Longsor Gunung Kuda Cirebon
Tambang Gunung Kuda Masih Berbahaya, Pergerakan Longsor Masih Terjadi, SAR Gunakan Drone
Ia mengatakan material longsoran yang berupa bebatuan dan pasir membuat pergerakan longsoran sulit diprediksi dan meningkatkan risiko kerja.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Tambang Gunung Kuda yang menimbun 25 orang masih berbahaya, 3 hari setelah tambang galian C itu ambrol pada Jumat 30 Mei 2025 lalu.
Material longsoran yang terdiri dari pasir dan bebatuan masih berpotensi memicu longsor.
Hal ini diungkapkan Kepala Kantor SAR Bandung selaku SAR Mission Coordinator (SMC) Ade Dian Permana S.A.P., M.Si.
Ade Dian mengungkapkan material longsoran di tambang galian C di kawasan Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat memang menjadi tantangan dalam proses evakuasi korban longsor pada Minggu (1/6/2025).
Ia mengatakan material longsoran yang berupa bebatuan dan pasir membuat pergerakan longsoran sulit diprediksi dan meningkatkan risiko kerja.
"Hingga pukul 08.00 WIB masih terdapat pergerakan pada tebing longsoran" kata Ade dalam keterangan tertulis pada Minggu (1/6/2025).
Baca juga: 1 Jenazah Lagi Ditemukan, Tertimbun di Balik Batu Raksasa, Diduga Korban Lain Masih di Sekitar
"Pukul 06.30 WIB melakukan asesmen site menggunakan UAV (drone) Thermal dan pemetaan potensi bahaya serta penilaian risiko dengan PVMBG/ESDM/Engineer PT Indocement. Memastikan area kerja aman," ungkapnya.
Dalam proses evakuasi tersebut, sejumlah instansi terkait tergabung Tim Sar Gabungan.

Mereka antara lain 27 personel Basarnas, 50 personel Korem Gunung Djati, 7 personel Unit Satwa Ditsamapta Polda Jabar, 18 personel Lanal Cirebon, 232 personel Kodim 0620,50 personel BPBD Kabupaten Cirebon, dan 100 personel Polresta Cirebon.
Selain itu juga 18 personel Bidokkes Polda Jabar, tuga personel Puskesmas Dukupuntang, 10 personel PUPR Kabupaten Cirebon, 5 personel Jasa Marga 5, 15 personel PSC 119 Cirebon, 20 personel Damkar Kabupaten Cirebon, 15 personel PMI Kabupaten Cirebon, dan 25 personel Dinkes Kabupaten Cirebon.
Selain itu, juga terdapat sejumlah personel dari Baznas, Tagana Kabupaten Cirebon, PT Indocement, PT Al Zariyah, SAR Seroja, SAR MTA, SAR FKAM, SAR Smandapala, HRC, IEA, LPM Naraya, RAPI Kabupaten Cirebon, MHC Majalengka, OCC Majalengka, Scout Rescue, dan SCCI Rescue.
"Total personel 716 orang," kata Ade.
Kemudian juga dikerahkan peralatan sejumlah peralatan antara lain 1 Unit Rescue Truck, 1 Unit Rescue Car Compartment, 2 Unit Rescue Double Cabin, 5 Unit Ekskavator, 2 Unit wheel loader, Peralatan komunikasi, 1 Unit Drone Thermal, Peralatan medis, 8 Unit Ambulans Dinkes Cirebon, dan 1 unit Ambulance Dokkes Polresta Cirebon.
"(Juga) 3 ekor K-9 (anjing pelacak) Polda Jabar," pungkasnya.
Hingga Minggu (1/6/2025) siang tercatat sebanyak 17 orang dinyatakan meninggal dunia akibat insiden yang terjadi pada Jumat (30/5/2025) lalu.
UPDATE Musibah Longsor di Tambang Gunung Kuda Cirebon, Keluarga Korban Diundang Bupati ke Pendopo |
![]() |
---|
Tambang Gunung Kuda Cuma Setor Pajak Rp 6 Juta/Bulan ke Pemkab Cirebon, Hitungannya Ngikut Pengelola |
![]() |
---|
Tragedi Longsor Ungkap Banyaknya Pekerja Tambang di Cirebon yang Tak Terdaftar PBJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
Dinding Tebing Gunung Kuda Cirebon Geser 4 Meter, 4 Korban Hilang Diduga Tertimbun Longsor 10 Meter |
![]() |
---|
Gunung Kuda Cirebon Diisolasi, Warga Lereng Diminta Waspada, Ada Penurunan Tanah 6 Meter |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.