Harga Kelapa Tua di Pangandaran Meroket, Naik Dua Kali Lipat Dibanding Tahun Lalu, Barangnya Langka

Hingga kini, harga buah kelapa tua di Kabupaten Pangandaran masih meroket. Di kalangan petani harga buah kelapa tua  harganya Rp 7000 per butir.

|
Penulis: Padna | Editor: Januar Pribadi Hamel
Dokumentasi
ILUSTRASI KELAPA TUA - Harga buah kelapa tua di Kabupaten Pangandaran masih meroket. Di kalangan petani harga buah kelapa tua  harganya Rp 7000 per butir, Kamis (15/5/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Hingga kini, harga buah kelapa tua di Kabupaten Pangandaran masih meroket. Di kalangan petani harga buah kelapa tua  harganya Rp 7000 per butir.

Hal tersebut disampaikan oleh sejumlah petani kebun di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Seorang petani di Kecamatan Parigi, Hendra (40) menyebut, harga kelapa tua sekarang jauh berbeda dari sebelumnya.

"Sekarang, kalau kita punya 100 butir saja bisa dapat uang sekitar Rp 700 ribu. Kan, harganya sudah Rp 7000 per butir," ujar Hendra berbincang bincang dengan Tribun Jabar di dekat rumahnya di Parigi, Kamis (15/5/2025) siang.

Harga kelapa tua sekarang mengalami kenaikan yang cukup signifikan ini dibandingkan dengan tahun 2024 lalu.

"Kalau tahun kemarin paling tinggi itu di harga Rp 3 ribu per butir. Sekarang, harganya sudah dua kali lipat," katanya.

Bahkan, bulan April 2025 kemarin harga kelapa tua sempat menyentuh harga hingga Rp 8 ribu per butir. Harga itu menjadi rekor tertinggi bagi petani di Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran.

Baca juga: Kios di Pasar Wisata Panjanung Pangandaran Akan Dibongkar, 3 Beko Sudah Siap

Meskipun harga tinggi, kini keberadaan buah kelapa tua di kebun mengalami kelangkaan. Yang biasanya memanen 1.000 butir, sekarang paling banyak dapat sekitar 600 butir.

"Jadi ketika harga tinggi, buah kelapa di kebun malah berkurang. Ya, mungkin harus dipupuk lagi," ucap Hendra.

Sementara bakul kelapa tua di Pangandaran, Sahidin mengaku, membeli buah kelapa tua hasil dari petani lokal di Pangandaran.

"Kita beli kelapa tua dari Pangandaran dan dijual ke luar daerah. Tapi, meski harga tinggi, sekarang buahnya jarang, ujarnya. *

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved