Angka Kemiskinan Kota Cirebon Turun, Tapi Ancaman Masih Mengintai di Pinggiran dan Daerah Pesisir

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon Tahun 2024, jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 29,17 ribu jiwa atau 9,02 persen.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Cirebon, Hanry David. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Angka kemiskinan di Kota Cirebon mengalami penurunan yang patut diapresiasi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon Tahun 2024, jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 29,17 ribu jiwa atau 9,02 persen dari total penduduk.

Angka ini lebih rendah dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 29,49 ribu jiwa (9,16 persen).

Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Cirebon, Hanry David mengatakan, penurunan tersebut merupakan sinyal positif dari upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Penurunan ini tentu merupakan indikator positif."

"Selain itu, mencerminkan upaya berkelanjutan dari Pemkot Cirebon dalam mendorong kesejahteraan masyarakat,” ujar Hanry, Senin (23/6/2025).

Namun, Hanry tak menampik bahwa tantangan kemiskinan masih nyata, terutama di wilayah pinggiran dan pesisir kota yang belum sepenuhnya menikmati hasil pertumbuhan ekonomi.

“Kemiskinan tetap menjadi tantangan nyata yang harus diselesaikan secara sistemik."

"Pertumbuhan ekonomi belum merata, masih terkonsentrasi di sektor perdagangan dan jasa tertentu."

"Sebagian warga, khususnya di wilayah pinggiran dan pesisir, belum sepenuhnya tersentuh oleh arus pertumbuhan,” ucapnya.

Ia memaparkan, sejumlah faktor penyebab kemiskinan masih bertahan, seperti keterbatasan akses lapangan kerja, ketidaksesuaian keterampilan (skill mismatch), serta minimnya industri padat karya.

Selain itu, banyak kepala keluarga masih berpendidikan rendah dan tidak memiliki perlindungan sosial yang memadai.

“Tingginya biaya hidup di perkotaan, meskipun penghasilan meningkat, inflasi kebutuhan pokok dan biaya hunian tetap tinggi,” jelas dia.

Untuk menekan angka kemiskinan, Pemkot Cirebon telah menyusun berbagai strategi terpadu.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved