Dedi Mulyadi Bakal Beri Uang Rp25 Juta ke Anak Nakal yang Dididik di Barak, Buzzer Kena Singgung

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi keceplosan bakal memberikan uang ke sejumlah anak nakal hingga sumber dananya terkuak. Buzzer disinggung

Editor: Hilda Rubiah
Tribun Jabar/Deanza Falevi
PENDIDIKAN KARAKTER - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan Menteri Komdigi, Meutya Viada Hafid, mengunjungi pelajar SMP yang sedang menjalani pendidikan karakter di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Rabu (14/5/2025). - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi keceplosan bakal memberikan uang ke sejumlah anak nakal hingga sumber dananya terkuak. Buzzer disinggung 

Mantan Bupati Purwakarta itu menyebut, dirinya lebih baik dikenal sebagai "Gubernur Konten" daripada gubernur yang kerjanya tidak langsung terlihat.

"Gubernur konten lebih baik, punya duit diberikan kepada rakyat, daripada 'gubernur molor'," tuturnya.

"Daripada 'gubernur tidur', 'gubernur protokoler', 'gubernur ingin dihargai', 'gubernur menghabiskan anggaran jalan-jalan ke luar Negeri', teu hayang teuing (tidak mau)," ucapnya.

Baca juga: Ombudsman Jabar Tegaskan Belum Terima Aduan Soal Program Pengiriman Anak Nakal ke Barak Militer

Dedi Mulyadi Singgung Buzzer

Dedi Mulyadi bersuara mengungkap sosok orang yang berani menyinggung dan memberikan komentar negatif atas aksi yang dilakukan.

Gubernur Jawa Barat ini blak-blakan bahwa dirinya untuk membuat konten juga tidak memakan biaya besar.

Tanpa harus membayar konsultan dan influencer.

Kang Dedi Mulyadi atau KDM ini juga menyindir orang yang justru membayar buzer.

Karena semua itu mungkin bisa memakan biaya hingga Miliaran Rupiah.

"(Enggak Apa-apa jadi gubernur konten? Ya biarkan saja, lumayan, saya punya YouTube sendiri, punya TikTok sendiri, tidak perlu menyewa orang lain. Karena menyewa influencer, menyewa buzzer itu mahal, miliaran, bahkan puluhan miliar)," ucap Dedi dikutip dari Tribun Jabar.

Ia mengaku tidak pernah menggunakan anggaran pemerintah untuk membayar tim kontennya, bahkan konsep konten yang dibuatnya tanpa konsultan.

"Aing mah teu kudu ngulikeun, teu kudu make konsultan, ku sorangan wae. (Saya mah tidak perlu menyewa, tidak perlu pakai konsultan, cukup saya sendiri saja)," tegasnya.

Dedi bahkan menyindir penggunaan dana besar yang kerap digunakan untuk membuat sebuah pencitraan tersebut.

Menurutnya, anggaran itu seharusnya bisa digunakan untuk kebutuhan masyarakat yang lebih penting.

"Lumayan kan, anggaran buat influencer, buzzer, dan konsultan saya pakai untuk bangun rumah sama Icih. Benar enggak? Benar," katanya sambil disambut gelak tawa warga.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved