Warga di Pangandaran Dikeroyok Sekelompok OTK, Rumah Dirusak, Polisi Kini Tangani Kasusnya

Polres Pangandaran selidiki dugaan pengeroyokan terhadap seorang warga di Dusun Padasuka, Pangandaran yang terjadi Jumat, 13 Juni 2025.

Penulis: Padna | Editor: Kemal Setia Permana
Ist/tribun jambi
PENGEROyoKAN - Foto ilustrasi pengeroyokan. Polres Pangandaran selidiki dugaan pengeroyokan terhadap seorang warga di Dusun Padasuka, Pangandaran yang terjadi Jumat, 13 Juni 2025. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pangandaran sedang menyelidiki kasus dugaan pengeroyokan terhadap seorang warga di Dusun Padasuka, Desa Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran yang terjadi Jumat, 13 Juni 2025.

Korban bernama Engkos Rosandi (58) mengaku dikeroyok sekelompok orang tak dikenal (OTK) dan kemudian membongkar bangunan rumah miliknya yang berdiri di atas lahan yang diklaim sebagai tanah negara. 

Akibat kejadian itu, Engkos mengalami luka di bagian wajah dan rumahnya hancur dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 70 juta.

Plt Kasi Humas, Aiptu Yusdiana, membenarkan laporan yang menimpa seorang warga berinisial ER.

Baca juga: Judi Kasino di Kosambi yang Dibongkar Polda Jabar Ternyata Baru 3 Hari Beroperasi

"Polres menerima laporan dari saudara ER terkait dugaan tindak pidana pengeroyokan sebagaimana diatur dalam Pasal 170 KUHP. Terlapor sementara berjumlah tujuh orang," ujar Yusdiana melalui WhatsApp, Rabu (18/6/2025) siang.

Yusdiana menyebut polisi telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti. Penetapan status tersangka, penyidik masih menunggu hasil gelar perkara.

Sementara pelapor, Engkos, mengatakan, kejadian bermula saat dirinya menyemprot rumput di pekarangan rumah. Tiba-tiba, ada sekelompok orang datang dari arah utara dan langsung membongkar bangunan. 

Engkos mengaku sempat melawan dengan alat semprot, namun akhirnya dikejar dan dipukul hingga jatuh.

"Saya sempat lari ke jalan depan, tapi dikejar dan dipukul. Ada yang membawa kayu dan melempar ke arah saya," katanya.

Alasan sekelompok orang itu tiba-tiba datang menghancurkan bangunan rumah, mungkin karena membangun rumah di tanah negara.

"Mungkin, karena saya bangun di sini atau gimana, saya enggak tahu. Ini kerugian sekitar Rp 70 juta. Pasangan bata hebel awalnya sudah sampai atas," ucap Engkos.  (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved