Kementerian Lingkungan Hidup Awasi Ketat Sumber Emisi Pencemaran Udara, Jabar Jadi Perhatian
(KLH/BPLH) meningkatkan intensitas kerja mitigasi terhadap pencemaran udara yang semakin memburuk di wilayah Jabodetabek.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kementerian Lingkungan Hidup sekaligus Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) meningkatkan intensitas kerja mitigasi terhadap pencemaran udara yang semakin memburuk di wilayah Jabodetabek.
Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, menyatakan komitmennya untuk memantau kualitas udara secara berkala dan memastikan seluruh sumber emisi pencemar udara diawasi dengan ketat.
Berdasarkan data Stasiun Pemantauan Kualitas Udara Ambien (SPKUA), nilai Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di sejumlah titik di Jabodetabek menunjukkan kategori tidak aehat dalam kurun waktu 1 April hingga 12 Juni 2025.
"Di Bekasi, titik Kayu Ringin, Sukamahi, dan Bantar Gebang mencatatkan 19, 12, dan 20 hari ISPU tidak sehat. Sementara di DKI Jakarta, Kelapa Gading, Marunda, Lubang Buaya, Bundaran HI, GBK, Kebon Jeruk, dan Jagakarsa mencatatkan 7 hingga 33 hari dalam kategori serupa. Kondisi serupa terjadi di Tangerang, Depok, dan Bogor," ujar Hanif Faisol, Jumat (13/6/2025).
KLH/BPLH menerbitkan Surat Edaran pada 4 Juni 2025 sebagai panduan mitigasi bersama. Upaya konkret yang telah, sedang, dan akan dilakukan, seperti KLH/BPLH mengidentifikasi sumber utama pencemaran udara Jabodetabek meliputi, emisi kendaraan bermotor 32–57 persen, emisi industri berbahan bakar batubara 14 persen, pembakaran terbuka sampah dan lahan 9–11 persen, debu konstruksi 13 persen, aerosol sekunder 1–16 persen.
Untuk Mitigasi Emisi Transportasi, KLH/BPLH mendorong percepatan penyediaan bahan bakar rendah sulfur (setara Euro-4) melalui surat resmi kepada Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, dan PT Pertamina.
Menteri LH juga melakukan kunjungan ke Kilang Balongan, Indramayu untuk meninjau kesiapan distribusi bahan bakar rendah sulfur.
"Uji emisi kendaraan ditingkatkan dengan dukungan Kementerian Perhubungan, pemerintah daerah, dan Polri. Pengetatan baku mutu emisi terutama untuk kendaraan berat juga diberlakukan. Kami juga mendorong penggunaan kendaraan umum dan kendaraan listrik dengan target implementasi 2 persen hingga akhir 2025. Selain itu, penanaman pohon penyerap polutan dilakukan di sejumlah ruas tol, termasuk Jalan Tol Jasa Marga," ujarnya.
Sedangkan, pada mitigasi emisi industri, lanjut Hanif, KLH/BPLH mewajibkan industri menggunakan Continuous Emissions Monitoring System (CEMS) hingga 80 persen dan alat pengendali emisi hingga 21persen pada akhir 2025, serta percepatan konversi bahan bakar ke LNG pun didorong.
"Inspeksi langsung dilakukan terhadap 134 tenant industri di DKI Jakarta dan Bekasi, serta direncanakan mencakup 48 kawasan industri di Jabodetabek. Sebanyak 13 industri telah diproses hukum akibat pelanggaran pencemaran udara," katanya.
Sementara itu, untuk penanganan pembakaran terbuka, pihaknya membuat surat edaran kepada Kementerian Pertanian, pemerintah daerah, dan Polri yang menekankan larangan pembakaran terbuka.
"Sebanyak 343 TPA yang tidak memenuhi standar operasional akan dikenakan sanksi paksa oleh KLH/BPLH," ujarnya.
Lalu, untuk penanganan debu konstruksi KLH/BPLH mendorong penerapan SOP pencegahan debu oleh pelaku usaha konstruksi, termasuk penanaman pohon di lokasi proyek.
"Operasi modifikasi cuaca, kami bekerja sama dengan BMKG dilakukan untuk kesiapan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna mengurangi dampak pencemar sekunder seperti aerosol," ucapnya.
136 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek ke Arah Bandung Saat Libur Kemerdekaan |
![]() |
---|
Bupati Sumedang Hadiri Rakor Penanganan Sampah Bersama Menteri KLHK dan KDM di Cianjur |
![]() |
---|
21 TPA di Jabar Disanksi akibat Belum Lengkapi Izin Lingkungan hingga Open Dumping |
![]() |
---|
Banjir Kembali Melanda Jabodetabek, DMC Dompet Dhuafa Bantu Evakuasi Sejumlah Warga |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Bakal Pulihkan 4 Program Pemulihan Lingkungan di Jawa Barat, Salah Satunya Soal Air |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.