Dikepung Debu & Dinding Rumah Rusak, Warga Rancahilir Subang Keluhkan Proyek Tol Pelabuhan Patimban

Selain suara bising, warga juga mengeluh debu berterbangan dari lalu lalang Kendaraan proyek pengangkut material, serta banyak rumah warga yang rusak

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Ahya Nurdin
KENDARAAN BERAT - Kendaraan berat proyek Tol Patimban lintasi jalan Desa Rancahilir bikin warga geram. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin 

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Patimban mulai dikeluhkan warga Pamanukan, Kabupaten Subang. Selain suara bising, warga juga mengeluh debu berterbangan dari lalu lalang kendaraan proyek pengangkut material, serta banyak rumah warga yang rusak retak-retak dindingnya akibat getaran pemasangan tiang pancang atau paku bumi.

Salah seorang warga, Suheni (55) alias Ami mengeluhkan satu keluarga pernah mengalami sesak napas akibat paparan debu, belum lagi jemuran kerap kotor dan tembok rumah retak.

“Debu bertebaran karena alat berat lewat tanggul, jemuran kotor dan rumah pada retak. Dulu pernah sakit sekeluarga sesak napas,” ungkap Ami saat ditemui langsung. Jumat, (2/5/2025).

Baca juga: Korban Kecelakaan Maut Truk Monster Proyek Tol Patimban Subang Bertambah, Korban Tewas Jadi 3 Orang

Hal senada juga dikatakan Komarudin, salah seorang warga Rancahilir.

Komarudin mengatakan, terkait alat berat, sebelumnya sudah ada  kesepakatan antara pihak perusahaan dan Kepala Desa Rancahilir, kesepakatan tersebut alat berat tidak menggunakan jalan desa melainkan menggunakan jalan inspeksi tanggul Sungai Cipunagara (Tanggul) di Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan.

“Sudah ada surat kesepakatan antara desa dan perusahaan, tapi faktanya sekarang menggunakan jalan desa, harusnya menggunakan tanggul di Desa Mulyasari,” Ungkapnya.

Lebih lanjut Komarudin mengatakan, jikal memang ada adedum, ia menyayangkan kenapa tidak ada sosialisasi terlebih dahulu pada warga. 

"Jika ada sosialisasi terlebih dahulu, mungkin tidak akan ada gejolak di masyarakat," katanya. 

Dampak tersebut tentunya merugikan masyarakat, Komarudin  berharap proyek jangka panjang ini sama-sama tidak merugikan antara pihak perusahaan dan warga Desa Rancahilir tidak terganggu.

“Proyek jangka panjang ini jangan sampai merugikan warga, sudah banyak warga yang sakit, bahkan kompensasi pun tidak merata dan tidak sebanding dengan dampak yang dirasakan oleh warga," katanya.

Karena cukup merugikan, ia berharap berbagai dampak negatif dari pengerjaan konstruksi tol ini dapat ditanggulangi pihak yang berwenang khusunya Pemerintah Desa Rancahilir. 

“Karena ini proyek bukan jangka pendek, kami di sekelilingnya sangat merasakan dampak buruk,” ucapnya.

Baca juga: Kontraktor Proyek Tol Patimban Siap Patuhi Aturan Bupati Subang, Sebelumnya Terjadi Kecelakaan Maut

Masyarakat juga mengancam akan menghentikan Proyek Strategis Nasional tersebut jika tidak ada solusi dan upaya nyata terkait dampak proyek pembangunan Tol Patimban yang sangat merugikan warga Desa Rancahilir tersebut(*)

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved