Reaksi Keras Haji Endang saat Jembatan Perahu di Karawang Terancam Ditutup: Masyarakat Kerja di Sini

Inilah reaksi Muhammad Endang Junaedi, pemilik Jembatan Perahu beromzet puluhan juta rupiah di Karawan , saat usahanya terancam ditutup oleh BBWS.

(KOMPAS.COM/FARIDA)
COPOT SPANDUK - Endang menunjukkan spanduk yang dipasang BBWS Citarum di jembatan perahunya, di Desa Anggadita, Klari, Karawang, Selasa (29/4/2025). Ia pun menyoroti nasib masyarakat bila jembatan tersebut ditutup. 

TRIBUNJABAR.ID - Inilah reaksi Muhammad Endang Junaedi, pemilik jembatan perahu beromzet puluhan juta rupiah di Dusun Rumambe, Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Karawang, saat usahanya terancam ditutup oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum.

Kini, BBWS Citarum pun memasang peringatan operasional jembatan tidak berizin sesuai ketentuan perundang-undangan dan berpotensi mengganggu fungsi alami sungai.

Pria yang akrab disapa Haji endang itu merasa heran dan mempertanyakan alasan di balik persoalan izin terhadap jembatan perahunya yang baru mencuat.

Untuk diketahui, jembatan perahu Haji Endang itu telah beroperasi selama 15 tahun.

Haji Endang pun bereksi keras dengan pemasangan spanduk tersebut.

Ia pun mencopot spanduk yang dipasang oleh BBWS Citarum tersebut.

Haji Endang mengaku pihaknya mempunya nomor izin berusaha (NIB).

Baca juga: Jembatan Penyebrangan yang Viral di Karawang, Omzetnya Puluhan Juta Bakal Dibongkar BBWS

Ia juga mengatakan, peran BBWS Citarum selama 15 tahun tidak trlihat jika usahanya tersebut dianggap ilegal.

"Saya izin ada punya NIB. Boleh saya dianggap ilegal, tetapi usaha saya banyak manfaatnya. Dibilang dia berbayar, saya kan bukan dari sekarang, udah 15 tahun berjalan," kata dia.

Haji Endang menyayangkan dengan sikap BBWS Citarum tersebut.

Bila dilakukan penutupan maka akan berdampak terhadap ekonomi sekitar.

Ia menyebut di jembatan perahu tersebut ada 40 orang yang bekerja.

"Masyarakat di sini bekerja. Sekarang aja pemerintah gencar UMKM, sekarang yang kerja 40 orang belum keluarga, anak dari mana? Apa suruh ngegarong anak buah saya, suruh ngerampok? Nah itu logika aja, gak sembarangan," kata dia.

Endang mengungkapkan, jika usahanya itu akan dibongkar. Ia memastikan akan melakukan perlawanan bersama warga setempat.

Jembatan perahu Haji Endang dibangun pada tahun 2010. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved