terang Ferly.

Harapan kini tinggal datang dari kepedulian sesama. Ferly berharap, video yang ia buat bukan hanya menarik perhatian pemerintah, tetapi juga mengetuk hati masyarakat untuk memberikan bantuan.


"Ida tidak pernah banyak menuntut. Dia hanya ingin rumahnya bisa berdiri kokoh agar bisa tidur nyenyak bersama anak-anaknya," pungkasnya.


Poto : Tribunjabar.id / Dian Herdiansyah.


Rumah Ibu Ida yang kondisinya tidak kayak saat ditunjukkan oleh ketua RW 

 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved