Kisah Ardian, Wisudawan Terbaik Program Magister Unpad, Lulus Fast Track S1-S2, Punya 3 Hak Cipta
Ardian Nurcahya berhasil meraih predikat wisudawan terbaik program magister Universitas Padjadjaran (Unpad) dalam wisuda gelombang III tahun akademik
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ardian Nurcahya berhasil meraih predikat wisudawan terbaik program magister Universitas Padjadjaran (Unpad) dalam wisuda gelombang III tahun akademik 2024/2025.
Namun, lulusan Program Studi (Prodi) Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) itu tampaknya tidak hanya membawa pulang ijazah S2.
Pasalnya, Ardian mencatatkan namanya sebagai pemegang hak paten atau hak cipta, dan memiliki empat publikasi di jurnal Q1, serta satu jurnal nasional Sinta 2.
Selain itu, ia pun berhasil menyelesaikan studi S1 - S2 melalui jalur fast track, karena hanya menghabiskan waktu selama lima tahun untuk meraih gelar sarjana serta magister.
Tiga hak cipta hingga publikasi jurnal ilmiah tersebut berhasil diraih dalam kurun lima tahun terakhir atau selama menempuh studi dari program sarjana hingga magister di Unpad.
"Dari awal, saya memang tertarik di bidang akademik, dan sangat berminat mempelajari berbagai ilmu termasuk yang di luar jurusan saya," ujar Ardian Nurcahya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/5/2025).
Hal itu pun yang mendorong dan memotivasinya untuk menulis publikasi ilmiah dan menciptakan hak paten selama berkuliah mengambil konsentrasi Geofisika Lingkungan.
Baca juga: Joki yang Ditangkap saat UTBK di ISBI Ternyata juga Akan Beraksi di UTBK Unpad, Fotonya Sama
Ia mengatakan, banyak tantangan yang dihadapi dan relatif tidak mudah selama menulis publikasi ilmiah, khususnya di jurnal Q1, karena kerap mendapat komentar pedas reviewer.
"Revisinya juga cukup mendalam, tetapi dari awal saya berkomitmen menjaga kualitas publikasi, sehingga berusaha keras untuk menyelesaikannya sedikit demi sedikit," kata Ardian Nurcahya.
Pihaknya pun mengakui sempat kewalahan untuk membagi waktu antara kuliah dan riset meski akhirnya dapat mengaturnya secara maksimal setelah menerapkan skala prioritas.
Ardian menyampaikan, penerapan skala prioritas tersebut ialah mendahulukan tugas atau pekerjaan yang batas waktunya hampir habis atau paling mendekati deadline.
Menurut dia, pendekatan itu justru membuatnya lebih disiplin dalam mengelola waktu, menjalani aktivitas yajg terstruktur, dan mendorongnya untuk meraih berbagai pencapaian akademik.
"Tugas yang paling mendekati deadline akan semakin diprioritaskan, karena bagi saya tidak ada kata telambat untuk deadline, sehinngga jika makin dekat waktunya maka makin sering mengerjakannya," ujat Ardian Nurcahnya.
Baca juga: Joki UTBK Unpad Terdeteksi Gantikan Dua Peserta Prodi Kedokteran
Dalam kesempatan itu, Ardian pun berbagi tips suksesnya, yakni setiap individu perlu menetapkan tujuan yang jelas sebelum mencapai sesuatu, karena pencapaian tidak hanya ditentukan hak paten atau publikasi ilmiah.
Pernyataannya soal Pemimpin dan Rakyat Punya Sifat Koruptif Jadi Sorotan, Ini Penjelasan KDM |
![]() |
---|
Reformasi Rekrutmen Mahasiswa Kedokteran, Dedi Mulyadi Dorong Integritas dan Kompetensi Tenaga Medis |
![]() |
---|
Ketua HNSI Pangandaran Luruskan Pernyataan Susi Pudjiastuti, Kata 'Bodoh' Bukan untuk Unpad |
![]() |
---|
Respons Dekan FPIK Setelah Unpad Disebut "Bodoh" oleh Susi Pudjiastuti di Polemik KJA Pangandaran |
![]() |
---|
Dekan FPIK Unpad Sebut KJA di Pangandaran Tak Bisa Dipindahkan: Sudah Tertanam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.