Farhan Ajak Warga Bandung yang Tinggal di Bantaran Kali Segera Pindah, Bencana Besar Mengintai
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, meminta warga yang tinggal di bantaran sungai harus segera pindah
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, meminta warga yang tinggal di bantaran sungai harus segera pindah karena berpotensi terdampak longsor dan banjir saat turun hujan deras.
Hal tersebut dinilai perlu dilakukan oleh warga untuk antisipasi dampak yang lebih parah, apalagi saat ini cuaca ekstrem masih melanda wilayah Bandung Raya, termasuk di Kota Bandung.
Farhan mengatakan, kerusakan akibat cuaca ekstrem sudah mulai terjadi, bahkan sudah ada rumah warga di bantaran sungai yang roboh akibat terdampak longsor, sehingga pihaknya meminta warga untuk melakukan relokasi mandiri.
"Kemarin ada rumah yang roboh, tapi untungnya kosong, penghuninya seorang ibu berusia 74 tahun, sedang tidak di rumah. Tapi kalau tidak sadar dan tidak membangun kesadaran bersama, tinggal tunggu waktu saja untuk bencana besar terjadi," ujarnya di Balai Kota Bandung, Selasa (20/5/2025).
Ia mengatakan, Pemkot Bandung tidak memiliki program penggusuran ataupun relokasi paksa, meskipun banyak bangunan di daerah aliran sungai (DAS) dibangun tanpa izin, sehingga sangat rentan terdampak bencana.
"Kami tidak akan menggusur. Kami hanya mengimbau kesadaran masyarakat bahwa dalam kondisi cuaca ekstrem seperti sekarang, risiko bencana bisa terjadi setiap saat," katanya.
Farhan mengaku sudah melihat langsung besarnya risiko warga yang tinggal di bantaran sungai.
Oleh karena itu, ia kembali menekankan pentingnya relokasi mandiri demi keselamatan bersama.
"Tapi sekali lagi, kami bukan melakukan penggusuran, kami ajak masyarakat pindah secara sukarela," ucap Farhan.
Di sisi lain, Farhan juga menyoroti perbaikan kirmir di bantaran sungai yang harus memperhatikan jarak dengan daratan agar nantinya tidak sampai terdampak banjir bandang saat turun hujan deras.
"Perbaikan kirmir itu seharusnya tidak memakan badan sungai, justru harus mundur dua meter ke arah daratan. Misalnya di aliran Sungai Cikapundung, kalau kirmirnya dimundurkan dua meter, tetap saja harus mengorbankan lahan warga," katanya.(*)
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
Yovie Widianto Ajak Mahasiswa ISBI Bandung Jadikan Perubahan sebagai Modal Berkarya, SInggung AI |
![]() |
---|
Kebakaran di Antapani Bandung Ludeskan Bengkel, Toko Mebeul, dan 21 Mobil, 8 Pegawai Dievakuasi |
![]() |
---|
Kementerian Agama Kota Bandung Kolaborasi dengan Wakaf Salman dalam Program Wakaf Calon Pengantin |
![]() |
---|
Detik-detik Kebakaran Hanguskan Puluhan Mobil di Antapani Bandung, Warga Dengar Ledakan |
![]() |
---|
Kebakaran di Bengkel Mobil Balap Antapani, Ini Detik-detik Kebakaran Menurut Pekerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.