Dua Pelajar SMP Ini Harus Jalani Ujian Akhir Sekolah di Barak Militer, Diawasi Langsung oleh Tentara
Di barak TNI, dua dari 39 pelajar tetap harus menghadapi momen penting dalam hidup mereka, mengikuti ujian akhir sekolah.
Penulis: Deanza Falevi | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Suasana Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, berubah menjadi tempat pendidikan kedisiplinan yang intens sejak 39 pelajar resmi mulai menjalani program pembinaan sejak kemarin, Kamis (1/5/2025).
Di hari kedua ini, Jumat (2/5/2025), rutinitas ketat ala militer langsung diterapkan, mulai dari bangun pagi, makan bersama, hingga mengikuti aktivitas terjadwal yang penuh disiplin.
Namun, di tengah kesibukan itu, dua dari 39 pelajar tetap harus menghadapi momen penting dalam hidup mereka, mengikuti ujian akhir sekolah.
Dengan pengawasan langsung dari guru masing-masing, mereka menjalani ujian di lokasi yang tak biasa, yakni di tengah barak tentara.
Dua orang tersebut merupakan pelajar SMP kelas 9. Dengan menggunakan seragam ala militer, mereka mengikuti ujian akhir sekolah untuk menentukan kelulusan.
Tak hanya diawasi oleh guru, dua orang tersebut juga mengerjakan ujian akhir sekolah dengan diawasi langsung oleh anggota TNI.
Baca juga: Pendidikan Militer ala Dedi Mulyadi di Cianjur Siap, Siswa Nakal Mulai Dikirim ke Barak Minggu Depan
Sementara itu, guru-guru dari sekolah asal pun datang mengunjungi pelajar lain, memberi semangat dan memastikan kondisi mereka tetap baik.
Menurut Bupati Purwakarta, Saepul Bahri bin Zein, program ini dirancang sebagai bentuk pendidikan karakter yang menyeluruh.
Para pelajar akan digembleng dengan komposisi 60 persen pendidikan kedisiplinan, dan 40 persen wawasan kebangsaan, cinta tanah air, nilai-nilai kepahlawanan, kerohanian, materi pelajaran, hingga bimbingan konseling dan psikologis.
“Ini bukan hukuman, tapi pembentukan karakter. Kami ingin mereka pulang sebagai pribadi yang lebih kuat, lebih disiplin, dan mencintai bangsa,” ucap pria yang akrab dipanggil Om Zein itu.
Langkah ini menuai sorotan luas dari masyarakat, namun banyak pihak berharap, pendekatan tegas namun mendidik ini bisa menjadi titik balik perubahan positif bagi para pelajar.
Salah satu orangtua siswa, Cantika menyebutkan bahwa anaknya kerap merokok dan nongkrong tanpa batas. Dengan adanya program pendidikan berkarakter tersebut, ia berharap, anaknya bisa berubah.
"Iya salah pergaulan, jadi suka merokok, terus kurang tanggung jawab, seperti PR engga dikerjain, ibadahnya juga suka kelewat. Yah harapannya, bisa berubah jadi lebih positif lah anak saya mah," ucap Cantika.(*)
Mengajarkan Kemandirian Sejak Dini, BPBD Purwakarta Proaktif Beri Edukasi Kebencanaan Bagi Anak-anak |
![]() |
---|
Sapi Makan Sampah, Diskanak Purwakarta: Daging dan Susu Berisiko Tercemar Logam Berat |
![]() |
---|
Trotoar Rusak di Jantung Kota Purwakarta, Bupati Om Zein Sentil Dinas PU: Jangan Tunggu Ada Korban! |
![]() |
---|
Pasokan Seret, Harga Ayam Potong di Purwakarta Terbang hingga Rp40 Ribu per Kg |
![]() |
---|
Enam Bulan Pasca-kebakaran, Pedagang Pasar Jumaah Masih Menanti Uluran Tangan Pemda Purwakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.