Kisah Mbah Sukiman Tekuni Profesi Unik Sejak 90-an Disebut 'Naib Kambing', Honor Rp 7 Juta Sebulan

Inilah kisah Mbah Sukiman yang memiliki profesi unik memberikan jasa yang jarang dilakukan banyak orang. Penghasilan Rp 7 juta sebulan.

Editor: Hilda Rubiah
TribunSolo.com/Zharfan Muhana
NAIB KAMBING - Sosok Mbah Sukiman, pria yang memiliki profesi unik yakni melakukan jasa kawinkan kambing di Kabupaten Klaten saat diwawancarai ole Tim Tribun Solo, (20/5/2025). Dalam sebulan dirinya bisa dapat Rp 7 juta.  

Aan sendiri mencari nafkah berpindah dari satu SPBU ke SPBU lainnya, berharap mendapatkan sepeser rezeki dari pengunjung yang melintas.

Dengan penampilan yang lusuh, ia mengenakan baju dan celana yang tampak kumuh.

Kulitnya tampak dicat perak dari kaki hingga wajah, menandakan harapannya untuk mendapatkan uang receh.

Di tangannya, ia memeluk erat sebuah kota kardus berisi uang receh yang diberikan oleh pengunjung SPBU di Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat.

Aan datang ke Lombok dengan niat untuk bekerja sebagai sopir truk.

Akan tetapi, musibah menimpanya saat ia kehilangan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Bali, yang memupuskan harapannya untuk bekerja di Bumi Gogo Rancah.

Dalam dua hari tanpa pekerjaan dan makanan, serta istri dan tiga anaknya yang menunuggu kiriman uang di kota asal, Aan terpaksa mencari alternatif lain.

"Dua hari tidak ada buat makan. Jadi teman mengarahkan, daripada nganggur mending nyilver saja," ungkap Aan sambil duduk mengistirahatkan kakinya yang lelah berdiri, dikutip dari Kompas.com.

Tanpa sepengetahuan istri dan anak-anaknya, ia terpaksa menyembunyikan pekerjaanya sebagai manusia silver.

Kendati demikian, ia bersyukur bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya dengan mengirim setengah dari pendapatannya setiap malam pukul 21.00 Wita.

"Kadang Rp 70.000 (pendapatan), kadang kalau ramai Rp 100.000 lebih," jelasnya. 

Dari pendapatan tersebut, Aan harus menyisihkan uang untuk membeli cat atau pilok yang digunakannya untuk mengecat kulitnya menjadi silver. 

Ia memperkirakan, setiap hari ia mengeluarkan biaya sekitar Rp 20.000 hingga Rp 35.000 untuk keperluan tersebut. 

"Itu sekali pakai dari modal pendapatan hari kemarin," katanya sambil tersenyum tipis. 

Saat ditanya mengenai perasaan terhadap profesinya, Aan mengaku merasa malu.

Sumber: TribunJatim.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved