Selama Juli 2025, Jabar Disambar Ratusan Ribu Petir dan Diguncang 71 Gempa Bumi
Sepanjang Juli 2025, kejadian petir tertinggi terjadi pada 2 Juli 2025 sebanyak 47.591 kejadian
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - BMKG Stasiun Geofisika Bandung mencatat ada sebanyak 186.126 kejadian petir di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya selama periode Juli 2025. Aktivitas sambaran petir sepanjang periode itu menunjukan pada minggu pertama Juli 2025 yang merupakan aktivitas tertinggi petir CG (-) sebanyak 95.891 kejadian.
Sedangkan aktivitas petir CG(+) tertinggi juga terjadi pada minggu pertama sebanyak 61.171 kejadian.
Kepala Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan sepanjang Juli 2025, kejadian petir tertinggi terjadi pada 2 Juli 2025 sebanyak 47.591 kejadian dan jumlah kejadian terendah terjadi pada 11, 19, 21, 22, 23 Juli 2025 sebanyak 0 kejadian.
Baca juga: Cuaca Bandung 9 Juli 2025, BMKG: Pagi Cerah Sore Hujan, Warga Diminta Siaga Petir dan Angin Kencang
"Wilayah dengan jumlah petir tertinggi terjadi di Kabupaten Sukabumi, Cianjur, dan Kabupaten Bogor," katanya, Jumat (1/8/2025).
Tak hanya itu, Rahayu menambahkan BMKG Stasiun Geofisika Bandung mencatat sebanyak 71 kali gempa bumi telah mengguncang wilayah Jawa Barat dan sekitarnya selama Juli 2025.
Berdasarkan kedalaman hiposenternya, kata Rahayu, gempa bumi yang terjadi dengan kedalaman dangkal (D<60>300 km) sebanyak 0 kejadian dengan rentang 5 km hingga 151 km.
Sedangkan untuk magnitudo, gempa bumi terbesar yang tercatat adalah 5.3 dan magnitudo terkecil yang tercatat adalah 1.4. Berdasarkan letak hiposenternya, terjadi 52 gempa bumi yang berpusat di laut, sedangkan 19 kejadian gempa bumi lainnya berpusat di darat.
"Sepanjang periode Juli 2025 ada enam kali gempa bumi yang dirasakan, salah satu kejadian gempa bumi dirasakan terjadi pada 23 Juli 2025 pukul 03:04:40 WIB, yang berpusat 9.08 LS dan 105.98 BT pada kedalaman 10 Km. Gempa bumi berkekuatan 5.3 ini berlokasi di 240 km Barat Daya BAYAH-BANTEN dan dirasakan di Ciracap, Sukabumi III MMI, dan Surade, Sukabumi II - III MMI," ujarnya.
Baca juga: BMKG Terbitkan Peringatan Dini Angin Kencang di Pantura, Potensi Hujan dan Petir di 23 Daerah Jabar
BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, serta menghindari bangunan-bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa bumi.(*)
Apa itu petir CG(+) dan petir CG(-)? Petir memiliki berbagai jenis, salah satu klasifikasi utamanya adalah petir menyambar dari awan dan tanah, yang disebut cloud-to-ground (CG). ada perbedaan antara CG(-) dan CG(+), yaitu terletak pada muatan listrik yang dibaw adan karakteristik sambaran.
Petir CG(-) merupakan petir yang terjadi ketika muatan listri kegatif dari bagian bawah awan badai mengalir ke tanah yang bermuatna positif
Sementara itu, Petir CG(+) adalah petir yang terjadi ketika muatan listrik positif dari bagian atas awan badai mengalir ke tanah yang bermuatan negatif.
Cirebon Kini Punya Alarm Gempa Otomatis, Terhubung dengan BMKG, Begini Cara Kerjanya |
![]() |
---|
Wargi Sumedang Siap-siap Bawa Payung, Prakiraan Cuaca Sumedang Hari Ini: Siang Diguyur Hujan |
![]() |
---|
Pemotor Wajib Perlengkapi Diri dengan Jas Hujan, Simak Prakiraan Cuaca di Sumedang Hari Ini |
![]() |
---|
Siap-siap Payung, Sumedang Diperkirakan Diguyur Hujan Hari Ini, Waspada saat Lewat Cadas Pangeran |
![]() |
---|
Menengok Simulator Gempa AVS dari Bandung untuk Edukasi Tanggap Bencana Berbasis Kendaraan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.