Wisatawan Masih Ramai di Area Kawah Saat Aktivitas Gempa Gunung Tangkuban Perahu Meningkat
Pariwisata di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Perahu masih normal di tengah meningkatnya aktivitas vulkanik di gunung tersebut.
Penulis: Rahmat Kurniawan | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan kontributor Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Pariwisata di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Perahu masih normal di tengah meningkatnya aktivitas vulkanik di gunung tersebut.
Pantauan di lokasi, Selasa (3/6) sore, sejumlah bus pariwisata masih terlihat lalu-lalang melintasi kawasan Tangkuban Perahu. Di area kawah Ratu, wisatawan masih terlihat ramai termasuk aktivitas pedagang.
Wisatawan asal Kalimantan Barat, Ade Saepuddin mengaku tidak tahu terkait adanya peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Tangkuban Perahu.
"Belum tahu, tidak tahu, meningkat ya?" kata Ade saat ditemui di Kawah Ratu Tangkuban Perahu.
Ade bersama dengan rombongan dari Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat telah menjadwalkan perjalanan wisata ke wilayah Bandung sejak jauh-jauh hari.
"Ini wisata aja, sudah hari ke tiga besok sudah balik lagi (ke Kalimantan). Ini baru pertama kali lihat kawah," ujarnya.
Baca juga: Aktivitas Tangkuban Parahu Meningkat, Badan Geologi Imbau Wisatawan Jangan Dekati Dasar Kawah
Terpisah, pengelola TWA Gunung Tangkuban Perahu, Ruslan Kaban mengaku masih melakukan pemantauan lebih lanjut terkait aktivitas vulkanik di Gunung Tangkuban Perahu.
"Sementara waktu kita lihat walaupun ada update apa tentang peningkatan aktivitas vulkanik di Kawah Ratu. Tapi di sini kita lihat sendiri situasinya masih aman," kata Ruslan.
Diketahui, aktivitas kegempaan Gunung Tangkuban Parahu yang terletak di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kabupaten Subang meningkat.
Hal itu berdasarkan rekaman kegempaan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 30 Mei hingga 1 Juni 2025.
Kepala Badan Geologi ESDM Muhammad Wafid mengatakan bahwa, aktivitas gempa embusan berkisar antara 21-37 kejadian dan gempa Low Frekuensi mencapai 100 kejadian.
"Aktivitas Gunung Tangkuban Parahu saat ini didominasi oleh gempa-gempa frekuensi rendah yang mengindikasikan aktivitas pergerakan fluida di kedalaman dangkal atau dekat dengan permukaan," kata Wafid dalam keterangan resmi, Senin (2/6/2025).
Wafid menjelaskan, peningkatan gempa frekuensi rendah tersebut berkorelasi dengan peningkatan aktivitas embusan gas.
Baca juga: Rimbun Lereng Gunung Tangkuban Parahu Bandung Barat Terkoyak Proyek, Diduga Pembangunan Objek Wisata
Peningkatan ini dapat terjadi karena perubahan (akumulasi) tekanan di kedalaman dangkal, sementara itu indikasi akumulasi tekanan dari magma dalam yang belum teramati.
Pemprov Jabar Minta Pengusaha Pariwisata Lebih Kreatif, Tak Andalkan Study Tour |
![]() |
---|
Selama Juli 2025, Jabar Disambar Ratusan Ribu Petir dan Diguncang 71 Gempa Bumi |
![]() |
---|
SP3JB Bakal Adukan Larangan Study Tour ke Prabowo, Sebabkan Ribuan Pekerja Pariwisata Menganggur |
![]() |
---|
Antisipasi Gempa, BPBD Kota Bandung Segera Geotrack Sesar Lembang Mulai Agustus 2025 |
![]() |
---|
Gempa Besar Rusia Bikin Warga Jepang Heboh, Mirip Ramalan Manga Karya Ryo Tatsuki |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.