Longsor Gunung Kuda Cirebon

Penampakan Anjing Unit K9 yang Bantu Penemuan Korban Tertimbun Longsor di Gunung Kuda Cirebon

Anjing pelacak berhasil mendeteksi sejumlah titik korban yang tertimbun di area sulit terjangkau.

Tribun Cirebon/ Adhim Mugni Mubaroq
PENCARIAN KORBAN LONGSOR - Proses pencarian korban longsor di kawasan tambang Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, kembali dilanjutkan pada hari ketiga, Minggu (1/6/2025) pagi. Dalam pencarian tersebut, tiga ekor anjing pelacak (K-9) milik Polda Jawa Barat berhasil mengendus enam titik yang diduga menjadi lokasi jenazah korban tertimbun longsor. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Unit K9 Polri sejak 31 Mei 2025 dikerahkan ke lokasi longsor di Jawa Barat guna membantu pencarian korban yang tertimbun di Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, bersama Basarnas dan operator alat berat. 

Anjing pelacak berhasil mendeteksi sejumlah titik korban yang tertimbun di area sulit terjangkau. Dirsamapta Polda Jabar, Kombes Ahmad Yanuari Insan menyampaikan dengan kemampuan deteksi tinggi, K9 menandai lokasi keberadaan korban, kemudian dilakukan penggalian oleh alat berat.

"Selama dua hari pencarian, lima jenazah berhasil ditemukan berkat ketepatan dan kecepatan deteksi unit K9, yang menjadi elemen kunci dalam operasi penyelamatan ini," ujarnya, Senin (2/6/2025).

Unit K9 pada 31 Mei 2025 pukul 13.30 WIB mendeteksi dua titik di area longsor yang dicurigai ada korban.

Anjing K9 sempat memberikan tanda, lalu Basarnas dan operator alat berat menggali lokasi yang sudah ditandakan, dan berhasil menemukan tiga jenazah atasnama Sakira bin Jumair (44), Sunadi bin Surmi (31), dan Sanadi bin Darta (47).

"Jenazah dievakuasi ke RS Arjawinangun. Dan pencarian dilanjutkan pada Minggu (1/6/2025). Enam titik baru kembali ditemukan dan ditandai pukul 08.30 WIB, lalu digali oleh alat berat. Hasilnya, dua jenazah tambahan ditemukan atasnama Nalo bin Sanjaya (43) dan Wahyu Bin Galih," ujarnya.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan mengapresiasi terhadap peran strategis Unit K9. 

"Unit K9 menjadi ujung tombak dalam mempercepat proses evakuasi. Ketepatan deteksi yang luar biasa ini sangat membantu menghemat waktu dan sumber daya di lapangan,” katanya, Senin (2/6/2025)

Hendra Rochmawan juga mengatakan sangat mengapresiasi dedikasi para personel Unit K9 yang telah bekerja dengan penuh semangat dan profesionalisme. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa peran satwa pelacak sangat penting dalam operasi penyelamatan korban bencana.                         

“Kami akan terus mendukung dan mengoptimalkan peran K9 dalam setiap operasi SAR demi mempercepat evakuasi dan memberikan kepastian bagi keluarga korban," ujarnya.

Sampai Minggu siang, tercatat lima jenazah berhasil dievakuasi dari empat titik berbeda yang ditandai oleh Unit K9. Namun, proses pencarian harus dihentikan sementara karena adanya longsor susulan yang membahayakan keselamatan tim di lapangan.

Keberhasilan ini membuktikan kemampuan Unit K9 bukan sekadar pelengkap dalam operasi penyelamatan, melainkan komponen utama yang sangat diandalkan dalam misi kemanusiaan.

Ketangguhan, kepekaan, dan kesetiaan satwa pelacak telah berkontribusi besar dalam menemukan korban secara cepat dan tepat, memberi harapan bagi keluarga korban, serta memudahkan kerja tim SAR secara keseluruhan.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved