Ekspor Jawa Barat Turun 3,51 Persen pada Maret 2025, Sinyal Awal Dampak Tarif AS?
Nilai ekspor Jawa Barat pada Maret 2025 tercatat sebesar USD 3,09 miliar, turun 3,51 persen dibandingkan Februari 2025.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Nilai ekspor Jawa Barat pada Maret 2025 tercatat sebesar USD 3,09 miliar, turun 3,51 persen dibandingkan Februari 2025.
Penurunan juga terjadi jika dibandingkan dengan Maret 2024, yakni sebesar 3,29 persen.
Hal ini disampaikan oleh Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat, Darwis Sitorus, dalam rilis resmi yang digelar di Kantor BPS Jawa Barat, Jalan Phh Mustopa No 43, Kota Bandung, Jumat (2/5/2025).
Darwis menjelaskan, ekspor nonmigas mendominasi kinerja ekspor Jawa Barat pada Maret 2025 dengan nilai USD 3,06 miliar.
Namun, nilai tersebut turun sebesar 3,95 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Sedangkan, ekspor migas justru mengalami kenaikan signifikan sebesar 68,23 persen.
"Tiga negara tujuan utama ekspor nonmigas Jawa Barat pada Februari 2025 adalah Amerika Serikat (USD 479,71 juta), Filipina (USD 277,21 juta), dan Jepang (USD 242,40 juta)," ujarnya.
Baca juga: Keramik Plered Terganjal Tarif Trump: Ekspor Melambat, Nasib Perajin di Ujung Tanduk
Ketiga negara tersebut memberikan kontribusi sebesar 32,67 persen terhadap total ekspor Jawa Barat.
Sedangkan nilai impor Jawa Barat pada Maret 2025 tercatat sebesar USD 0,98 miliar, naik 10,38 persen dibanding Februari 2025. Meski begitu, nilai impor ini turun 7,10 persen dibandingkan Maret 2024.
Dengan demikian, kata Darwis, neraca perdagangan luar negeri Jawa Barat pada Maret 2025 mencatatkan surplus sebesar USD 2,11 miliar.
"Dari sisi volume, juga tercatat surplus sebesar 223,35 ribu ton," ucap dia.
Mengenai potensi dampak kebijakan tarif dari Amerika Serikat terhadap ekspor Jawa Barat, Darwis menyatakan bahwa indikasi awal sudah mulai terlihat, khususnya pada komoditas ekspor seperti barang rajutan, karet, dan produk turunannya, serta pakaian jadi bukan rajutan.
Baca juga: Pemprov Jabar Bidik Pasar Eropa untuk Ekspor Kriya
“Kita memang belum bisa memastikan apakah ini murni dampak dari kebijakan tarif baru dari AS, karena kebijakan tersebut diketahui masih dalam masa penundaan selama 90 hari. Namun, dari data yang kami miliki, terlihat bahwa sudah mulai ada penurunan volume ekspor ke Amerika,” jelas Darwis.
Menurutnya, penurunan tersebut menjadi sinyal awal bagi pelaku usaha dan pemerintah daerah untuk bersiap menghadapi kemungkinan perubahan tren perdagangan global, khususnya dengan Amerika Serikat sebagai salah satu mitra dagang terbesar Jawa Barat. (*)
Kadin Jabar Menilai Kondisi Geopolitik Dunia Berpengaruh pada Industri di Indonesia |
![]() |
---|
'Nongki Santai' Kemenkum Jabar Jadi Ajang Peningkatan Kompetensi Fungsional |
![]() |
---|
Chord Gitar Lagu Tokecang, Lagu Daerah dari Jawa Barat yang Populer, Lengkap Makna dan Liriknya |
![]() |
---|
Muprov Kadin Jabar Disepakati Usai Rekonsiliasi, Dorong Persatuan dan Kebersamaan |
![]() |
---|
Kanwil Kemenkum Jabar Harmonisasikan Raperda Kota Banjar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.