Hotel dan Restoran di Cirebon Belum Tersenyum Walau Pemerintah Bisa Kembali Rapat di Luar Kantor

Meski izin kegiatan sudah dibuka, kondisi pasar belum mendukung karena momen wisuda telah usai dan musim liburan sekolah juga sudah berakhir.

Canva
ILUSTRASI HOTEL - Kebijakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang kembali memperbolehkan kegiatan rapat pemerintah daerah digelar di hotel dan restoran belum sepenuhnya membawa angin segar bagi pelaku usaha perhotelan di Cirebon. 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Kebijakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang kembali memperbolehkan kegiatan rapat pemerintah daerah digelar di hotel dan restoran belum sepenuhnya membawa angin segar bagi pelaku usaha perhotelan di Cirebon.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Cirebon, Ida Kartika mengaku menyambut baik kebijakan tersebut. 

Namun, hingga kini pihaknya belum melihat adanya realisasi kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) dari dinas-dinas pemerintahan.

“Alhamdulillah menyambut dengan senang hati (dengan kebijakan baru Kemendagri)."

"Tapi sampai sekarang belum ada agenda MICE. Kita PHRI malah senang itu dibuka, tapi belum ada yang menindaklanjuti dari dinas-dinas,” ujar Ida saat ditemui, Selasa (10/6/2025).

Menurut Ida, meski izin pelaksanaan kegiatan sudah dibuka, kondisi pasar belum mendukung karena momen wisuda telah usai dan musim liburan sekolah juga sudah berakhir.

“Sekarang dibuka juga kan gimana ya, musim sekolah juga kan sudah selesai untuk wisuda-wisuda. Ya MICE dibuka ya sama aja."

"Sekarang kita hanya menunggu sistem seperti wedding-wedding saja, sama meeting,” ucapnya.

Dampak belum bergeraknya kegiatan MICE sangat terasa bagi okupansi hotel.

Ida mengungkapkan, sebelumnya ketika MICE aktif, okupansi hotel bisa menyentuh 80 hingga 90 persen.

Kini, pencapaian maksimal pun hanya di angka 50 persen dan itu pun sulit diraih.

“Perbandingannya drastis banget. Kalau ada MICE, kita bisa mencapai 80–90 persen."

"Sekarang paling gede bisa tercapai 50 persen, itu sudah maksimal banget. Tapi untuk sampai 50 persen itu susah,” jelas dia. 

Ia juga menyebut, pada salah satu hotel yang dikelolanya, okupansi pada tanggal 5 Juni lalu hanya mencapai 14 persen.

“Dulu kita bisa mencapai 100 persen, sekarang malah seperti alam manis saja, tanggal 5 kemarin hanya 14 persen. Jadi tidak ngaruh ya adanya libur panjang,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved