Beberapa Ruas Jalan di Bandung Digenangi Banjir Usai Diguyur Hujan Deras, Arus Lalu Lintas Terhambat
Banjir di beberapa titik di Kota Bandung yang terjadi akibat hujan deras menyebabkan kemacetan arus lalu lintas.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Banjir di beberapa titik di Kota Bandung yang terjadi akibat hujan deras menyebabkan kemacetan arus lalu lintas. Sejumlah ruas jalan mulai tergenang banjir dan hingga menjelang petang, genangan air tak kunjung surut.
Hujan deras tersebut terjadi sejak siang hingga pada sore, Jumat (23/5/2025).
Berdasarkan data Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, terdapat 11 titik banjir dan genangan di Kota Bandung dengan perincian tiga titik banjir dan delapan titik genangan.
"Dari 11 titik itu, ketinggian genangan airnya antara 5 sentimeter hingga 15 sentimeter. Petugas kami sudah melakukan penanganan," ujar Kepala DSDABM Kota Bandung, Didi Ruswandi, saat dikonfirmasi, Jumat.
Banjir tersebut menerjang kawasan Gedebage, Cingised, Arcamanik, Cikapundung, dan Cipadung Kidul. Namun, saat ini sebagian titik banjir di lokasi tersebut sudah mulai surut.
Baca juga: Jalanan Lembang Bandung Barat Banjir, Sepeda Motor Terseret Aliran Air 30 Meter
"Kalau genangan terjadi Jalan Kopo Citarip, Jalan Cibuntu, Jalan Jupiter Barat, Jalan Margacinta, Jalan Terusan Jakarta, Jalan Rumah Sakit, dan Jalan Cikutra Barat," kata Didi.
Sebelumnya, Didi mengatakan, penyebab utama banjir di Kota Bandung ini akibat area resapan sudah berkurang sehingga kondisi ini menyebabkan genangan karena air hujan tidak terserap.
"Sebenarnya ini soal keseimbangan. Dulu area resapan banyak, sekarang berkurang, jadi air hujan langsung mengalir tanpa sempat meresap," ucapnya.
Baca juga: Kota Sukabumi Diguyur Hujan, Dikepung Banjir Limpasan, dan Longsor di Beberapa Titik
Selama ini, Pemkot Bandung telah memetakan bahwa jumlah area resapan diperkirakan mencapai 350 ribu hektare. Dari jumlah itu, 250 ribu hektare di antaranya kawasan lindung untuk menahan limpasan air dari hulu, tetapi saat ini hanya tersisa sekitar 19 persen.
Berkurangnya area resapan tersebut akibat banyak alih fungsi lahan menjadi perumahan dan infrastruktur, sehingga dengan kondisi ini air tidak bisa terserap.
"Makanya sekarang kita fokus meningkatkan kapasitas resapan. Selain bangun sumur baru, kita juga harus jaga supaya area resapan yang sudah ada tidak berkurang lagi," kata Didi. (*)
Kebakaran di Bengkel Mobil Balap Antapani, Ini Detik-detik Kebakaran Menurut Pekerja |
![]() |
---|
Puluhan Mobil di Bengkel Kawasan Antapani Ludes Terbakar, Pemadaman Butuh Waktu 2 Jam |
![]() |
---|
Pencarian Macan Tutul Lepas di Lembang Park Zoo, Petugas Temukan Jejak Kaki dan Tandanya |
![]() |
---|
Sosok NAT Anak Perempuan Ustaz Evie Effendi Diduga Jadi Korban KDRT, Terungkap Kondisinya Sekarang |
![]() |
---|
Kenaikan Tunjangan DPR RI Bikin Buruh di Jabar Ikut Sakit Hati, Ironi di Tengah Penderitaan Rakyat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.