Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Wacanakan Jam Malam buat Pelajar, Gandeng Polisi Berantas Premanisme

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, menggandeng Polda Jabar dan Polda Metro untuk memberantas preman yang meresahkan warga dan mengganggu investasi.

Tribun Jabar/Adi Ramadhan Pratama.
KUNJUNGAN KERJA - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat kunjungan kerja kegiatan sosialisai Koperasi Merah Putih (KPM) di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung pada Kamis (15/5/2025). Tribun Jabar / Adi Ramadhan Pratama. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat, menggandeng Polda Jabar dan Polda Metro untuk memberantas preman yang meresahkan warga dan mengganggu investasi.

Sebagai bentuk keseriusan memberantas premanisme, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi membuat memorandum of understanding (MoU) bersama Kapolda Jabar, Kapolda Metro, Wali Kota/Bupati dan Kapolres se-Jabar di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (16/5/2025). 

Dikatakan Dedi, MoU atau perjanjian itu menyangkut berbagai hal. Mulai dari peningkatan keamanan di seluruh Jawa Barat hingga mendorong pertumbuhan iklim investasi yang kondusif.

"Kemudian melahirkan banyak tenaga kerja dan didalamnya ada upaya yang dilakukan, memperkuat basic keamanan tiap kawasan dan zona industri dan menumbuhkan iklim ekonomi yang kondusif, melindungi UMKM. Ada ketentraman di pasar dan berbagai tempat lainnya," ujar Dedi. 

Tak cuma itu, melalui kerja sama dengan Polri ini, diharapkan dapat mendorong anak-anak di Jawa Barat untuk tertib dan disiplin dalam berlalulintas. 

Baca juga: ISI Pidato Dedi Mulyadi di Cirebon yang Bikin Fraksi PDIP walkout saat Rapat Paripurna DPRD Jabar

"Di bawah umur tidak boleh menggunakan kendaraan bermotor, kecuali jaraknya yang tidak bisa ditempuh dengan berjalan kaki," katanya.

Bahkan, Dedi Mulyadi ke depan akan memberlakukan jam malam, di mana anak-anak sekolah tidak boleh berada di luar rumah untuk nongkrong di atas jam 20.00 WIB. 

"Kemudian pembersihan berbagai problem yang bisa merusak remaja. Narkoba, obat terlarang, minuman oplosan yang tersebar dimana-mana dan pengetatan pengawasan anak sekolah," katanya. 

"Jam tertentu mungkin saya akan berlakukan pada hari belajar tidak boleh lagi nongkrong di atas jam 8 misalnya, karena kan mereka harus di rumah, di luar godaannya terlalu banyak," tambahnya.

Dedi juga menyoroti kebijakannya yang melarang siswa membawa kendaraan ke sekolah yang sudah memberikan dampak positif.

"Hari ini saya bersyukur, di berbagai tempat mengalami penurunan. Anak bersekolah dengan baik, tawuran mulai menurun, anak sudah senang berjalan kaki. Ini sebuah sinyal, semua kebijakan akan berjalan manakala dilakukan secara sinergi," ucapnya.

TERJARING RAZIA - Pelajar Bandung Barat terjaring razia Satpol PP saat bolos sekolah, Kamis (8/5/2025) /Dokumen Satpol PP Bandung Barat
TERJARING RAZIA - Pelajar Bandung Barat terjaring razia Satpol PP saat bolos sekolah, Kamis (8/5/2025) /Dokumen Satpol PP Bandung Barat (Tribun Jabar/Rahmat Kurniawan)

Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Rudi Setiawan berkomitmen untuk memberantas premanisme dan menjamin investasi di Jabar. 

"Berkaitan dengan keamanan, kami minta sama Pak Gubernur, itu bagian kami. Kami akan segera selesaikan, tadi sudah arahannya, kita akan melakukan patroli bersama-sama TNI, Satpol PP, membangun pos-pos di tempat perindustrian," ujar Rudi. 
  
Nantinya, kata dia, anggota Polisi akan melakukan patroli tidak hanya dikawasan industri besar saja, tapi sampai ke pasar-pasar dan pemukiman warga.

"Tidak, di perumahan juga, di pasar-pasar itu rakyat-rakyat kecil, yang pedagang-pedagang kecil diambil-ambilin duitnya Rp5 ribu segala rupa, parkir liar segala rupa," katanya. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved