TPA Kopi Luhur Cirebon Siap Dibenahi Gunakan Sistem Sanitary Landfill, DLH: Anggarannya Terbatas
Sistem open dumping yang selama ini digunakan akan diubah secara bertahap menjadi sanitary landfill yang lebih ramah lingkungan.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID.COM, CIREBON- Pemerintah Kota Cirebon melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mulai menyiapkan langkah-langkah untuk membenahi sistem pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti.
Sistem open dumping yang selama ini digunakan akan diubah secara bertahap menjadi sanitary landfill yang lebih ramah lingkungan.
Perubahan ini merupakan tindak lanjut dari sanksi administratif yang dijatuhkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sejak 7 Maret 2025 lalu.
Pemkot diberi waktu 180 hari untuk menghentikan praktik pembuangan sampah terbuka, sebelum sanksi pidana diberlakukan.
“Saat ini sistem yang kami terapkan masih kontrol landfill, tetapi ke depan kami siapkan untuk menuju sanitary landfill secara bertahap,” ujar Kepala DLH Kota Cirebon, Yuni Darti, Jumat (13/6/2025).
Meski demikian, Yuni mengakui, bahwa keterbatasan anggaran menjadi kendala utama untuk mempercepat transformasi sistem TPA tersebut.
“Anggaran memang menjadi tantangan."
"Tapi kami optimistis, karena ada dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi. Itu memberi harapan baru,” ucapnya.
TPA Kopi Luhur sendiri memiliki luas 14,2 hektare, namun baru sekitar 6,2 hektare yang dimanfaatkan secara aktif.
Masih ada ruang cukup untuk pengembangan sanitary landfill.
“Kami sudah siapkan lahannya, tinggal menunggu dukungan anggaran agar proses pembangunan bisa segera dimulai,” jelas dia.
Menurutnya, Kota Cirebon sebenarnya pernah memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik, yakni di lokasi eks Grenjeng dan itu akan menjadi acuan dalam menata ulang TPA Kopi Luhur.
“Kami ingin kembalikan standar pengelolaan sampah seperti dulu, dan memulai dari TPA Kopi Luhur yang sekarang jadi satu-satunya lokasi pembuangan akhir di kota ini,” katanya.
DLH mencatat, volume sampah yang masuk ke TPA Kopi Luhur setiap harinya berkisar antara 150 hingga 250 ton, dengan lonjakan terjadi di akhir pekan.
Volume ini dinilai masih bisa ditampung, tetapi pengelolaan yang terstruktur tetap diperlukan.
Polres Cirebon Kota Ikut Berduka, Gelar Salat Gaib untuk Affan Driver Ojol Tewas Dilindas Brimob |
![]() |
---|
Kadispora Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi, Langsung Dicopot Sementara |
![]() |
---|
Polisi Cegat Truk Isi Pelajar di Cirebon yang Diduga Mau Demo ke Jakarta, Ternyata Mau Nonton Futsal |
![]() |
---|
Kejari Kota Cirebon Terus Buru Calon Tersangka Lain Dalam Kasus Korupsi Pembangunan Gedung Setda |
![]() |
---|
Efek Mengerikan Imbas Praktik Korupsi Pembangunan Gedung Sekretariat Daerah Kota Cirebon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.