Dedi Mulyadi Urai Sederet Program untuk Rakyat Jabar: Pembangunan Jalan hingga Bayar Tunggakan BPJS

Di bidang pendidikan, Dedi Mulyadi berkomitmen untuk membangun sekolah baru, memperbaiki ruang kelas, memberikan beasiswa kepada masyarakat miskin.

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi berbincang dengan calon mahasiswa baru ITB angkatan 2025 asal Jawa Barat penerima bantuan, di Bale Sri Baduga, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (18/6/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubenur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyebut pemimpin yang baik harus mampu mengelola keuangan negara dengan baik, demi kemakmuran rakyat. 

Selama memimpin Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengaku telah menggelontorkan duit negara untuk program pendidikan, kesehatan, infrastruktur hingga lingkungan.

"Bagi saya, menjadi pemimpin yang beragamanya baik, yaitu pemimpin yang mampu mengelola keuangan negara dengan baik, dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyatnya," ujar Dedi Mulyadi, Selasa (24/6/2025).

Di bidang pendidikan, Dedi Mulyadi berkomitmen untuk membangun sekolah baru, memperbaiki ruang kelas, memberikan beasiswa kepada masyarakat miskin yang jumlahnya mencapai 12.600 keluarga miskin.

"Mereka bisa jadi tidak terdata dengan baik, tapi miskin. Maka saya pengen jadi 20.000 ribu keluarga miskin yang bisa sekolah di sekolah pemerintah. Dan kemudian nanti mendapat alokasi Rp3,6 juta untuk beli sepatu, beli baju sekolah," katanya.

"Kemudian juga memberikan beasiswa untuk santri. Kita sudah menyiapkan beasiswa untuk santri yang tidak mampu di seluruh Provinsi Jawa Barat," tambahnya.

Dalam pembangunan infrastruktur, Pemerintah Provinsi Jabar menyiapkan anggaran dari hasil efisiensi sebesar Rp3,6 triliun. Anggaran tersebut akan digunakan untuk perbaikan jalan dan sanitasi.

"Jalan-jalan sudah mulai dibangun di berbagai tempat walaupun kita baru fokus pada jalan provinsi karena itu yang menjadi kewajiban kita," katanya.

Dedi juga menunjukan komitmennya terhadap layanan kesehatan bagi masyarakat. Pemprov Jabar akan segera membayar tunggakan BPJS dalam rancangan anggaran perubahan tahun ini.

"Kemudian ini nih, BPJS nunggak Rp334 miliar yang dibayarkan ke kabupaten/kota. Sehingga nanti banyak warga yang tidak bisa dibayarkan oleh BPJS ketika sakit. Di perubahan anggaran akan saya masukan," ucapnya.

Selain itu, masih banyak masalah sosial yang kerap dihadapi oleh masyarakat, mulai dari rumahnya terkena longsor, warga yang melanggar hukum karena menggunakan tanah negara untuk berjualan ataupun bermukim, sedikit demi sedikit dituntaskan Dedi Mulyadi.

"Tapi tetap ketika mereka digusur, saya memberikan uang untuk mereka buat kontrak rumah, buat modal usaha baru di tempat lain, dan seluruh rangkaian itu dilakukan untuk kebaikan masyarakat," katanya.
 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved