Dedi Mulyadi Bakal Beri Uang Rp25 Juta ke Anak Nakal yang Dididik di Barak, Buzzer Kena Singgung

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi keceplosan bakal memberikan uang ke sejumlah anak nakal hingga sumber dananya terkuak. Buzzer disinggung

Editor: Hilda Rubiah
Tribun Jabar/Deanza Falevi
PENDIDIKAN KARAKTER - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan Menteri Komdigi, Meutya Viada Hafid, mengunjungi pelajar SMP yang sedang menjalani pendidikan karakter di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Rabu (14/5/2025). - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi keceplosan bakal memberikan uang ke sejumlah anak nakal hingga sumber dananya terkuak. Buzzer disinggung 

TRIBUNJABAR.ID - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi keceplosan bakal memberikan uang ke sejumlah anak nakal hingga sumber dananya terkuak. 

Di sisi lain, kebijakan Dedi Mulyadi tersebut menyinggung keberadaan buzzer yang sering memberikan komentar negatif dan dan sering menggiring opini jelek soal kebijakannya.

Diketahui aksi Dedi Mulyadi memberikan uang tersebut secara cuma-cuma ke sejumlah anak nakal yang sudah menyelesaikan pendidikan di Barak Militer.

Seperti diketahui sejumlah anak nakal lulusan barak militer baru saja menjadi petugas upacara dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Gedung Sate, Selasa (20/5/2025) kemarin.

Baca juga: Komentar Menohok Rocky Gerung Soal Program Barak Militer, Sindir Persamaan Dedi Mulyadi dan Mulyono

Tidak hanya di acara itu, Dedi juga berencana akan membawa anak-anak yang dilatih di barak militer untuk menjadi petugas upacara di HUT RI nanti

Dalam pidato yang dilakukan, Dedi Mulyadi dengan tegas mengatakan mengeluarkan uang sebesar Rp25 juta per orang bagi para petugas yang berdinas.

Saat berpidato, mantan Bupati Purwakarta itu mengatakan akan memberikan bonus kepada para petugas yang akan berdinas saat upacara peringatan HUT RI 17 Agustus mendatang.

Adapun, petugas upacara tersebut nantinya adalah para siswa yang mengikuti program Sekolah Kebangsaan di Dodik Lembang.

"Saya ngasih bonus untuk petugas upacara dari Dodik ini Rp25 juta untuk dibawa pulang ke rumahnya masing-masing," kata Dedi Mulyadi, dikutip dari tayangan video KompasTV.

"Dapat uang saku, makannya enak, tidurnya nyenyak, berubah mental, bajunya bagus, pulang dapat bonus, gratis lagi," tambah dia.

Selain untuk petugas upacara dari siswa didik, Dedi Mulyadi pun akan mengeluarkan bonus yang sama bagi petugas lainnya.

"Tentunya buat petugas yang lain juga kami siapkan Rp25 juta," jelasnya.

Kemudian, Dedi Mulyadi pun langsung membeberkan sumber dana bonus tersebut.

"Nanti ditanya lagi, 'Itu duit dari mana?' ladang ngonten!" kata Dedi Mulyadi, disambut tawa peserta upacara.

"Saya selalu ditanya, 'Pak Dedi, duitnya dari mana? Ngonten?' Habis itu dipermasalahin lagi," imbuhnya.

Mantan Bupati Purwakarta itu menyebut, dirinya lebih baik dikenal sebagai "Gubernur Konten" daripada gubernur yang kerjanya tidak langsung terlihat.

"Gubernur konten lebih baik, punya duit diberikan kepada rakyat, daripada 'gubernur molor'," tuturnya.

"Daripada 'gubernur tidur', 'gubernur protokoler', 'gubernur ingin dihargai', 'gubernur menghabiskan anggaran jalan-jalan ke luar Negeri', teu hayang teuing (tidak mau)," ucapnya.

Baca juga: Ombudsman Jabar Tegaskan Belum Terima Aduan Soal Program Pengiriman Anak Nakal ke Barak Militer

Dedi Mulyadi Singgung Buzzer

Dedi Mulyadi bersuara mengungkap sosok orang yang berani menyinggung dan memberikan komentar negatif atas aksi yang dilakukan.

Gubernur Jawa Barat ini blak-blakan bahwa dirinya untuk membuat konten juga tidak memakan biaya besar.

Tanpa harus membayar konsultan dan influencer.

Kang Dedi Mulyadi atau KDM ini juga menyindir orang yang justru membayar buzer.

Karena semua itu mungkin bisa memakan biaya hingga Miliaran Rupiah.

"(Enggak Apa-apa jadi gubernur konten? Ya biarkan saja, lumayan, saya punya YouTube sendiri, punya TikTok sendiri, tidak perlu menyewa orang lain. Karena menyewa influencer, menyewa buzzer itu mahal, miliaran, bahkan puluhan miliar)," ucap Dedi dikutip dari Tribun Jabar.

Ia mengaku tidak pernah menggunakan anggaran pemerintah untuk membayar tim kontennya, bahkan konsep konten yang dibuatnya tanpa konsultan.

"Aing mah teu kudu ngulikeun, teu kudu make konsultan, ku sorangan wae. (Saya mah tidak perlu menyewa, tidak perlu pakai konsultan, cukup saya sendiri saja)," tegasnya.

Dedi bahkan menyindir penggunaan dana besar yang kerap digunakan untuk membuat sebuah pencitraan tersebut.

Menurutnya, anggaran itu seharusnya bisa digunakan untuk kebutuhan masyarakat yang lebih penting.

"Lumayan kan, anggaran buat influencer, buzzer, dan konsultan saya pakai untuk bangun rumah sama Icih. Benar enggak? Benar," katanya sambil disambut gelak tawa warga.

Dalam kesempatan itu, Dedi juga menegaskan, dirinya lebih memilih menggunakan anggaran untuk membangun infrastruktur ketimbang membiayai konten pencitraan.

"Anggaran itu lebih baik dipakai untuk membangun jalan. Lihat nanti, jalannya di Jawa Barat akan bagus. Tapi bertahap dulu, mulai dari jalan provinsi, lalu ke jalan kabupaten, lalu ke jalan desa," ujar Dedi.

Menutup pernyataannya, Dedi menegaskan, gelar apapun yang diberikan kepadanya tidaklah penting, selama janji yang diberikan kepada rakyat bisa diwujudkan.

"Dikasih gelar gubernur apa saja juga tidak penting, yang penting itu apa yang dijanjikan kepada rakyat bisa diwujudkan," kata Dedi.

(TribunJakarta/TribunJabar/TribunBogor)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul KECEPLOSAN Dedi Mulyadi Kasih Uang Rp25 Juta ke Warga, Sumber Dana Terkuak, Buzzer Kena Singgung

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved