Alasan Suporter Persikas Bentangkan Spanduk di depan Dedi Mulyadi, Tak Mau Timnya Diakuisisi

Suporter Persikas membeberkan alasan membentangkan spanduk dan berteriak yel-yel saat menghadiri acara Nganjang Ka Warga di Subang.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Instagram @dedimulyadi71
BERTEMU DEDI MULYADI - Para suporter Persikas bertemu Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Lembur Pakuan, Subang, pada Jumat (30/5/2025). 

"Jadi, maksud kedatangan kami ke sini yang pertama meminta maaf sama Bapak," ujar pria itu.

Lalu, suporter Persikas itu juga berharap agar Persikas tidak sampai diakuisisi oleh daerah lain.

DEDI MULYADI MARAH - Ekspresi Wajah KDM Memarahi Suporter Persikas Subang yang buat ulah di acara KDM Nganjang Ka Rakyat.
DEDI MULYADI MARAH - Ekspresi Wajah KDM Memarahi Suporter Persikas Subang yang buat ulah di acara KDM Nganjang Ka Rakyat. (Istimewa/ Dok Humas Pemprov Jabar)

"Kedua, kami berharap jangan sampai Persikas diakuisisi oleh daerah lain," bebernya.

Sementara itu, Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa jika suatu klub profesional sampai diakuisisi maka memang mengalami kendala finansial.

"Persikas itu kalau pun diakuisisi oleh daerah lain itu karena kemampuan keuangan," tutur Dedi Mulyadi.

"Sekarang pertanyaannya ada enggak orang yang mau mengeluarkan puluhan miliar ngurus bola? Kira-kira siapa pengusaha di Subang yang mau ngurus bola?" tanyanya.

Suporter Persikas pun menjawab bahwa mereka akan mencari sosok tersebut.

Baca juga: Sopir Angkot Bogor Diliburkan Lagi selama Libur Panjang, Dedi Wanti-wanti Kompensasi jangan Disunat

"Nanti dicari," ujar salah satu suporter.

"Ya sana cari sendiri," timpal Dedi Mulyadi.

Ketika digoda salah satu suporter agar mau menjadi sosok tersebut, Dedi Mulyadi pun menolak.

"Enggak mau saya mah, boro-boro mengurus bola, mengurus istri juga belum bisa," katanya bergurau.

Kemudian, salah satu suporter Persikas pun kembali meminta maaf kepada warga yang hadir di acara Nganjang Ka Warga.

"Untuk warga Sukamandijaya, kami dari aliansi suporter Persikas meminta maaf kepada para panitia atau pun warga setempat," ujarnya.

"Bukan bikin ngadu, orang sedang menangis ini malah yel-yel," timpal Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi pun menegaskan bahwa ke depannya, suporter Persikas tidak boleh lagi melibatkan anak-anak dalam kegiatannya.

"Paling utama pesan saya tidak boleh melibatkan anak-anak di bawah umur dalam kegiatan orang dewasa, menggunakan bawa motor, dimobilisasi malam hari itu enggak boleh. Itu bukan hak mereka untuk keluar malam hari," tegasnya.

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved