SPMB Jabar 2025

Dinas Pendidikan Jabar Tunggu Pengaduan Warga jika Ada Kejanggalan di SPMB Tahap Pertama

Sebanyak 210.910 peserta didik berhasil diterima, terdiri dari 204.676 di sekolah negeri dan 6.234 di sekolah swasta.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
SPMB 2025 - Petugas melayani orang tua/wali mendaftarkan calon siswa dalam Sistem Penerimaan Murid Baru Jawa Barat (SPMB) Jabar 2025, di SMA Negeri 1, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/6/2025). Dinas Pendidikan Jawa Barat, Purwanto mempersilakan masyarakat untuk membuat pengaduan, jika merasa ada kejanggalan pada pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahap pertama. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Purwanto mempersilakan masyarakat untuk membuat pengaduan, jika merasa ada kejanggalan pada pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahap pertama.

Sejak resmi ditutup beberapa hari lalu, pendaftar calon murid baru pada jenjang SMA, SMK dan SLB jumlahnya mencapai 373.311 orang.

Dari angka itu, mayoritas pendaftar memilih sekolah negeri sebanyak 370.115 orang, sementara ke sekolah swasta tercatat hanya 3.196 pendaftar. 

Jumlah pendaftar pada tahap pertama ini, melebihi daya tampung yang tersedia sekitar 210.912 siswa, masing-masing 204.676 di sekolah negeri dan 6.236 untuk sekolah swasta.

Meski begitu, tahap pertama ini diklaim berjalan optimal.

Sebanyak 210.910 peserta didik berhasil diterima, terdiri dari 204.676 di sekolah negeri dan 6.234 di sekolah swasta.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Purwanto mengatakan, bagi masyarakat yang merasa ada kejanggalan dalam proses seleksi dapat melakukan pengaduan yang dilengkapi dengan bukti valid.

"Jika terasa ada kejanggalan, pendaftar diimbau mempersiapkan data-datanya dan dilaporkan ke tim pengaduan sekolah dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah. Nanti akan dilakukan penelusuran dan jika terbukti akan dilakukan pembatalan," ujar Purwanto, Jumat (20/6/2025).

"⁠Jika pengaduan disetujui, akan dilakukan diskualifikasi murid menggunakan form diskualifikasi dan dilanjutkan diskualifikasi pada aplikasi," tambahnya.

Bagi yang belum lolos, Purwanto menyebut masih ada harapan di SPMB tahap 2 yang akan digelar pada 24 Juni hingga 1 Juli 2025. Di tahap ini, pendaftaran akan difokuskan melalui jalur prestasi, dengan alokasi 30 persen untuk SMA dan 35% untuk SMK.

Sementara untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) menurutnya, pendaftaran tidak mengacu pada jalur prestasi atau zonasi, melainkan mempertimbangkan kebutuhan khusus calon siswa berdasarkan hasil diagnosa oleh tim ahli.

"Diagnosa dilakukan oleh psikolog, tenaga medis, atau tim ahli lain yang bekerja sama dengan SLB tujuan atau Resource Centre," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved