HET Elpiji 3 Kg Naik, Pemkot Cimahi Imbau Pengecer Tak Jual Gas Terlalu Mahal

Harga Eceran Tertinggi (HET) Elpiji 3Kg di Kota Cimahi naik, dari Rp16.600 menjadi Rp19.600. Di tingkat pengecer, mencapai Rp23.000.

Tribun Jabar/Rahmat Kurniawan
PANGKALAN GAS: Suasana satu pangkalan gas elpiji di Jalan Panaris, Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang, KBB, Senin (3/2/2025). Masyarakat harus mendatangi pangkalan atau agen untuk mendapatkan gas 3 kilogram. 

Laporan kontributor Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Harga Eceran Tertinggi (HET) Elpiji 3Kg di Kota Cimahi naik, dari Rp16.600 menjadi Rp19.600. Di tingkat pengecer, harga Elpiji 3 Kg bisa mencapai Rp23.000.

Menyikapi hal itu, Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) meminta pengecer untuk mematok harga Elpiji 3 Kg dengan bijaksana.

"Kami mengimbau kepada warungan, tidak lebih dari Rp21 ribu sampai Rp22 ribu. Jangan terlalu besar ngambilnya. Kasian masyarakat," kata Kabid Perdagangan Disdagkoperin Kota Cimahi, Indra Bagjana, Rabu (18/6/2025).

Indra menegaskan, harga Elpiji 3 Kg di pangkalan tidak boleh lebih dari Rp19.600. Kesepakatan adanya ongkos kirim merupakan kesepakatan antara pangkalan dan pengecer.

"Kalau ada ongkir itu urusan konsumen dengan pangkalan. Kalau sudah warungan, di situ susah harganya karena tidak terikat HET. Tapi ketika konsumen datang ke pangkalan itu harus Rp19.600," tegasnya.

Disdagkoperin Kota Cimahi terus melakukan pembinaan secara berkala terhadap pangkalan-pangkalan Elpiji 3 Kg terkait mekanisme penjualan gas bersubsidi tersebut.

"Harga gas dan ongkir bedakan, khawatir ini jadi salah paham. Harga pangkalan Rp19.600 kalau menerapkan Rp22 ribu berarti Rp2400 itu ongkos kirim. Tapi awas, jangan sampai, titik serah di pangkalan, konsumen datang,  diterapkan Rp22 ribu, itu melanggar HET," tandasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi melalui Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) mengkonfirmasi adanya kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) Elpiji 3 Kg. HET yang semula Rp16.600 menjadi Rp19.600.

Kabid Perdagangan Disdagkoperin Kota Cimahi, Indra Bagjana mengatakan, kenaikan HET tersebut dilandaskan pada Keputusan Wali Kota Cimahi Nomor 510/Kep.1981-Disdagkoperin/V/2025 tentang Harga Eceran Tertinggi Liquified Petroleum Gas Tabung Ukuran 3 Kilogram untuk Keperluan Rumah Tangga dan Usaha Mikro di Daerah Kota Cimahi.

"Betul, jadi ada kenaikan HET.  Di pangkalan yang semula Rp16.600 sekarang Rp19.600. Jadi di pangkalan naik Rp3000," kata Indra ketika dikonfirmasi, Rabu (18/6/2025).

Indra menjelaskan, kajian soal kenaikan HET telah dilakukan sejak tahun 2022 silam. Dari hasil kajian dengan menggandeng perguruan tinggi, harga ideal Elpiji 3 Kg berada di harga Rp19.700.

Dengan berbagai dinamika, kenaikan HET tersebut baru bisa terlaksana di tahun 2025.

"HET ini tidak pernah naik selama 10 tahun, dari tahun 2015. Tahun 2022 dilakukan kajian, berapa harga yang pas HET di tingkat agen dan pangkalan. Kajian dengan perguruan tinggi, terbitlah HET ideal di tingkat konsumen Rp19.700 di tingkat pangkalan.  Kenapa sekarang harganya Rp19.600 karena ini kesepakatan wilayah Bandung Raya," jelasnya. 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved