STEI ITB Kembangkan Sistem Peternakan Digital Terotomatisasi Skala Rumah Tangga
Teknologi tersebut difokuskan pada peternakan ayam dan perikanan darat yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi serta produktivitas peternak lokal
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kelompok Keahlian (KK) Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB) mengembangkan sistem peternakan digital terotomatisasi.
Sistem tersebut diperkenalkan dalam program Pendanaan Pengabdian Masyarakat ITB (P2MI) 2025 yang dilaksanakan di Kampung Lember, Desa Banjarangsana, Kabupaten Ciamis.
Dalam kesempatan itu, tim ITB yang dipimpin Dosen KK Teknik Telekomunikasi ITB, Hamonangan Situmorang, memperkenalkan sistem peternakan berbasis teknologi digital dan otomasi yang dirancang khusus untuk skala rumah tangga.
Teknologi tersebut juga difokuskan pada peternakan ayam dan perikanan darat yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi serta produktivitas peternak lokal, khususnya di wilayah Ciamis.
"Sistem yang diperkenalkan mencakup sejumlah perangkat sensor dan aktuator yang mampu mengotomatisasi proses perawatan ternak," kata Hamonangan Situmorang dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/8/2025).
Ia mengatakan, sensor digunakan untuk memantau suhu, kelembapan, dan kualitas udara dalam kandang maupun kolam, sedangkan aktuator dirancang untuk mengelola berbagai fungsi penting.
Di antaranya, pemberian pakan otomatis, sistem ventilasi yang terintegrasi dengan kipas, lampu pemanas otomatis, exhaust untuk mengurangi bau amonia dari kotoran ayam, dan lainnya.
"Seluruh sistem tersebut terhubung pada dashboard digital yang menyajikan data historis, kondisi terkini, hingga informasi forensik kandang yang dapat diakses secara mudah oleh peternak," ujar Hamonangan Situmorang.
Pihaknya mengakui, sistem itu sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat Desa Banjarangsana yang ingin mengembangkan usaha peternakan, tetapi terkendala oleh keterbatasan waktu dan tenaga kerja.
Selain itu, menurut dia, teknologi tersebut memungkinkan pengelolaan ternak secara efisien dan mandiri, sehingga cocok bagi keluarga yang ingin menambah penghasilan tanpa meninggalkan pekerjaan utamanya.
"Program ini juga menjadi wujud nyata kontribusi ITB dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat dan pembangunan pedesaan berbasis teknologi," kata Hamonangan Situmorang.
Sementara Kepala Desa Banjarangsana, Momon Syahmanriadi, mengapresiasi inisiatif KK Teknik Telekomunikasi STEI ITB untuk berkolaborasi dengan warga desanya dalam pengembangan teknologi tepat guna.
"Kami berharap, teknologi yang dikembangkan ITB ini dapat menekan biaya operasional, dan meningkatkan hasil produksi ternak masyarakat Desa Banjarangsana," ujar Momon Syahmanriadi.
Diakui di Kancah Global, Indonesia Kembali Terpilih Keanggotaan CA dan POC UPU |
![]() |
---|
Industri Mulai Bertransformasi ke Digital, Nabati Rekrut Karyawan Berbasis Online Penuh |
![]() |
---|
Sektor Properti Melambat, REI Jabar Dorong Penerapan Digital Marketing untuk Dongkrak Penjualan |
![]() |
---|
Terobosan Telkom: ESG Jadi Fondasi Utama dan Sistem Operasi untuk Pertumbuhan Digital |
![]() |
---|
Indonesia Masuk 4 Besar Pengguna Internet Dunia, Hoaks dan Ujaran Kebencian Jadi Ancaman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.